Jadikan Aku warna baru di hidupmu kak- Alea
******
Alea sama sekali tak percaya bahwa Azka akan membawanya ke Apartement ia pikir Azka ingin di obati di sekolah atau di tempat lain. ia sendiri bingung akan sifat dan pikiran Azka yang begitu sulit untuk di tebak.
"Ehemm" Azka sedari tadi menunggu Alea yang hanya diam di sofa padahal dirinya sudah kembali sedari tadi dari mengambil kotak obat
"Maaf kak hehe sini tanganya" Perlu kalian ketahui Alea sudah menahan etak jantungnya yang bermain drum di dalam sana. Oh Tuhan ini baru mengegam tangan Azka kenapa sudah panas dingin begini. Azka hanya melihat apa yang di lakukan Alea, jika di lihat Alea begitu mirip dengan bundanya, tawanya, lesung pipitnya bahkan sifatnya. Kalian pasti heran kenapa Azka sudah sejauh ini mengetahui Alea karena sejak Bundanya menghilang Azka selalu memperhatikan Alea.
"Udah nih kak, besok ganti lagi perbannya" Alea merapikan kembali kotak obat dan menaruhnya di meja "Aku pulang dulu ya kak" Alea hendak berdiri namun tangan Azka memegang tanganya.
"Lapar" entah kenapa Azka melakukan ini namun dia sungguh lapar karena ini hampir mendekati sore biasanya Azka akan membeli makan di depan komplek perumahanya.
"hah? Makan lah kak kalau lapar kok malah bilang ke gue" Alea sebenarnya tau jika Azka ingin dimasakan namun ia hanya menggoda Azka agar tidak irit bicara.
"Lo masak" Azka memang sulit sekali untuk bicara banyak.
"Emang kakak ada bahan makanan?" Alea tidak yakin bahwa Azka memiliki stock bahan di kulkas besarnya itu.
"Liat aja" Tuhkan di bilang Azka tuh susah buat bicara banyak gimana pas dia ujian bahasa indonesia dan di suruh buat pengalaman pribadinya.
Alea dengan sedikit kesal melihat isi kulkas di dapur, dia sedikit terkejut pasalnya bahan makanan di kulksa Azka sangat lengkap bahkan melebihi isi kulkas di rumahnya.
"Banyak banget kak isinya?"
"Kerjaan bibi" Lalu Azka belalu duduk di pantry mengamati Alea yang sedang memasak, posisi Alea di dapur membuat Azka kembali mengingat bundanya 'Bunda dimana Azka kangen' batinya bergejolak ingin sekali ia menemukan bundanya sekarang juga.
"Kak, suka tumis ga?" Alea menengok ke arah Azka yang sedang melamun, Alea tau Azka pasti sedang ingat pada bundanya.
Alea mengampiri Azka memeluknya dari samping Azka kaget tentu saja tapi dirinya diam menunggu hal apa yang Alea lakukan.
"Kakak bisa peluk Alea kalau kakak merasa rindu dengan bunda kakak" Azka hanya diam tak menanggapi "Kakak gasuka yah? Yaudah lupain, gue pikir itu bakal buat kakak lebih tenang ternyata engga ya sorry gue udah lancang" Alea ingin kembali melakukan pekerjaan yang tertunda tadi, tapi sebuah tangan menarik lengannya dan memeluknya siapa lagi kalau bukan Azka.
"Lo udah terlalu dalam masuk di kehidupan gue jadi gue harap lo gak akan nyerah dan pergi dari hidup gue karena gue gak akan izinin" Alea sempat tercengang itu adalah kalimat terpanjang yang Azka ucapkan semenjak Alea mengenalnya.
"Kak..." Alea tau dirinya sudah masuk sangat dalam di kehidupan Azka dan mungkin alur hidupnya tak akan sama lagi seperti dulu maka dari itu ia harus siap terhadap resiko apa saja yang akan terjadi nantinya.
"Gue laper" Azka mendorong Alea agar kembali memasak dan Alea hanya memanyunkan bibirnya 'dasar perusak suasana'
******
Setelah semua siap Alea menyajikannya di meja makan. Azka yang sudah menunggu dari tadi langsung menuju tempat makan setelah bermain Game di ruang TV.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Teen FictionAzka dan Alea adalah dua orang yang berbeda kepribadian Azka yang dingin pendiam dan tak banyak bicara namun selalu melawan guru Alea gadis cantik namun selegehan banyak tingkah namum patuh pada guru Azka Manuel Fernandez & Alea Maharani Ferdinan