part 2

80 13 6
                                    

"Aku benci perubahanmu"        ~Alin Naliya~

Happy Reading💕🐈

o==[]::::::::::::::::>

"Alin??" ucap Aliya

Alin yang namanya di panggil hanya bisa mengukir senyum manisnya di bibir.

Alya menghampiri Alin dan memeluknya. "gue kangen lo Lin." bisiknya tepat di telinga Alin

Alin membalas pelukan Alya dan memeluknya lebih erat"Sama Al"

Alya melepaskan pelukanya dan mengerutkan dahi saat kakaknya Alen hanya mematung memandangi Alin.

"Kak Alen woy." panggilnya namun tidak direspon oleh Alen

Alya geram. Ia mengambil sebuah bolpoint yang entah siapa yang punya lalu melemparkannya ke dahi Alen dan tepat sasaran.

"Aduh Alya apaan sih kamu!" Alen mengelus-ngelus dahinya yang terasa sakit

"Alen kamu kok diam saja nggak tahu cewek itu siapa?" tanya Aska papanya

" Tidak Alen tidak mengenalnya. Emang siapa dia?"

Jleb

Hati Alin seperti ditusuk-tusuk duri tajam yang jumlahnya sangat banyak. Sakit itulah rasa yang sekarang ada di hati Alin setelah mendengar ucapan dari sahabatnya itu.

"Apa yang kamu katakan Alen?" tanya Aska yang terkejut mendengar perkataan putranya tersebut.

murid-murid yang lain hanya diam dan menyaksikan sinetron gratis antara keluarga Renald dengan Alin Naliya.

"kenapa?Aku memang tidak mengenal cewek itu." ucap Alen yang kembali membuat Alin merasa sakit hati

"kak lo amnesia ya? perasaan gue nggak pernah mukul kepala lo deh." celetuk Aliya yang mulai geram dengan Alen

"sudah-sudah nanti dilanjutkan. Sekarang kita mulai pelajarannya." ucap seorang guru yang tiba-tiba masuk

"owh maaf bu saya permisi dulu." ucap Aska sembari keluar meninggalkan kelas 11 IPA 1

Alya dan Alen duduk sebangku tepat dibelakang tempat duduk milik Alin dan Reina.

***

Sejak kejadian tadi Alin hanya diam dan saat istirahat ini dia lebih memilih ke perpustakaan dari pada kekantin. Alin ingin menyendiri dengan novel-novel terbaru yang ingin ia baca.

"siapa cewek itu?aku tidak mengenalnya."

Suara itu terdengar lagi di telinga Alin. Kini ia meneteskan air mata. Suara isak tangis pun mulai terdengar.

"kenapa sikap Alen seperti itu. Apa dia lupa sama sahabatnya sendiri. Alin benci Alen!" batinnya

Seseorang telah menepuk pundaknya dan membuat Alin tersentak kaget.

"hey nak apa kamu menangis?" tanya seorang penjaga perpus.

Alin segera menghapus air matanya"oh tidak pak Amir saya hanya menghayati cerita di novel ini."

pak Amir pun mengerutkan dahinya dan melihat kearah novel yang di pegang Alin " tapi nak novel yang kamu baca itu novel yang bertemakan komedi lho, masak kamu sampai nangis?"

Skakmat

Alin bingung akan menjawab apa karena itu juga kesalahannya yang asal menjawab. Pasti pak Amir sudah menilainya sebagai anak aneh dan sekarang yang bisa Alin lakukan hanyalah tersenyum.

Kids Jaman NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang