aku berjalan lesu di koridor sore ini.
setidaknya itu yang awalnya kulakukan, sebelum gadismu ini datang dan menamparku keras tanpa aba-aba.
"dasar jalang!"
"beraninya kau merebut jungkook dariku! apa yang sudah kau lakukan padanya, hah?!"
satu tamparan keras kembali hadir. bahkan kini, wajahku mati rasa.
"apa maksudmu? aku tidak mengerti.."
gadis cantik itu tertawa keras, begitu sinis. matanya menyipit.
kini, sebuah tarikan keras hadir di rambutku.
"kau seperti binatang, kau tau? tidak cukup kau memanfaatkan jungkook selama ini? sampai kapan kau mau berhenti? enyahkan semua mimpi sampahmu itu dengannya, sialan!"
"aku bahkan tidak tahu apa yang salah! apa salahku?!"
"salahmu adalah selalu bersifat jalang yang seperti lintah! darimana kau mendapatkan sifat itu? dari ibumu?! pantas saja, ternyata yang melahirkanmu adalah jalang sepertimu juga!"
satu tamparan kulayangkan keras pada gadis ini hingga dia sampai terjatuh ke lantai koridor. mataku menatapnya marah. aku benar-benar marah.
ibuku bukan wanita seperti itu.
"jangan pernah kau mengatai ibuku seperti itu jika kau tidak ingin mati."
telunjukku mengacung tajam di depan matanya. beberapa saat.
sebelum jungkook menepis kasar jemariku menjauh dari wajah gadisnya.
"apa yang kau lakukan?! kau gila!"
aku membatu mendengar bentakan keras itu. benar-benar marah dan kasar.
benar-benar menyakitiku.
"kenapa kau sekasar ini?! kau bahkan menamparnya hingga bibirnya berdarah seperti ini!"
aku menatap jungkook marah. gadis itu pantas mendapatkannya!
dia baru saja menghina ibuku!
"dia menghina ibuku! dia mengatai ibuku jalang, kook!"
"tidak! aku tidak mungkin mengatai orang lain seperti itu, jung. kau mengenalku kan? dia mengada-ada!"
bibirku menganga dengan ucapan gadis itu. gadis ini benar-benar ular!
"jungkook, kau harus percaya padaku, dia benar-benar mengat--"
"hentikan."
a-apa?
"dia tidak mungkin berkata seperti itu padamu."
a-apa kau bilang, kook?
"hey, dengarlah. aku tau berpisah denganku itu berat, tapi jangan bertindak seperti ini. ini sangat keterlaluan, aku bisa saja menuntutmu untuk ini."
aku menatap nanar lelaki ini. dia bahkan memandangku lelah dan muak. tak tertahankan, semuanya luruh seketika.
aku menangis deras di hadapan mereka.
membuat gadis itu melotot, dan jungkook.. terkesiap.
"kau bahkan tak percaya, kook."
"kau benar-benar luar biasa, jungkook."
"kau bahkan tidak bisa melihat mana yang benar."
"baiklah, percayalah padanya. aku salah, dia tidak pernah mengatai ibuku seperti itu. maafkan aku atas ucapan dan tindakanku."
aku membungkukkan badanku sempurna. airmataku semakin tak terkontrol.
"aku minta maaf atas kejadian ini. kau benar, jung. dia tidak mengatai ibuku seperti itu. maafkan semua kesalahanku."
kau telah berubah, kook.
sangat drastis.
dan menyadarkanku kalau aku--
bukan pemilik hatimu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
home | jungkook ✓
Short Storykarena kau adalah tempatku pulang dan berlindung dari semua kekejaman dunia ini. [completed 12/04/18]