Menjelang akhir musim panas ini sebenarnya membosankan bagi Bianca. Dia yang diajak Seika untuk mengikuti klub pecinta alam yang akan berkemah satu minggu lagi atau mungkin sekitar dua minggu lagi, entahlah dia sendiri lupa tanggal berapa acara itu dilaksanakan. Bukan niatannya ingin ikut hal seperti itu, tapi karena Seika adalah teman baiknya sedari usia 12 tahun maka Bianca akan mencoba-nya.
Mereka bertiga. Seika, Bianca dan Lacey sedang berada di kelas mereka sekarang. Jam menunjukkan pukul 01.15 PM, berarti masih ada waktu 15 menit sebelum materi mereka dimulai. Bianca dan Lacey tampak sibuk dengan buku catatan di-tangannya tapi tidak dengan Seika. Gadis keturunan Jepang itu malah asik dengan brosur undangan kegiatan perkemahan klub pecinta alam dan tersenyum-senyum misterius saat membacanya.
Bianca melihat apa yang dilakukan Seika, seketika dia teringat sesuatu.
"Seika, kau serius mau mengajakku ke acara-mu itu? Aku bukan anggota klub!" protes Bianca saat melihat brosur itu tiba-tiba ada di atas mejanya. Siapa lagi yang melakukannya selain Seika? Tidak ada!
Senyum manis Seika membuat Lacey jijik ketika melihatnya. Perempuan yang satu ini pasti ada maunya.
"Hentikan senyum menjijikkanmu itu, Miss Hana!"
Jujur saja Bianca harus berterima kasih pada Lacey untuk kali ini.
"Lacey, dan bisakah kau hentikan mulutmu yang cerewet itu!" balas Seika. Wah, ini akan jadi pertunjukan siang yang bagus..
"Hei, aku tidak pernah mengajak sahabatku yang anak rumahan itu pergi untuk camping selama tiga hari bersama klub pecinta alam, oke!"
Tentu saja sindiran itu sangat telak untuk Seika.
"Miss Trestriosa, aku juga tidak pernah memaksa sahabatku untuk menghabiskan banyak waktunya yang bermanfaat itu dengan jalan-jalan ke-"
"Hei-hei, cukup!" potong Bianca. Lama-lama bisa pusing juga dia kalau mereka berdua bertarung disini.
Lacey tidak membenci Seika dan sebaliknya. Mereka hanya sering berbeda pendapat tapi memiliki kepribadian yang hampir sama, yaitu keras kepala. Untung saja Bianca bisa menjadi penengah yang selalu 'mengalah' pada mereka berdua sehingga kehancuran bangunan kampus mereka bisa ditunda.
Bianca tau kalau ketika Lacey dan Seika adu mulut itu berarti mereka sedang berkomunikasi dengan cara mereka, tapi Bianca sangat memohon mereka tidak melakukannya didepannya, oke!
Lacey menolehkan kepala ke arah Bianca. dia rasa Lacey akan protes setelah ini. Bianca berhadap gadis pirang itu menyampakan hal lain dan bukan mengomelinya.
"Oiya, Bian. Aku ingat, tadi ada seseorang yang menanyakanmu. Dia ingin bertemu denganmu setelah kelas ini selesai di dekat lapangan baseball."
Sangat diluar expektasi Bianca. dia lebih memilih Lacey mengomel daripada mendengar hal ini.
"Oke.." desah Bianca setelah Lacey berucap. Sudah terlalu biasa baginya untuk ditanya-tanyai masalah Ariana sejak dia masih remaja. Dan untuk kasus satu ini.. Bianca yakin akan berakhir seperti biasanya.
"Baiklah, anak-anak. Kita mulai saja materi hari ini. Miss Ivergard, Miss Hana dan Miss Trestriosa, bisakah kalian alihkan perhatian kalian dan mulai fokus pada pelajaran?"
Suara dosen membuat mereka bertiga langsung gelagapan dan tak berkutik. Mati kutu dan malu sendiri ketika nama mereka dipanggil karena mereka bertiga tidak sadar si dosen sudah masuk ke ruangan ini.
"Maaf," ucap Seika, Lacey dan Bianca bersamaan.
...........
Materi yang cukup membuat kepala pusing itu sudah selesai sekitar 10 menit yang lalu, tapi Bianca masih belum beranjak dari tempat duduknya. Dia masih terlalu malas untuk bertemu dengan orang yang 'katanya' mau bertemu dengannya.
YOU ARE READING
Main Character
Teen FictionBagaimana rasanya hidup di dalam bayang-bayang saudari-mu sendiri? terjebak dalam situasi 'hidup' untuk melindungi saudarinya dan 'mati' untuk menjaga nyawa saudarinya tetap hidup. Bianca Ivergard, dia-lah orang yang harus selalu hidup untuk saudari...