Bermula

623 83 34
                                    

 
 
 

—Dilan, dan rahasia kecilnya.


Namanya Dilan, usia beranjak 19. Jika ditanya nama panjang, ia akan menjawab 'Dilaaaaaaan'. Ia adalah seorang aktor muda yang sedang naik daun, seorang pemusik dengan suara yang manis, dan seorang remaja tukang selfie di tempat-tempat unik. Ia punya banyak kelebihan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, pokoknya Dilan adalah sosok sempurna untuk bayangan pujangga modern idaman gadis pubertas.

Dibalik sisi romantisnya, ternyata Dilan memiliki satu tokoh inspiratif.

Ia mengagumi seorang Rangga Sastrowardoyo sejak umur 12 tahun. Semua yang ada pada diri pria itu, Dilan memujanya, menjadikan pria itu panutan dalam berkarya. Yep, siapa juga yang tidak kagum pada aktor sekelas Rangga? Tidak ada, sih. Kharismanya kuat, dan Rangga adalah seniman yang jenius. Diam-diam, Dilan kecil adalah fans Rangga hingga sebesar ini. Ia selalu mendukung dengan siapa Rangga berpasangan, ataupun macam apa peran yang Rangga dapat, karena lelaki itu sejatinya sangat fleksibel dalam semua karakter dan Dilan (lagi-lagi) amat kagum dengan hal itu. Pokoknya, Dilan sering berteriak dalam hati kalau ia adalah fanboy garis kerasnya Rangga.

Sampai tahun 2017 dimana berita itu tayang di salah satu TV swasta, Dilan masih bersikeras bahwa ia adalah lelaki normal penganut heteroseksual, dan ia menduga bahwa Rangga pun sama lurusnya. Ia tahu pria itu beberapa kali punya pacar cantik, meski beberapa kali juga ditinggal nikah. Tapi Dilan kala itu tetap mengklaim kalau mereka semua normal. Adam untuk Hawa, Jack untuk Rose.

Ya, sampai berita simpang siur yang didukung beberapa saksi itu dikonfirmasi untuk masuk kedalam jaringan gosip dunia hiburan.

Rangga Sastrowardoyo, pria mapan dengan senyum setenang riak sungai Kapuas itu diisukan sebagai salah satu dari jajaran aktor terduga homoseksual.

Dilan sudah tentu syok.

Namun tanpa bisa ia kendalikan, senyumnya merekah perlahan ketika menatapi layar televisi dengan Rangga sebagai objek 'interogasi'. Tanpa absen dari pendengarannya mengenai komentar Bunda yang menyayangkan isu murahan tersebut, sisi lain Dilan justru merasa sedikit lega tanpa sebab yang jelas. Sepuluh menit dihabiskan Bunda cukup bijak untuk memberi nasehat singkat pada Dilan, dan si anak cikal sudah tahu jua caranya menyikapi petuah si ibu dengan pelukan hangat.


-Stigma


Mereka dipertemukan dalam sebuah acara talkshow, sebagai seorang publik figur yg sama-sama populer pada masanya. Sebuah stasiun TV swasta mengundang mereka berdua untuk berbagi cerita dalam satu frame, dan ini sudah tentu jadi kebanggaan besar bagi Dilan-yang masih menjadi penggemar super berat sang protagonis.

Rangga merupakan sosok yang tegas dan selektif dalam memilih peran untuk film, sedangkan Dilan lebih suka banyak belajar dengan mengambil lakon yang memiliki karakteristik unik di tiap cerita. Sang presenter merupakan pelawak senior, ia tahu caranya mengajak mereka bicara dan tertawa lebih banyak lagi.

Dilan adalah orang pertama dalam studio 7 yang mengatakan kalau ia adalah penggemar setia film Ada Apa Dengan Cinta dan Gie. Rangga sempat menghadiahinya senyuman dan kontak mata beberapa detik namun Dilan tidak banyak berpikir, hanya membalas sementara yang lebih dewasa mencerna keadaan.

Mereka tidak berhenti berdiskusi setelah acara berakhir, Rangga menyinggung sebuah bait puisi Chairil Anwar dan Dilan dengan antusias menyambutnya dengan bait lanjutan. Mereka tertawa bersama, kemudian saling mengusulkan buku filosofi yang bagus dibaca ketika senggang.

StigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang