" Kak, bukan salah gue sumpah sorry sekali lagi ya " Alea berdiri hendak membersihkan sepatu lelaki itu tapi langsung di hentikan oleh lelaki itu.
" jangan Sentuh! " Lelaki itu mencekal tangan Alea dan menepisnya kasar ketahuliah bahwa Azka tak suka Jika barangnya di sentuh orang lain apalagi orang asing apalagi sepatu itu sesuatu yang sangat berharga, ya lelaki itu azka.
" Sorry " nyali Alea ciut saat menatap mata azka yang tajam sedang menatapnya. Azka berlalu tanpa berkata apapun.
" Sania ini salah lo, duh sumpah gue ga enak sama Kak azka gimana dong " Alea merasa bersalah.
" Aduh gimana ya gue juga binggung harus gimana, kalau Ka azka dendam gimana" Sania bukanya memberi solusi malah menambah beban pikiran Alea.
" diem lo kutil bukannya bantuin malah nambah riweh " Alea meninggalkan sania di kantin karena ia merasa kesal.
" Eh Lea lo belom bayar " Sania kesal setengah mati karena Alea yang belum membayar basonya "kampret gue lagi yang bayar" Alea memang sering kali meninggalkan Sania dalam keadaan dia belum membayar makannya.
*****
Alea sedang berfikir keras bagaimana cara untuk meminta maaf pada Azka pasalnya sudah dua kali ia membuat masalah dengan Azka. Alea memejamkan matannya di bawah pohon menikmati semilir angin yang menyegarkan lalu perlahan matanya tertutup.setelah beberapa menit mata Alea tertutup ia terganggu dengan suara teriakan seseorang di dekat danau sekolah. ia pun bangun dari posisinya dan mencari sumber suara itu.
" Kak Azka " Lirih Alea pelan ia melihat seorang Azka menangis.
"Azka rindu bunda" Lirih Azka tapi Alea bisa mendengarnya 'segitu hancurnya' Alea turut merasakan kesedihan Azka.
*****
Azka berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan sepatunya yang terkena tumpahan baso, dan sialannya lagi sepatu Azka berwarna putih." Shit! " umpat Azka ia tak rela jika sepatu kesayanganya di cuci orang lain, bahkan ia rela mencuci sepatunya sendiri.
Saat sedang membersihkan sepatunya handphone Azka berdering ia pun merogoh sakunya dan melihat siapa yang menelponya.
'Tuan Ardhan Wijaya'
" ch " ia sebenarnya segan mengangkatnya tapi karena ia tahu bahwa dering itu takkan berhenti sampai telpon itu diangkat.
" Azka! apa-apaan kamu papa sudah bilang berhenti untuk mencari wanita itu" ucap seseorang di seberang telpon itu.
" ga Azka bakal tetap cari bunda, sabaiknya anda kasih tau saya di mana bunda "
" bunda kamu sudah mati "
" jangan membodohi saya "
" oke silahkan cari sampai kamu lelah kamu tidak akan berhasil " lalu telepon itu tertutup.
" Arghh.... sialan! " Azka memukul tembok. moodnya sejak tadi pagi sudah rusak di tambah dengan masalah keluarganya.
" bunda " lirih Azka pelan.
Azka keluar dari kamar mandi kakinya melangkah menuju tempat dimana ia biasa pergi ketika sedang merasa sedih dan gundah.
" Arghhh " Azka berteriak seperti orang kesetanan ketika sampai di dekat danau.
" Azka rindu Bunda " lirihnya pelan "Kenapa ninggalin Azka bun " ia berlutut air mata Azka mulai mengalir.
flashback
" bunda Azka mau coklat boleh? " tanya Azka kecil pada bundanya yang sedang berada di dapur menyiapkan sarapan paginya.
" boleh tapi ingat jangan banyak makan coklat ya nanti gigi azka hilang semua loh " bunda azka mengelus kepala anaknya dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Novela JuvenilAzka dan Alea adalah dua orang yang berbeda kepribadian Azka yang dingin pendiam dan tak banyak bicara namun selalu melawan guru Alea gadis cantik namun selegehan banyak tingkah namum patuh pada guru Azka Manuel Fernandez & Alea Maharani Ferdinan