The Beginning

45 0 1
                                    

Hari senin adalah hari terlaknat bagi siswa SMA Garuda terutama bagi murid laki-laki, mereka harus rela terkena pangkas rambut gratis di sekolah. Tapi pengecualian bagi seorang Azka Manuel Fernandez ia sama sekali tak terpengaruh.

Saat ini pun ia sudah duduk manis di tempat persembunyiannya di dekat danau sekolah tempat ini sangat strategis di sini selain rooftop sekolah azka dengan santai duduk di bawah pohon dan bermain Mobile Legend kesayanganya.

Azka melirik jam rolex kesayanganya '8.15' batinya itu berarti upacara telah usai, ia beranjak dari zona nyamanya menuju kelas. Azka berjalan santai melewati koridor. Seluruh tatapan mata kagum ia terima dari kaum hawa di sekolah ini hell ya siapa yang tak mengenal azka sosok dingin tapi menggoda itu menurut mereka.

Azka hanya acuh saat barisan para cewek menyapanya dia hanya menatap lurus kedepan tanpa memperdulikannya. Tapi tidak saat seorang gadis menumpahkan cairan berwarna merah pekat di seragamnya.

******
Alea sedang kesal dengan sania bisa-bisanya ia meninggalkanya dirinya di kantin. Alea tak masalah jika harus sendiri tapi sania membuatnya harus membawa bungkusan plastik yang terbalut lagi dengan kresek what the hell sania 'mati kau setelah ini ' batin alea penuh emosi.

Alea membawa sebotol fanta di tanganya ia ingin sekali menyiramkan minuman itu ke wajah sania sebenernya tapi ia masih harus berfikir dua kali karena tenggorokanya kering, ia membuka botol dengan kesusahan sambil berjalan ia membuka botol itu dan tanpa di sadarinya ia menabrak sesorang dengan keras menyebabkan fantanya tumpah di seragamnya.

Alea menatap cowok di depanya dengan pandangan memohon maaf

" aduh maaf banget gue ga sengaja aduh sorry ya gue bersihin deh " saat hendak menyentuh baju azka, azka menghentikan pergerakan tangan alea.

" ga perlu " azka pergi meninggalkan alea begitu saja dengan tatapan binggungnya. ' ck, aneh ' batin alea

Sialan dia lupa dia harus memberi pelajaran pada sania cewek itu berani-beraninya menitipkan berbagai macam jajanan dan meninggalkannya.

*****
Azka mendengus kesal saat tiba di kamar mandi yang benar saja noda merah di bajunya benar-benar membuatnya risih 'ck menyusahkan' batinnya.

Ia mencoba membersihkannya dengan tenang tapi yang ada noda merah itu semakin menyebar 'sialan '
Azka menggurutu dalam hati.

Setelah selesai dengan urusan bajunya yang tambah banyak noda merah itu akhirnya azka memutuskan untuk kembali ke kelas.

Seisi kelas tiba-tiba hening saat azka masuk, benar saja bahkan azka mampu mengalihkan perhatian wanita di kelasnya tapi tidak untuk laki-laki yang hanya mendengus sebal
" dari mana aja lo ka " pertanyaan itu di lontarkan oleh sahabat karib azka, jamal atau nama kerennya jams iya paling benci ketika seseorang memnggilnya dengan nama kelahirannya.

" ga kemana-kemana" jawab azka singkat, ia duduk di samping randy sahabatnya yang lain ada juga aldo mereka bertiga adalah sahabat dari seorang azka yang dingin.

" enak ya lo jambul lo masih berdiri anteng liat jambul gue anjir tuh pak udin seenaknya mengambil jambul kesayangan gue " aldo mulai curhat soal ia terkena pangkas rambut gratis di sekolahnya.

" elah ntar juga tumbuh, lebay lo " randy melemparkan gumpalan kertas pada wajah aldo " tau lo kutil badak" jams menimpali.

Sementara azka sama sekali tidak berminat dengan pembicaraan ini hanya mendengarkan dan kembali bermain game nya.

" azka lo denger ga gue ngomong apaan " aldo menyenggol sikut azka. Dan sialnya azka hanya menggeleng tanpa mengalihkan perhatianya dari gadget  moodnya hancur karena insiden fanta pagi ini, sementara teman-temannya mendengus kesal dengan sikap azka.

Cool Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang