03.Lamaran kerja

5.5K 444 11
                                    

Kringgggg....

Beberapa kali alarm membangunkanku namun aku hanya bergumam dan kembali menyelimuti tubuhku dengan selimut.

"Dek, bangun dek."

"Iya mas bentar lagi."

Tunggu!

Aku spontan membuka mata dan bangun, celingak-celinguk mencari orang di dalam kamarku. Apa tadi suara mas lay? Tapi kemana dia? Aku tersenyum dan mengacak rambutku, i'm so crazy for this time kenapa aku jadi kecanduan dipanggil 'adek sih? Sampai suara mas lay terngiang ditelingaku mengalahkan suara cempreng alarm.

Pukul berapa ini? Hah kenapa juga aku peduli ini pukul berapa, lagi pula aku seorang pengangguran jomblo pula errrr miris.

Drrttttt drtttt....

Ponselku berbunyi dan nama sinta yang tertera, tumben dia menghubungiku ada apa?

"Hal... "

"Reiiiiiiii, cepet mandi bawa lamaran! "

Aku menjauhkan ponsel dari telingaku karena suara sinta yang menggema dari sembrang sana.

"Lamar kemana sin? Mendadak banget".
Ucapku yang kebingungan.

"Osh group, itu loh perusahaan yang bergerak di bidang IT ayo cepetan bikin lamaran jam 11 aku tunggu, nanti aku kirim alamat tempatnya ya."

Bip

Sinta mematikan sambungan telpon, IT? Perusahaan siapa yang bergerak dibidang IT, osh group sepertinya pernah dengar.

Aku segera masuk ke dalam kamar mandi, karena sekilas menatap jam di dinding sudah menunjukkan pukul 09.25 Am.

Tidak lama, aku pun sudah rapi dan bergegas turun ke dapur. Mengambil satu roti yang sudah disiapkan bunda.

"Mau kemana udah rapi?"
Tanya ayah.

"Loh, ayah gak ngantor? "
Tanyaku sambil mengunyah roti dengan cepat.

Ayah duduk di kursi sambil minum kopi.

"Ayah gak enak badan jadi izin dulu."

Aku mengangguk sambil meminum air dengan cepat.

"Pelan-pelan Rei, kamu belum jawab pertanyaan ayah."

"Oh iya, rei mau melamar kerja. Pergi dulu ya yah doain Rei keterima."

Ucapku yang melambaikan tangan pada ayah dan hanya dijawab dengan gelengan kepala.

Lamaran udah siap, dari jauh-jauh hari semoga saja aku bisa diterima kali ini.

Aku sudah berada di tempat yang di kirim alamatnya oleh Sinta, namun aku belum menemukan sosok Sinta.

"Reiiiii, sorry lama."
Teriak sinta sambil ngos-ngosan.

"Iya gak apa-apa Sin, aku baru sampe kok."

Aku menatap sinta yang berpakaian rapi dan memakai id card.

"Sin kamu kerja di sini? "
Tanyaku.

Sinta mengangguk. "Iya rei, kamu kemarin tanya lowongan kerja kan di group makanya aku hubungin kamu. Yuk masuk rei langsung diwawancara loh".

Ajak sinta sambil menarik tanganku untuk masuk ke dalam.

Kami berjalan menaiki lift menuju lantai 5,tanganku mulai dingin. Deg-degkan rasanya, baru kali ini mengirim lamaran kerja dan langsung di interview.

"Nah di sini rei, tunggu giliran aja ya semoga berhasil semangat."
Ucap sinta ketika kami sampai di tempat interview.

"Makasih ya sin."

Mas Duda [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang