Lima-a (Revisi)

7.5K 254 1
                                    

Mohon setelah membaca cerita ini tolong vote, follow dan comment ya xixi.


Happy readings...


================================


Cellia dan Jonathan kini berada di restoran yang berada dekat rumah Cellia. Cellia duduk di hadapan Jonathan. Saat ini, mata Cellia telah merah karena menangis.

"Sudah, ya. Jangan menangis lagi." Jonathan mengelus puncak kepala Cellia. Cellia mengangguk.

"Kamu ingin makan apa?" 

"Samakan saja." Jawab Cellia. 

Cellia dan Jonathan makan dengan keadaan hening. Restoran tersebut bisa dikatakan cukup ramai, tapi mereka tetap tidak ada memulai pembicaraan.

Cellia tidak menghabiskan makanannya. Jonathan melihat makanan tersisa itu dan langsung mengambilnya. Beginilah nasib laki-laki kalau kekasihnya tidak habis memakan makanannya maka mereka harus menghabiskan sisanya. 

"Kamu enggak takut gemuk?" tanya Cellia setelah Jonathan mengambil sisa makanannya.

"Enggak. Mubazir kalau makanannya terbuang." 

Cellia menunggu Jonathan menghabiskan semua makanannya. Cellia menuju kasir, Cellia tidak memberitahu Jonathan kalau dirinya ke kasir.

Cellia membayar makanan mereka. Cellia kembali menemui Jonathan. 

"Sudah aku bayar. Sekarang kita pulang." 

"Loh, kenapa kamu yang bayar?" tanya Jonathan bingung.

"Sesekali. Sudah, ayo." Cellia meninggalkan Jonathan. 

Jonathan segera meneguk habis minumannya. Jonathan ketinggalan di belakang Cellia. Jonathan melihat Cellia tengah digoda seorang laki-laki.   

BUGHH...

Jonathan meninju laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut tersungkur. Jonathan sangat marah.

"BERENGSEK!" Cellia kaget. 

Laki-laki tersebut bangkit dan mengusap bibirnya yang telah robek. Ia melihat darah di jari tangannya. 

"Liat saja suatu saat. Lo mati di tangan gue." Lelaki tersebut menunjuk ke arah Jonathan. 

"Lihat tangan kamu jadi membiru begini." Cellia mengambil tangan Jonathan dan melihat tangan Jonathan telah membiru akibat tinjuan dilayangkan Jonathan.

Cellia menarik Jonathan masuk mobil. Cellia mengambil kotak P3K yang terletak dalam laci mobil Jonathan. Cellia dengan telaten mengobati tangan Jonathan.

"AWWH ... " Jonathan meringis kesakitan.

"Ditahan. Siapa suruh kamu meninju dia." Sebenarnya Cellia tidak suka Jonathan terluka seperti ini, tapi mau bagaimana lagi Jonathan tidak mempedulikan keselamatannya dahulu.


***


"Kamu mau masuk dulu?" Jonathan kini mengantar Cellia ke rumah.

"Enggak usah, aku langsung pulang. Kalau ada apa-apa langsung hubungi aku. Jaga diri kamu baik-baik." Jonathan mengelus puncak kepala Cellia. 

"Iya, kan aku cuma di rumah doang," Jawab Cellia. 

Cellia turun dari mobil Jonathan. Cellia melambaikan tangannya. 

My Man Is PossesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang