"Bukan munafik, menjauh lebih baik daripada dekat namun sakit hati"
Sang surya, menyelimuti tubuh dan wajah Jesselyn. Jesselyn membuka mata dan sesekali mengerjapkan matanya. Ia beranjak dari kasurnya dan bersiap untuk camping. Usai mandi, ia memakai kaos putih yang bertuliskan LOVE YOURSELF, dan memakai sweater sebagai lapisannya.
Ia juga memakai celana panjang berwarna biru dongker dan sepatu kets biru tosca. Usai bersiap, ia membawa tas yang berisi keperluan camping nya dan menuju ke sekolah.
Kini, mobil ayah Jesselyn telah sampai di gerbang sekolah. Jesselyn pun berpamitan dan segera masuk ke sekolah. Tampak semua siswa kelas 10 sudah berkumpul di balkon, ia segera mencari Vina. Beberapa menit mencari Vina, ia menemukan Vina bersama Nikki, Dave dan Victor. Ia pun menghampiri mereka.
"hai.." sapa Jesselyn, Nikki dan Dave menatap Jesselyn.
"Selamat pagi anak-anak, karena bus yang kita gunakan sudah datang, bagi yang naik bus silahkan menuju gerbang sekolah. Bagi yang naik kendaraan sendiri, silahkan membentuk lima orang dalam satu kelompok." intrupsi kepala sekolah terdengar jelas, Jesselyn mengengam lengan Vina untuk mengajak ke gerbang sekolah. Tetapi langkah mereka terhenti karna Victor menahan mereka.
"kalian ikut kami bertiga aja, pas kok berlima." ajak Victor, Jesselyn menatap Vina dengan tatapan tanya.
"Okey! Yuk!" jawab Vina, mereka berlima menuju parkiran. Tepat di mobil Victor, Dave ingin membuka pintu mobil bagian depan, Vina menahannya.
"Dave... Gua mabuk darat nih, lu dibelakang yah." Ucap Vina dengan nada imut.
"Ya, gak usah sok imut, jijik!" ketus Dave, mereka tertawa dan memasuki mobil. Keheningan di sepanjang jalan, Vina memutuskan untuk menyalakan radio. Terdengar lagu yang memecahkan keheningan tersebut.Mereka pun sampai di hutan kota, dan turun dari mobil secara bergantian. Terlihat tenda, meja makan, kursi, meja santai, dan alat masak yang sudah tertata rapi di sana. Vina dan Jesselyn pun bergandengan menuju kursi kosong. Tak lama, bus sekolah datang, terlihat murid yang turun dari bus itu.
"anak-anak silahkan memilih tenda yang sudah disiapkan, satu tenda untuk tiga orang. Sehabis itu, kalian berkumpul disini lagi, kita akan memulai games pertama." intrupsi Bu Jenny. Jesselyn dan Vina memasuki tenda disamping tenda Victor, Dave, dan Nikki. Usai menaruh barang, seorang memasuki tenda, ternyata itu Violine.
"aku gabung yah." kata Violine ramah, Jesselyn mengangguk. Mereka bertiga pun keluar dari tenda menuju tempat semula.
"Oke, Games pertama kita adalah tomato Softgun. Semua pasti sudah tau kan permainan ini. Nah, untuk pistol dan peralatan lainnya sudah disediakan di belakang tenda kalian, silahkan dipakai dan jangan sampai kena tembakan dari teman kalian." jelas bu Jenny. Kemudian sirene dibunyikan lalu semua siswa menuju kebelakang tenda masing-masing. Jesselyn, Vina dan Violine memutuskan berpencar. Jesselyn menuju hutan sebelah utara, dan bersembunyi di balik pohon cemara. Ia duduk di bawah pohon cemara sambil mengatur nafas nya.
"Hei!" suara Dave terdengar, Jesselyn pun mengarahkan pistolnya ke Dave.
"Wowo, Tenang. Gua gabakal tembak lu kok," kata Dave sambil mengangkat kedua tangannya.
Ia menarik tangan Jesselyn dan duduk tepat disampingnya. Jesselyn menatap Dave yang memandang ke arah depan.
"gimana jawabanmu?" tanya Dave, Jesselyn mengerinyitkan dahi.
"Jawaban apa?" tanya Jesselyn,
"Perasaanku, kau mau kan?" jawab Dave pelan.
"Maaf Dave, kayaknya kita cukup sebatas teman." kata Jesselyn, kini Dave menatap Jesselyn.
"Apa karena Nikki?" tanya Dave pelan,
"Bukan, tapi aku cuman mau perasaan ini sebatas teman." Jawab Jesselyn. Ia pun beranjak dari duduknya.
"Aku deluan." sambungnya, namun ia melihat Ferrick mengarahkan pistolnya ke Jesselyn. Tembakan pertama mengarah Jesselyn, ditangkis oleh Dave yang memeluk Jesselyn dengan cepat. Pelukan hangat, itulah yang dirasakan Jesselyn.
"Kau tahu Jess, menjauh lebih baik, dibandingkan dekat, namun sakit hati." bisik Dave. Detik saat Jesselyn ingin melepaskan pelukannya, dari arah berlawanan Dave melihat Nikki yang menatap Dave sedang berpelukan dengan Jesselyn. Ketika Nikki ingin menghampiri Dave, Dave menahan pelukannya dan memperat pelukannya kepada Jesselyn. Langkah Nikki terhenti sebentar.
"Jika memang pada akhirnya kau memilih Nikki, aku tidak akan diam menganggu kalian." kata Dave, sengaja suara nya diperbesar agar terdengar oleh Nikki.
Geram, kesal, dan rasa ingi memaki kini ada di hati Nikki. Ia pun menghampiri Nikki dan menarik Jesselyn dari pelukan Dave. Baru saja ingin membawa Jesselyn pergi, tangan Jesselyn ditahan oleh Dave. Dan kini Nikki menatap Dave dengan penuh amarah.
"Kau sendiri yang bilang, kalau menyatakan perasaan kepada orang yang kita suks itu curang, tapi kau sendiri yang berbuat." Kata Dave sambil melepaskan pegangan Dave dari tangan Jesselyn. dan kini membawa Jesselyn pergi meninggalkan Dave.Heyooo... Sorry baru update, Sibuk nih sana ngurus nilai.
Okay, jangan lupa vote yah gais.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE ONE
RomanceIngin ku menanyakan kabar Perihal dirimu yang kian hanya angan Tuan yang sedang di ufuk timur Ada yang merindukan; Ia bisu, namun bernyawa Utuh tapi hampa Namun, belum saatnya! Belum waktunya! Tunggu saja- Perindu itu sedang datang Menghampiri tuan...