BAB 2

57 5 11
                                    

        Bel berbunyi, semua siswa  berhambur keluar dari kelas mereka masing-masing. Terlihat Vina menghampiri Jesselyn dengan dompet ditangannya.
   "Cieee yang sekelas sama prince nya." Kata Vina, sambil menyenggol Jesselyn, ia hanya tersenyum tipis
   "Duduk dimana dia?" Tanya Vina, Jesselyn langsung menunjuk ke arah depannya, seketika Vina menutup mulutnya dengan tangannya.
   "Serius? Dia duduk disini karna guru yang suruh atau karna..." tanya Vina dengan nada binggung  sambil menaikkan satu alisnya. Jesselyn berjalan menuju keluar kelas, terlihat Vina mengejarnya dan menyamakan jalannya dengan Jesselyn.
   "Tadi pagi, aku deluan datang, kelas masih kosong. Maka nya, aku duduk di dekat jendela, pas dia datang.. eh dia duduk didepanku. Sudah ku suruh cari bangku lain, dia gak mau" jelas Jesselyn, Vina tertawa dengarnya.
   "Hati-hati Jess, mungkin kau sudah bisa menaklukkan hatinya." kata Vina sambil menusuk pinggang Jesselyn pelan, mereka pun tertawa.

Ketika masuk kantin, Jesselyn berpapasan dengan Dave, terlintas perkataan Vina kemarin. Jesselyn langsung memasang senyumnya sambil melihat sepintas wajah Dave, akan tetapi Dave memasang wajah kebingungan dan senyum tipis terpasang di bibirnya. Vina yang melihat Jesselyn langsung menyenggol lengan temannya itu.
   "Ciee.. yang baper di bales story ig nya," kata Vina.
   "Apaan sihhh... yuk masuk," kata Jesselyn.
Usai memesan, Jesselyn pun membayar semangkuk bakso dan millshake vanilla nya, kemudian membawa ke tempat duduk yang sudah di duduki Vina. Baru beberapa langkah, Nikki yang tertawa sambil mengobrol dengan temannya tak sengaja menabrak Jesselyn. Kuah Bakso mengenai baju dan tangan Jesselyn, menyebabkan baju Jesselyn jadi kotor, dan tangannya memar terkena kuah yang panas itu.
   "Kau jalan ngelihat gak sih!" Ketus Nikki, Jesselyn langsung menaruh mangkuk yang kosong itu di meja, dan menendang kaki Nikki.
   "HARUSNYA AKU YANG BILANG KAYAK GITU! LIHAT NIH!" Kata Jesselyn dengan nada kasarnya, sambil memperlihatkan tangannya yang memar. Nikki melihatnya langsung terdiam, Jesselyn pun pergi meninggalkan kantin.

    Diperpustakaan Jesselyn meringis kesakitan, ia mengelus tangannya yang memar itu. Seseorang membuka pintu perpustakaan, ketika masuk, ternyata itu adalah Dave. Dave menghampiri Jesselyn dengan membawa kaos berwarna putih, dan sebungkus tissue. Melihat Dave datang, Jesselyn pun menutup tangannya yang memar.
   "Baju mu kotor, nih aku ada kaos pakai aja dulu. Ketahuan habis nangis, lap dulu air matamu." Kata Dave, sambil memberikan Kaos dan tissue ke Jesselyn, Dave membuka jaketnya dan memasangnya di pundak Jesselyn.
   "Lapiskan kaos itu pakai jaketku, kalau ditanya kenapa pakai jaket, bilang aja sakit. Aku kembali ke kelas yah." Kata Dave, Ia meninggalkan Jesselyn. Baru beberapa langkah Jesselyn memegang tangan Dave.
   "Kamu tahu darimana aku disini?" Tanya Jesselyn,
   "Tahu aja, jodoh kali." Jawab Dave, dengan senyum lebarnya.
   "Apaan sih.. btw, makasih yah.. kamu baik deh, padahal dulu kan kamu suka jahat sama aku" kata Jesselyn.
    "Dulu yah dulu, berbeda dengan sekarang. Sudah ah, mau ke kelas dulu. Bye," Kata Dave, sambil mengacak rambut Jesselyn pelan, lalu meninggalkannya.

Jesselyn pergi ke kamar mandi, dan mengganti bajunya. Usai mengganti baju, ia membawa baju kotornya dan keluar dari kamar mandi. Baru beberapa langkah dari kamar mandi, ia menabrak Nikki yang habis berlari.
   "Salah aku lagi?" Ketus Jesselyn,
   "Rupanya kau disini, ikut aku." Kata Nikki, sambil menarik tangan Jesselyn dan membawanya ke UKS. Sesampainya di UKS, Nikki mengambil kotak P3K dan menaruhnya di kasur. Jesselyn pun duduk di sofa yang tersedia, dan Nikki duduk tepat beberapa centi didepan Jesselyn. Nikki memegang tangan Jesselyn yang memar, lalu mengolesi tangannya dengan salep. Terlihat Jesselyn meringis kesakitan, saat Nikki menekan pelan tangan Jesselyn.
   "Tahan yah.." kata Nikki, sambil mengolesi tangan jesselyn, Nikki mendekatkan bibirnya di tangan Jesselyn lalu meniupnya perlahan.
"Aku gak mimpi kan? Ini beneran kan?"  Kata Jesselyn dalam hati, sambil menatap Nikki.
Usai di beri salep, Nikki pun membalut tangan Jesselyn, lalu menyimpun barang-barang ke Kotak P3K. Nikki pun duduk di kasur sambil menatapku.
   "Sakit banget yah?" Tanya Nikki,
   "Iyalah! Untung aku sabar."jawab Jesselyn, sambil mengelus-elus tangannya.
   "Karna sabar, atau karna suka aku?" Kata Nikki, sambil mengangkat-angkat alisnya.
   "Itu siapa di lockscreen handphone-mu? Kayaknya orangnya ganteng yah," lanjut Nikki, sambil menunjuk handphone Jesselyn yang menyala, yang tampilan layar handphone Jesselyn adalah foto Nikki.
   "Apa password mu?" Kata Nikki, yang mengambil handphone Jesselyn. Melihat hal itu, Jesselyn berusaha merebut handphone-nya dari tangan Nikki, akan tetapi, Nikki tetap kekeuh untuk tidak memberikannya.
   "Kalau gak mau kasih tau.. aku sebarin nihhhh.. 1...2..." lanjut kata Nikki.
   "Thececanworldwide." jawab Jesselyn dengan cepat, Nikki langsung mengetik kata sandi di handphone Jesselyn, dan membuka galeri. Terlihat, banyak sekali foto-foto Nikki.
   "Kau foto aku diam-diam yah?" Kata Nikki sinis, Jesselyn hanya mengangguk tipis. Nikki pun membuka kamera dari handphone Jesselyn, dan mengangkat tepat di wajahnya, Nikki merangkul pundak Jesselyn.
    "1..2..3.. cheese." Kata Nikki, mereka pun memasang pose dengan mengangkat dua jari sambil tersenyum manis. Nikki melihat  hasil foto mereka dan memasang foto itu di lockscreen Jesselyn.
    "Anggap aja sebagai perminta maaf, lumayan kan dapat foto sama orang yang kau suka." Kata Nikki, lalu memberikan handphone ke tangan Jesselyn.
    "Diiihhh.. sombong." Kata Jesselyn dengan wajah juteknya. Bel masuk berbunyi, Nikki dan Jesselyn keluar dari UKS, menuju kelas, dan mereka mengikuti pelajaran selanjutnya.

    Bel pulang berbunyi, semua siswa berhambur dari kelas mereka masing-masing, tersisa Jesselyn di kelas. Ia pun membuka loker dan mengambil bajunya. "Heish.. sudah gak makan, baju kotor, gak dijemput, lapar lagi. Sial amat sih..." gumam Jesselyn dalam hati. Ia pun berjalan keluar dari sekolah, menuju perempatan jalan, karena taksi selalu lewat daerah itu. Seseorang memakai motor berhenti tepat di depan Jesselyn. Ia membuka helm-nya, dan ternyata itu adalah Nikki.
    "Butuh tumpangan mbak?" Tawar Nikki, Jesselyn menggeleng tipis.
    "Gak usah sok jual mahal, ayo makan, aku tau kau lapar. Di kelas, bunyi perutmu menganggu." Ketus Nikki, lalu memberikan helm kepada Jesselyn. Jesselyn memakai helm itu dan menaiki motor Nikki, terlihat Nikki tersenyum puas saat Jesselyn memeluk pinggang Nikki dari belakang.
Sesampainya di lopecoffee, mereka pun masuk dan mencari tempat, terlihat tempat yang kosong tersisa di dekat jendela, mereka langsung duduk di tempat itu. Seorang pelayan menghampiri mereka, dan memberikan buku menunya.
   "Mau pesen apa mbak,mas?" Tanya pelayan itu, yang tengah siap menulis pesanan mereka.
   "Saya millshake Vanilla dan chicken steaknya," jawab Jesselyn.
   "Saya Millshake Coklat dan spicy chicken wings," sambung Nikki. Pelayan itu pun mengangguk dan pergi meninggalkan mereka.
Beberapa menit keheningan terjadi, Nikki pun membuka topik pembicaraan.
   "Kayaknya aku kenal jaket itu deh." Ia melihat Jesselyn dengan wajah heran.
  "Jaket Dave," jawab Jesselyn singkat.
  "Kau dekat yah sama Dave?" Tanya Nikki dengan wajah penasaran.
  "Gak terlalu." Jesselyn memainkan jarinya di meja.
   "Kok, dia perhatian ke kau yah? Apa jangan-jangan dia suka kau lagi?" Tanya Nikki sinis, permainan Jesselyn terhenti, ia tersenyum manis dengan perkataan Nikki.
    "Ahh.. masa sih.. bisa juga sih...." jawab Jesselyn manis, Nikki memasang wajah juteknya.
     "Yakali dia suka cewek kayak kau." Ketus Nikki. Wajah Jesselyn berubah jadi jelek, ia memasang bibir manyun nya, Nikki langsung tertawa saat melihat Jesselyn melakukan tingkahnya. Kini pesanan mereka datang, Nikki mengambil plate yang berisi makanan Jesselyn. Ia memotong daging itu menjadi kecil dan memberikan kepada Jesselyn.
Mereka pun menikmati makanannya.
     "Mau coba rasa dong." Kata Nikki dengan membuka mulutnya. Jesselyn menyuapi steak-nya ke mulut Nikki.
Ujung poni Nikki mengenai matanya, melihat Nikki mencoba menyingkirkan poninya, Jesselyn langsung menaruh garpu nya dan mengulurkan tangannya tepat di poni Nikki, lalu merapikan rambut Nikki.
    "Makasih yah.." kata Nikki dengan senyum manisnya, wajah Jesselyn merona dan ia hanya mengangguk tipis. Usai makan, Jesselyn melihat Nikki ingin memakan timun, Ia pun langsung menusuk timun itu,dan menarik timun Nikki.
     "Kau mau mati kah yah? Kau kan alergi timun!" Ketus Jesselyn, Nikki langsung terkejut mendengar perkataan Jesselyn.
     "Wahh.. kau tau dari mana aku tau alergi timun? Jangan-jangan kau tau semua tentangku" Tanya Nikki pelan.
     "Iyalah, aku tau semuanya tentang kau. Aku kan selalu liat kau makan, main, apapun yang kau lakukan, bahkan aku sampai mencatatnya" jawab Jesselyn sambil mengunyah timun, ia tak sadar dengan perkataanya. Nikki melihat Jesselyn yang sedang makan dengan tatapan bahagia.
      "Astaga.. begonya aku." Mata Jesselyn membulat pada saat ia sadar dengan perkataannya. Nikki pun tertawa, akhirnya Jesselyn memasang senyum malunya.
Selesai makan, Nikki membayar makanan mereka lalu mengantar Jesselyn pulang.

CHOOSE ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang