"maafkan saya, akan tetapi.. dia tidak dapat bertahan. terjadi pendarahan hebat di pembuluh darah otaknya. dia terlambat untuk mendapat pertolongan intensif."
tubuhku mendingin mendengar ucapan lelaki tua berseragam higenis di depanku ini. aku jatuh terduduk di atas kursi ruang tunggu. ini terlalu sulit untuk ku terima.
dia telah pergi.
dia meninggalkanku.
aku terkekeh, apa ini lelucon? lelucon apa ini, mengapa buruk sekali?
"katakan ini bohong. kalian menipuku kan? dia berbohong kan?! dia tak mungkin mati! kekasihku tak mungkin mati!"
lelaki itu memandangku prihatin, benar-benar membuatku hampir meninju wajahnya itu. dasar penipu, dia tak mungkin mati!
"silahkan anda lihat ke dalam untuk mengecek."
cepat, aku tergesa masuk ke dalam ruangan itu. suasana dingin dan hening menyapaku. tampak beberapa perawat memandangku prihatin, dan aku benci itu. kemudian aku menangkap sesosok tubuh yang tergeletak di atas ranjang.
ini.. ini benar-benar dia.
mataku menatap wajah pucatnya nanar. dia benar-benar pucat, bahkan tidak ada lagi rona merah di bibir tipisnya itu. putih sekali. ini tidak mungkin.
ku sentuh pipinya yang semakin menirus dari yang terakhir ku sentuh. dingin, sangat dingin. tidak ada lagi pergerakan apapun dan disana.
dan disaat itulah tangisku pecah.
aku berteriak, mengerang, menangis. rasanya seperti mimpi. mimpi paling buruk yang pernah aku alami. ini tidak nyata, berulang kali aku memberi sugesti pada diriku sendiri. tapi kenyataan memang kejam.
ini benar-benar terjadi.
"j-jangan pergi.. jangan t-tinggalkan aku.."
aku memeluk erat tubuh kaku ini. bodoh sekali memang. aku memang bodoh dan pengecut.
seandainya aku tidak menuruti permintaan konyol ibuku untuk menerima perjodohan itu. seandainya aku tidak takut dengan ancaman ibu dan gadis itu yang akan menyakitimu.
seandainya aku lebih memilih mempertahankanmu dibanding berusaha menjagamu namun berakhir menyakitimu seperti ini.
semua ini pasti tidak akan terjadi. semua ini pasti hanyalah sekedar mimpi pengantar tidur yang sangat buruk.
mengapa aku bisa sebodoh ini, ya tuhan?
aku tau ini tidak berguna lagi, semuanya sudah sia-sia. setengah jiwaku telah dirampas begitu kasar. tidak ada lagi cahaya, semuanya gelap.
kau sudah pergi, karena kesalahanku.
dan bahkan disaat aku sudah berkali-kali menyakitimu, kau masih saja mencintaiku.
tapi kau harus tau, setiap kali aku menyakitimu, aku benar-benar ingin membunuh diriku sendiri. aku memang tolol.
"bangunlah.."
"jangan tinggalkan aku seperti ini.."
"hey, tolong. jangan seperti ini.."
"aku mencintaimu, sangat dan sungguh."
"maafkan aku, eum? bangunlah sayang, aku mohon.."
"maafkan aku.."
maafkan aku, maafkan lelaki pengecut ini. sungguh, jika saja aku bisa memutar balik waktu ini.
aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. ini semua terlalu beruntun dan menyakitkan. aku menyesal, aku sungguh tidak sanggup.
aku..
telah kehilangan rumahku.
end.
××
a/n :
hI GAES WASSAP?!
kkkk maafkan w yg bikin story aneh ini ok.
tp bener bikin cerita sadis kea gini seru banget sebenarnya wkwkw.
sori kalo endingnya mengecewakan. tapi inilah home apa adanya, dan menurut w ini ending yang paling cocok untuk ngebalas si kookie hehe.
dan yA INI GA ADA SEQUELNYA ok mianhe but aku ingin menyiksa jungkook dengan penyesalan di cerita ini HAHA sori bae. jadi part end ini udah bener-bener end.
udah gt aja si, terimakasih sudah mampir dan membaca, terlebih memberikan jejak. terutama heyssupdude yang selalu dukung w dan ngomentarin story ini seriously saya terharu sekali. sifra benar-benar penyemangat sejati💛 i wuf u
ok kl gt w pamit dl, sampai ketemu di work gue selanjutnya [kalo lo smua masih minat] 💛
+bonus
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.