Isya

1 0 0
                                    

Air keran menangis.

Kencang, sih. Lumayan.

Jahatnya, ketika seru-serunya menangis,

si Aal malah memanfaatkan untuk memenuhi syarat dan ketentuan berjumpa Allah

di Pukul Tujuh malam.


"Aneh, ya,

Kenapa tidak bertayamum saja kalau begitu?"


Itu kudengar dari si Tolol yang terus berputar di kepala.

Harusnya kuberi dia pemahaman dulu

tentang Fikih. Ditambah dengan

Bumbu Racik dua renceng.



Purwakarta, 2018

HambakataWhere stories live. Discover now