Happy readings....
================================
Jam sudah menunjukkan pukul dua siang. Cellia lapar, Cellia menuju meja makan dan melihat beberapa lauk telah tersedia di meja makan.
Cellia melihat Jonathan tidur di sofa. Cellia membangunkan Jonathan. Cellia menyuruh Jonathan agar makan bersamanya.
"Kamu tadi dari mana?" Cellia berharap agar ia menjawab dengan jujur.
"Aku dari restoran," Ia menjawab jujur.
"Restoran mana?" tanya Cellia kembali. "Restoran mana lagi sayang, ya restoran aku dong," Jonathan berbohong.
"Kamu enggak bohong, kan?" Cellia bertanya kembali berharap Jonathan jujur. "Aku enggak bohong. Memang benar kok." Jonathan menjawab tanpa memandang ke arah Cellia.
Cellia tahu Jonathan berbohong. Jonathan tidak jujur kepada Cellia. Cellia menyudahi pertanyaannya.
Sore harinya, Jonathan sudah kembali ke restoran untuk bekerja. Cellia masih penasaran siapa wanita itu.
"Ada apa, Ayah?" tanya Cellia.
Hari ini ayah Cellia pulang cepat. Cellia menghampiri Ayahnya di ruang tamu saat Ayahnya memanggil dirinya.
"Ini bukannya dompet Jonathan? Apa dia meninggalkannya atau bagaimana?" Ayah Cellia menunjukkan dompet kulit berwarna hitam. Cellia melihatnya dan benar itu punya Jonathan.
"Itu memang dompet nya, tapi Celia enggak tahu kalau dompetnya ketinggalan. Ya sudah nanti Cellia antar ke rumah Jonathan." Cellia mengambil dompet Jonathan dari Ayahnya.
"Ya sudah hati-hati. Ayah ke kamar dulu, mau istirahat."
Cellia mengendarai mobilnya menuju rumah Jonathan. Cellia akan mengantarkan dompet Jonathan.
"Permisi pak, saya temannya Jonathan. Jonathan ada di dalam tidak?"
"Ada non, baru aja den Jonathan pulang, tapi ada keperluan apa ya, Non?"
"Saya cuman mau mengembalikan dompetnya aja," Cellia menunjukkan dompet Jonathan kepada satpam.
"Boleh saya masuk, Pak? Soalnya saya sekalian mau ketemu sama Jonathan nya juga."
Satpam memberikan izin masuk. Cellia masuk ke rumah Jonathan. Tiba-tiba satpam tersebut menghampiri Cellia.
"Non, kalau mau ketemu sama den Jonathan, saran saya jangan sekarang. Soalnya den Jonathan sedang marah besar, Non. Tadi aja bapak dimarahin sama den Jonathan."
"Enggak apa apa, Pak. Saya sudah terbiasa menanganinya. Saya masuk ya, Pak."
"Silakan, Non."
Cellia masuk, tidak ada orang di rumah Jonathan. Sama seperti rumahnya yang terlihat besar tapi suasananya sangat sepi.
Cellia melihat ke arah dapur ternyata ada seorang bibi yang sedang membersihkan dapur. Cellia menghampirinya.
"Permisi Bi, kamar Jonathan di sebelah mana, ya?"
"Non ini sepertinya pacarnya den Jonathan, ya?" tanya Bibi
Cellia mengangguk kecil.
"Ah kebetulan non, den Jonathan sepertinya sedang marah.Soalnya tadi aja satpam di luar kena marah sama den Jonathan. Bibi aja tadi sempat ke kamar den Jonathan mau mengantar makanan, tapi den Jonathan diam saja tidak menyahut saat bibi panggil."
"Ya sudah Bi, biar saya aja yang antar makanannya."
"Kamar den Jonathan di lantai dua sebelah kiri, Non. Hati-hati ya, Non."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man Is Possesive
RomanceCover by: @Rahel18703 [SEDANG TAHAP REVISI] ======================================= Cellia Caroline Wiranata sudah berteman dengan Jonathan dari kecil. Namun, Cellia baru bertemu Jonathan Ferdy Padhnoto kembali saat usia remaja. Cellia bertemu denga...