*****
Rabu yang suram bagi Alea karena sudah tiga hari ini Azka tidak masuk sejak kejadian tiga hari lalu saat Azka tiba-tiba memeluk dirinya laki-laki itu hanya diam membisu lalu pergi tanpa penjelasan dirinya mengatakan jika hatinya terluka lalu apa yang bisa Alea lakukan jika dirinya tidak tau letak permasalahan dari Azka yang dia tau hanya Azka sedang mencari sang bunda tanpa tau kenapa bunda Azka menghilang.
Alea hanya termenung menunggu kabar dari pria kulkas yang sudah merebut perhatianya beberapa hari ini dia binggung kenapa bisa dia sedekat ini dengan Azka, Alea belum terlalu berani menyinggung tentang hubungan yang terjalin antara mereka.
"Lea lo kenapa sih gue ngomong sampe berbusa ga lo ladenin" Sania kesal setengah mati sudah sejak tadi dia menceritakan rentetan rutinitasnya kemarin dirinya hanya ingin meminta saran pada Alea tentang Skincare tapi Alea hanya membisu bak patung.
"Hah? Engga kok gue gapapa"
"Lo kepikiran sama kak Azka yang ga masuk" Tepat! Sania memang benar tak bisa di pungkiri menskipun sudah ingin mengenyahkan pikiran itu namun semua yang dikatakan sania benar.
"Iya gue kepikiran sama ka Azka udah 3 hari dia gaada kabar gue harus gimana dong san?"
"Datang aja ke apartmentnya lo kan tau alamatnya" benar juga kenapa dirinya bodoh sekali tidak kepikiran untuk datang ke apartment Azka.
"Iya ya haduh pulang sekolah deh gue kesana"
*****
Dengan debaran jantung Alea memberanikan diri untuk datang ke tempat Azka dirinya sudah disana sejak 10 menit yang lalu namun dirinya enggan memencet bel karena takut akan menggagu Azka.
Pintu terbuka tiba-tiba Azka muncul dari balik pintu.
"Sejak kapan?"
"Barusan kak hehehe" gak mungkin kan Alea bilang kalau sudah berdiri disini sejak tadi kan malu "Kakak mau kemana rapi-rapi gini"
"Pergi" selalu saja sesingkat itu jawabanya apakah tidak ada kalimat yang ingin terlontar dari bibir seksi seorang Azka pikir Alea.
"Eh, kok pergi kan aku baru sampe"
"Terus" Ingin rasanya Alea menguliti Azka sekarang juga jika Indonesia bukan Negara hukum.
"Suruh masuk dulu kek kasih minum kan cape emang kesini gabutuh tenaga apa?"
"Pulang aja gue mau pergi" Lima kata yang membuat Alea dongkol setengah mati kepada Azka sumpah demi apapun dirinya berniat baik datang kesini agar dapat menanyakan keadaan pria didepannya tapi apa dirinya di usir.
"Gamau ah aku mau masuk" Alea menerobos masuk lalu mengambil minuman di kulkas dan duduk.
"Pulang Lea aku ada urusan nanti aku kerumah kamu ya" Hanya dengan Alea Azka bisa bersikap lembut dan berbicara banyak seperti ini hanya Alea yang mampu meruntuhkan es yang membeku di hati Azka selama ini.
Hanya Alea.
"Kakak mau tawuran kan?" Tanya Alea sarkas dirinya sudah tak mampu lagi menyembunyikan ini semua sebenarnya tujuan Alea datang hanya untuk mengecek keadaan Azka tapi setelah mendengar percakapan ketiga teman Azka dirinya memiliki tujuan lain yaitu menyelamatkan Azka dari tawuran.
"Tau dari siapa?" Azka binggung pasalnya yang tau jika dirinya suka tawuran hanyalah ketiga temanya bahkan teman sekolah Azka yang lain saja tidak tau menau soal Azka yang hobi tawuran.
Satu hal yang kalian tidak tau mengenai lingkunga luar seorang Azka Fernandez dirinya suka tawuran dan balap liar namun hanya ketika musuh menantangnya dirinya tak pernah menantang orang untuk berkelahi kalau bukan harga dirinya dilukai atau diremehkan bahkan jika Alea tidak menguping pembicaraan antara ketiga sahabat Azka mungkin dirinya tidak akan pernah tau.
"Kak, jangan kakak lampiasin amarah kakak ke tawuran aku gamau kalau kakak celaka" Azka adalah tipe orang yang tidak suka dikekang apalagi pada orang yang bukan siapa-siapa baginya tapi Alea adalah aspek terpenting di hidup Azka.
"Maaf Lea aku gabisa kalau kamu larang aku, aku gasuka" Alea bungkam tidak tau harus bagaimana sedangkan dirinya sadar jika dirinya memang bukan siapa-siapa bagi Azka.
"Oke, aku ngerti sekarang" Alea menghela nafas "Silahkan tawuran silahkan kakak melakukan apa saja yang kakak suka tapi aku gamau lagi berurusan sama kakak kalau ketemu disekolah anggap aja kita ga kenal"
Alea pergi.
Dunia Azka kembali hancur.
Azka hanya mematung tanpa ada niatan untuk mengejar Alea sungguh dirinya binggung bisa saja dia membatalkan tawuran ini lalu bagaimana dengan ketiga temanya yang sudah berada disana.
Tanpa pikir panjang Azka keluar dari Apartement menuju basemant untuk menggambil motornya dia sudah beritikad untuk menyelamatkan ketiga temanya karena musuh dari tawuran ini juga tidak main-main.
*****
Alea dan Sania sedang berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku atas perintah bu Darni guru sejarah.
"Lo kenapa lagi si Al bukanya udah ketemu ya sama kak Azka kok masih gitu mukanya?"
"Gak gue lagi kesel aja udah ah gausah di bahas" Alea berjalan mendahului Sania karena terburu-buru Alea menabrak dada tegap didepannya itu Azka dan Alea ingin mati saja rasanya.
"Aduh Al tiati makanya kan jadi jatoh berantakan" Itu Sania niat awal ingin membantu tapi Azka sudah terlebih dulu berjongkok untuk membantu Alea jadi karena dirinya sudah membawa banyak ia biarkan saja Azka yang membantu,
Alea berdiri menggambil sisa buku di tangan Azka.
"Makasih" dengan judesnya Sania sendiri binggung dengan sifat sahabatnya yang satu ini.
"Maaf ya kak" Lalu Sania menyusul Alea.
Azka kelimpungan sendiri ia pikir apa yang dikatakan Alea tentang menjauihnya hanya sebuah ancaman agar Azka tidak ikut tawuran tapi Alea benar-benar merealisasikan hal tersebut.
"Kenapa sama Alea Az kok beda gitu" Jams sendiri binggung pasalnya Alea dulu lah yang mendekati Azka.
"Gatau" Azka berlalu membuat jams mengumpat.
****
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu namun Alea masih enggan berdiri menunggu sekolah ini sepi takut bertemu dengan Azka tapi memang dasarnya nasib Alea yang kurang mujur Azka sudah di depan pintu ketika Alea baru keluar dari kelasnya.
"Mau kabur lagi?" Alea hanya diam enggan menyahuti dirinya juga binggung kenapa jadi seperti ini.
"Apa sih kak kan kemarin aku bilang kalau anggap aja kita-" Ucapan Alea terhenti ketika Azka dengan cepat memeluknya. "Jangan" Azka merenggangkan pelukanya.
"Jangan bilang gitu lagi Leaaku gabisa"
**************
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Teen FictionAzka dan Alea adalah dua orang yang berbeda kepribadian Azka yang dingin pendiam dan tak banyak bicara namun selalu melawan guru Alea gadis cantik namun selegehan banyak tingkah namum patuh pada guru Azka Manuel Fernandez & Alea Maharani Ferdinan