Matahari senja terlihat begitu indah apalagi jika melihatnya di tepi pantai. Semilir angin dan deburan ombak menambah kesedihan yg mendalam pada hati yg sedang terluka
Ditepi pantai itu terlihat gadis dengan wajah yg sendu menatap kearah sinar matahari yg semakin terbenam. Bibirnya terukir senyuman yg sangat pedih jika seseorang melihatanya. Dia menutup matanya untuk mengakhiri kesedihan yg ia rasakan sekarang. Kakinya melangkah menuju air laut yg bergerak karna hembusan angin. Semakin melangkah, semakin tubuhnya terendam air lautan. Langkahnya semakin lambat karna airnya makin dalam. Tubuhnya semakin terendam hingga mencapai leher. Dan sedetik kemudian gadis itu sudah tak terlihat dipermukaan air
Lama tak muncul dipermukaan air membuat seseorang langsung berlari dan menyelam di tempat gadis itu tenggelam. Tak lama kemudian seseorang itu menemukan tubuh gadis yg tenggelam di air laut
Gadis itu meronta saat seseorang menariknya tubuhnya kedaratan. Orang itu kewalahan hingga terjatuh karna gadis itu mendorongya
"Lo sudah gila apa!!" Bentak seorang lelaki yg membawa gadis itu kedaratan. Gadis itu mengernyit karna tiba-tiba lelaki itu membentaknya
"Kalau lo punya masalah bukan berarti lo harus mengakhiri hidup lo gitu aja" lanjut lelaki itu
"Apa lo bilang?" Tanya gadis yg dibentak oleh lelaki dihadapanya itu
"Kalau lo mau mati minum obat aja biar jasad lo ada yg ngurus, kalau lo bunuh diri dilaut keluarga lo bakal nyariin lo seumur hidupnya" cerosok lelaki itu. Plaaakkk sebuah tamparan didapatkan lelaki bertubuh tinggi dan terlihat tampan bagi para wanita yg melihatnya
"Kalau ngomong itu jangan asal keluar aja. Lagian yg mau bunuh diri itu siapa hah" bentak seorang gadis yg bernama Yuki itu
"Kalau nggak mau bunuh diri terus mau ngapain? Berenang?" Cibir Al lelaki yg sudah memarahi Yuki. Yuki menggelengkan kepalanya lalu melangkah
"Apa coba kalau bukan mau bunuh diri" teriak Al saat melihat Yuki melangkah meninggalkanya. Yuki menghentikan langkahnya lalu kembali menghampiri Al. Dan Plaaakkk Yuki menampar kemballi Al
"Gue nggak mau bunuh diri ataupun berenang seperti yg lo tuduhin ke gue" ucap Yuki. Al menggelengkan kepalanya sambil tersenyun mengejek saat mendengar apa yg dikatakan Yuki
"Gue itu mau teriak di dalam air supaya orang lain nggak denger jeritan gue" bentak Yuki. Al mengernyit tak percaya dengan ucapan Yuki
"Karna gue nggak mau orang lain tau kalau gue menderita. Itu sebabnya gue teriak didalam air untuk melepaskan penderitaan gue, bukan untuk mengakhiri hidup gue. Karna hidup gue masih berarti bagi nyokap gue, ngerti lo!" Tegas Yuki lalu meninggalkan Al yg terdiam mendengar penjelasanya itu
"Apa dikatakanya itu benar?" Gumam Al lalu meninggalkan tempat tersebut
______________________________________
Tepat jam sebelas malam Yuki baru pulang kerumah. Dia tak tau kalau ibunya menunggu diruang tamu hinga tertidur disofa karna lama menunggu Yuki yg belum pulang juga. Yuki melangkah pelang menghampiri ibunya yg masih tertidur itu. Air matanya menetes melihat keadaan ibunya yg makin hari makin memburuk. Yuki berlutut tepat didepan ibunya, dia langsung menaruh kepala dan tanganya dipangkuan ibunya
Ibunya terbangun lalu melihat Yuki yg terisak hingga air matanya terus menetes. Tangan ibunua mengusap rambut Yuki untuk memberi ketenangan pada anak semata wayangnya itu
"Kenapa kamu menangis nak?" Tanya Aini ibunda Yuki yg menjadi alasanya bertahan hidup didunia yg menurutnya tidak adil itu
"Aku nggak apa-apa bu" jawab Yuki lalu menghapus air matanya dan langsung tersenyum menatap wajah ibunya