" Kau tahu, menyatakan perasaan kepada orang yang kita suka secara langsung itu susah."
"Anak-anak hari minggu sampai selasa kelas 10 akan diadakan camping ke hutan kota. Semua siswa wajib ikut karna akan ditambahkan nilai dari beberapa mata pelajaran." Kata bu Rosta, kemudian menyimpun bukunya. Bel berbunyi, semua siswa keluar dari kelasnya. Ketika Jesselyn keluar dari kelas, ia bertabrakan dengan Vina.
"Astaga!! JESS!! Hampir copot jantungku kau bikin." ketus Vina, Jesselyn hanya tertawa. Vina menggandeng lengan Jesselyn dan pergi menuju kantin.
Baru saja mereka berbincang , terlihat Dave yang masuk ke kantin tepat dibelakangnya adalah Nikki. Nikki yang tak mau kalah untuk duduk di samping Jesselyn, dengan cepat ia melajui Dave dan duduk disamping Jesselyn.
"ngapain duduk disini? Masih ada tempat kosong." kata Vina sambil melihat Nikki yang lagi mengatur nafasnya.
"kenapa juga? Jesselyn aja gak keberatan. Ye gak Jess" kata Nikki sambil mengambil minuman Jesselyn kemudian meminumkannya.
"Itu minukanku!" ketus Jesselyn sambil mencubit pinggang Nikki.
"Aw! Sakit bego! Bagi sedikit kenapa sih?" kata Nikki.
Dave menghampiri mereka dan duduk disamping Vina, tepatnya, didepan Jesselyn. Dave memberi sekaleng minuman ke arah Jesselyn.
"makasihh yahh, iiihh baik banget deh." ucap Jesselyn, Dave merespon senyum tipis.
Terdengar suara sendok dan garpu diantara mereka. Vina menatap Jesselyn,Dave dan Nikki secara bergantian.
"eh Jess.. Kok kau gak ikut camping sih. Ikutlah, nanti gak ada temanku nih." kata Vina, sambil menggengam lengan Jesselyn. Telihat, Nikki dan Dave terhenti dari makannya.
"kenapa Jess?" sahut Nikki dan Dave bersamaan. Jesselyn menunduk seakan pura-pura tidak peduli dengan perkataan mereka. Jesselyn menyelesaikan makannya dan beranjak dari kursinya. Baru beberapa langkah, Nikki menahan satu tangan Jesselyn dari belakang.
"kau gapapa kan Jess?" kata Nikki dengan tatapan serius, Jesselyn hanya tersenyum tipis kemudian pergi meninggalkan Dave dan Nikki, terlihat Vina yang menyusulnya.
Nikki ingin menyusul Jesselyn akan tetapi Dave menahan bahu Nikki. Kini mereka saling bertatapan sinis.
"Aku tau kau suka Jesselyn, tapi menyukai orang yang belum siap itu curang." Nikki pun melepaskan pegangan Dave dari bahu Nikki dengan kasar. Kemudian Nikki meninggalkan Dave.
Dikelas Vina, Jesselyn sedang berbincang masalah camping. Seketika obrolan mereka saat Dave memasuki kelas dan menghampiri mereka.
"Vin, aku pinjam Jesselyn nya yah sebentar." kata Dave, Vina pun meninggalkan mereka berdua. Dave duduk tepat didepan Jesselyn.
"Jess, kau gak kenapa-kenapa kan? Kok kau gak ikut camping sih?" tanya Dave lembut.
"terserah aku gitu mau ikut atau enggak. Kok kau jadi panik sih, oh. Apa jangan-jangan......." kata Jesselyn dengan nada curiga.
"iya.. Aku suka sama kau. Kau mau kan pacaran sama aku?" potong Nikki dengan cepat. Jesselyn terkejut, ia merasakan hatinya kini berdegup kencang, detakan jantungnya tak bisa dikontrolnya.
"Uhmm... Dave...." baru saja bel berbunyi, Jesselyn pun langsung berlari ke arah kelasnya. Sesampainya di kelas, ia mengontrol nafasnya sambil memegang dadanya.
"Untung aja masukan, bisa jawab apa nih ke Dave." gumam Jesselyn pelan, akan tetapi pendengaran Nikki sangat tajam. Dengan cepat Nikki membalikkan tubuhnya.
"Apa? Dave bilang apa sama kau?" tanya Nikki dengan tatapan curiga.
"Kepo banget sih." ketus Jesselyn. Awalnya kondisi kelas sangat riuh, akan tetapi berubah saat seseorang mengetuk pintu. Pintu terbuka, dan itu adalah Vernon ketua kelas mereka.
"bangsat, kirain guru" kata Ferrick sambil melempar penghapus ke arah Vernon. Semua tertawa dengan tingkah mereka berdua.
"Woi, hari ini bu Jenny ga dateng, dia sakit. Jadi hari ini kita freeclass. Tapi semuanya disuruh ke perpustakaan." teriak Vernon, akhirnya semua orang turun kebawah. tapi tidak untuk Jesselyn dan Nikki, Nikki sedang asik bermain handphone-nya, dan Jesselyn menidurkan kepalanya di atas meja sambil memejamkan matanya. Dengan rasa penasaran soal masalah tadi, Nikki membalikkan tubuhnya dan bertanya kepada Jesselyn. Niat Nikki untuk bertanya kepada Jesselyn tak jadi, karna ia melihat Jesselyn yang tertidur lelap. Justru Nikki mengusap rambu Jesselyn setiap helainya.
"kau tau Jess? Aku sangat sakit saat melihat mu berada dekat Dave, entah kenapa aku terlalu bodoh menyiakanmu yang waktu itu sudah suka sama kamu. Entah kenapa ada rasa egois untuk memilikimu. Aku ingin kau kembali suka lagi kepadaku." kata Nikki lembut, tampa sadar ia mendekatkan wajahnya dan mengecup tepat pada pipi Jesselyn.
Tepat dua jam Nikki bersama Jesselyn, Nikki merasa senang bersama gadis nya itu. Bel pulang berbunyi, semua siswa kembali ke kelas untuk mengambik tas mereka, kemudian pulang. Nikki mengguncang pelan tubuh Jesselyn, untuk membanguninya.
"Jess?Jesselyn, sudah jam pulang nih." ucap Nikki pelan, Jesselyn pun langsung membuka matanya dan melihat ke arah Nikki.
"Thank's yah udah dibangunin," ucap Jesselyn Nikki hanya mengangguk. ketika melihat Vina yang menghampiri kelas, Nikki pun meninggalkan mereka berdua.
"gilee, berdua ngapain di kelas?" tanya Vina penasaran.
"cuman gak sengaja aja, tadi aku ketiduran, eh dia bangunin." jawab Jesselyn, Vina mengangguk.
Jesselyn dan Vina berjalan keluar kelas menuju gerbang sekolah, Vina yang pertama dijemput, mereka pun berpisah kerumah mereka masing-masing.Editted : Edelsway
Dont forget to vote my story, and stay tune for next bab.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE ONE
RomanceIngin ku menanyakan kabar Perihal dirimu yang kian hanya angan Tuan yang sedang di ufuk timur Ada yang merindukan; Ia bisu, namun bernyawa Utuh tapi hampa Namun, belum saatnya! Belum waktunya! Tunggu saja- Perindu itu sedang datang Menghampiri tuan...