aku mengeratkan coat tebal yang ku kenakan saat ini.
berjalan tanpa arah, melewati trotoar sambil membawa tas ransel sedang milikku ini.
berisikan beberapa baju dan buku pelajaran milikku. hanya itu yang bisa aku bawa dari apartemenmu.
karena memang hanya itulah yang aku punya.
aku tidak memiliki tujuan, aku tidak tau harus kemana. aku bahkan masih mengenakan seragam sekolah kita.
aku tidak memiliki teman, semua tau itu. tidak ada yang mau berteman denganku.. jadi, aku pasti tidak akan memiliki rumah teman untuk jadi tujuan.
kerabat? semua kerabat keluargaku membenci kami karena tingkah ayahku.
kembali ke apartemen keluargaku? aku pikir, itu ide yang buruk.
jadi, aku hanya bisa berjalan tanpa arah saat ini. yang pasti, aku sudah keluar dari apartemen miliknya.
ah, jeon jungkook.
pusat duniaku hanya berada padanya.
sejak aku sekolah dasar, hanya dialah satu-satunya lelaki dan seseorang yang mau berteman denganku. tanpa peduli dengan perkataan orang, dia tetap tinggal disisiku.
yang rusak ini.
bahkan sejak masih sekolah dasar, aku bahkan sudah jatuh hati padanya. pada senyuman manis dilengkapi gigi kelincinya yang tak berubah itu.
aku menyukainya, mencintainya. segala hal tentang dirinya. mau itu baik, lucu, konyol, buruk, menyedihkan.
aku mencintainya.
aku menghapal semua kebiasaan dan perilakunya. bahkan hingga perilakunya jika dia tidak menyukai suatu makanan. aku mengetahuinya dengan rinci.
awalnya, aku meyakinkan diri untuk tidak peduli dengan perkataan orang. biarlah orang berkata apa, aku tidak peduli. namun lama kelamaan, semua kejadian menyadarkanku, menarikku ke palung paling dalam.
kalau memang aku benar-benar tidak pantas untuknya.
seharusnya aku memang sadar, dimana harusnya aku berada. dia bahkan sangat sempurna, berbanding jauh denganku yang bahkan tak jauh lebih baik dari seekor anjing ras. seharusnya aku sadar diri, namun kerap kali aku malah mencoba membutakan diri.
namun, jika saja dirinya tidak mencampakkanku seperti ini. jika saja dia tidak mengatakan perpisahan itu. jika saja dia tidak membuangku seperti ini, aku masih bisa bertahan sekuat tenaga disisinya. mencoba teguh dengan pondasi cintaku. namun sekarang itu pasti akan sia-sia.
dia bahkan tidak mencintaiku lagi.
dia sudah mencintai gadis itu. sudah berbahagia dengan gadis itu. aku tidak mungkin mengusik kebahagiaan orang yang aku cintai.
tak terasa, hari semakin larut. udara semakin dingin, tanganku bahkan terasa membeku.
sampai kapan aku begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
home | jungkook ✓
Historia Cortakarena kau adalah tempatku pulang dan berlindung dari semua kekejaman dunia ini. [completed 12/04/18]