"Dimana sih dia? Dari tadi kok belum kelihatan?" Gerutu Frisya sedari tadi. Selang beberapa menit setelah Frisya menggerutu tak jelas, tiba-tiba ada bunyi bel yang berasal dari suara sepeda seseorang yang Frisya kenal. Ya, itu suara bel sepeda milik "Dia". "Dia" yang disukai oleh Frisya. "Dia" yang menggunakan kacamata silindernya pun melewati seorang bapak-bapak yang sedang menjemput anaknya. Dengan sopan, ia pun menundukan kepalanya ke bapak-bapak itu juga memberikan senyuman yang sudah menjadi ciri khasnya ketika bersimpangan dengan orang yang lebih tua darinya atau dengan orang yang sudah dia kenal. Tak lama setelah itu, dia pun melewati bapak bapak itu dan terus mengayuh sepedanya menuju pagar sekolah. Semakin dia mengayuh sepeda, dan semakin dia melewati pagar, akhirnya dia pun mulai tak kelihatan dan lambat laun, akhirnya dia sudah tak terlihat lagi seperti diterpa oleh angin..sore ini...
*************
Terima kasih sudah membaca cerita saya😊. Semoga kalian suka dan jangan lupa vote dan komen yaa😀 maaf kalau ceritanya sulit dimengerti, karena ini cerita pertama saya, tunggu part selanjutnya yaa... Enjoy Your Day😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Senyummu
Teen Fiction"Jika cinta ini menyakitkan, mengapa aku tak bisa menghentikannya?" -Frisya