Part 3

399 69 5
                                    

Aini pergi kepasar untuk membeli keperluan dirumahnya yg sudah habis. Dijalan Aini menghentikan kedaraan umum yg bisa mengantarnya pulang tapi dia malah hampir tertabrak seseorang. Orang yg hampir menabrak Aini langsung melesat cepat dari tempat itu karna tak mau disalahkan

"Ibu nggak apa-apa?" Tanya pemuda yg melihat kejadian tersebut

"Nggak apa-apa kok nak" jawab Aini. Al si pemuda itu tersenyum lega

"Ibu mau kemana? Biar saya antar" Al menawarkan diri untuk mengantar Aini

"Ibu mau pulang nak" jawab Aini. Al langsung menarik pelan Aini

"Biar saya antar" ucap Al. Aini menghentikan langkahnya merasa ridak enak

"Nggak usah nak, ibu naik kendaraan umum aja" ucap Aini. Al tersenyum tapi dalam pikiranya mungkin saja ibu itu takut kalau dirinua orang jahat

"Saya orang baik-baik kok bu, dan ini.. ini kartu nama saya kalau ibu nggak percaya" Al memberikan kartu namanya. Aini langsung mendorong tangan Al pelan

"Ibu percaya kok. Kalau begitu terima kasih kalau kamu mau nganter ibu pulang" Aini tersenyum membuat Al membalas senyumnya

"Kalau begitu mari ikut saya" Al mengajak Aini ke mobilnya

______________________________________

Tepat didepan rumah Aini Al menghentikan mobilnya lalu turun dari mobilnya

Aini tersenyum lalu mengajak Al masuk kerumahnya. Al tersentak saat melihat Yuki sedang melangkah sambil mengecek tas selempang yg Yuki bawa

"Mau kemana Yuki?" Tanya Aini membuat Yuki menoleh kearahnya. Yuki melongo saat melihat Al pulang bersama ibunya

"Siapa dia mah?" Tanya Yuki pura-pura tidak mengenal lelaki dihadapanya. Walau kenyataanya Yuki tidak mengenalnya, hanya saja beberapa kali bertemu dengan Al

"Dia yg nganter pulang ibu nak" sahut Aini. Al masih terdiam tak percaya kalau Yuki tinggal dirumah dimana dia sekarang berada

"Ya sudah aku berangkat kerja dulu" ucap Yuki lalu menjabat tangan Aini

"Ibu nggak mau kalau kamu kerja dirumah itu lagi Yuki, tolong mengerti perasaan ibu" ucap Aini yg memang tak menginginkan anaknya diperlakukan seperti budak olrh ayahnya sendiri

"Maaf bu, aku nggak bisa menuruti permintaan ibu. Selagi aku masih hidup aku akan tetap kerja disana" ucap Yuki lalu melangkah pergi meninggalkan Aini yg menghela nafas merasa sesak karna sikap Yuki yg sudah berubah dan menjadi anak yg keras kepala

"Emang anak ibu kerja apa?" Tanya Al. Aini menatap Al lalu menyuruhnya duduk

"Ibu bikin minuman dulu sebentar" ucap Aini lalu pergi kedapur sambil membawa belanjaanya kedapur

"Diminum dulu" suruh Aini lalu menaruh minuman diatas meja

"Sebenarnya saya nggak mau ikut campur sama urusan ibu dan anak ibu, tapi saya sering lihat anak ibu di pantai" ujar Al. Aini terkejut karna Al mengenal Yuki, tapi bukan itu yg membuatnya terkejut, melainkan karna Yuki sering kepantai

"Kamu mengenal anak ibu?" Tanya Aini penasaran

"Kenal sih nggak bu, tapi sering liat anak ibu karna mungkin kebetulan" jawab Al. Aini merasa penasaran hingga akhirnya memberanikan diri bertanya pada Al

"Kalau boleh tau, anak ibu ngapain dipantai?" Tanya Aini. Al terlihat gugup harus bicara apa sama Aini

"Apa yg anak ibu lakukan disana nak?" Tanya Aini lagi

"Awalnya aku kira dia mau bunuh diri" ucap Al. Aini terkejut saat mendengarnya

"Bu-bunuh diri?" Tanya Aini

Menunggu Keajaiban [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang