Part 6

6.2K 313 0
                                    

Di kampus...

Vidya berjalan di koridor kampus menuju ke kelasnya sambil sesekali menundukkan pandangannya. Vidya pun mengikuti UTS mata kuliah yang di ajarkan oleh Fiqri. Fiqri sangat surprise melihat penampilan baru Vidya sambil sesekali curi-curi pandang ke arah Vidya yang sedang sibuk mengerjakan ujiannya.

Waktu pun berlalu saat pukul 12.30 Vidya berjalan di koridor kampus menuju ke parkiran hendak pulang ke rumah. Fiqri bertemu dengan Vidya dan berjalan berdampingan menuju parkiran.

Assalammualaikum, Vidya...

Waalaikumsalam.

Alhamdullilah, bang Fiqri senang lihat kamu pakai jilbab seperti ini. Kamu tambah cantik pakai jilbab, kamu jangan pernah melepaskan jilbab kamu ya di depan laki-laki yang bukan muhrim kamu.

Insya allah, bang...

Busana muslimnya jangan pakai yang ketat lagi ya dek, tapi yang longgar dan semoga kamu selalu tetap istiqomah.

I...iya bang.

Ucap Vidya gugup karena untuk pertama kalinya Vidya mendengar Fiqri memanggilnya dengan panggilan adek.

Tapi kamu bukan pakai jilbab karena abang kan?

Bukan bang, tapi karena bang Dwi dan bang Tri.

Jadi bukan karena Allah SWT?

Bukan bang. Tadi malam saat Vidya tidur, rambut Vidya di gunting pendek sama bang Dwi dan bang Tri.

Jadi kamu pakai jilbabnya terpaksa?
Ucap Fiqri kecewa.

Iya bang, tapi kata bang Dwi lebih baik terpaksa dari pada nggak sama sekali. Lama-lama Vidya juga akan terbiasa. Vidya yakin kok, ucapan bang Dwi benar. Lagi pula mungkin ini sudah saatnya Vidya menutup aurat Vidya dan membuat orang-orang yang menyayangi dan mencintai Vidya bahagia.

Tapi kamu nya bahagia nggak? Nyaman nggak?

Alhamdullilah nyaman kok bang, meskipun awalnya Vidya risih dari tatapan dan pertanyaan orang-orang di sekeliling Vidya dari tadi pagi. Insya allah Vidya bahagia dengan keputusan Vidya hari ini.

Alhamdullilah...
Abang senang dengarnya.

Fiqri dan Vidya pun sampai di parkiran.

Dek, kamu tunggu di sini sebentar ya? Jangan pulang dulu. Abang mau ambil sesuatu buat kamu di mobil.

Iya bang.

Fiqri pun menuju mobilnya, mengambil sebuah kado dan menuju ke Vidya. Fiqri memberikan kado tersebut dan berkata...

Ini buat kamu dek, hadiah dari abang semoga kamu suka ya?

Vidya menerima kado tersebut dan berkata...

Ini kado buat Vidya, bang?
Tapi kan hari ini Vidya nggak ulang tahun...

Iya, itu kado buat kamu. Abang juga tahu hari ini bukan hari ulang tahun kamu. Abang udah lama kok, mempersiapkan kado itu buat kamu. Abang cuma kasih di waktu yang tepat aja dan abang pikir, hari ini adalah hari yang tepat buat abang kasih kado itu sama kamu. Jangan lupa selalu di pakai ya, dek?

Iya bang, terima kasih banyak ya bang atas kadonya.

Kembali kasih, dek.

Bang, Vidya pulang dulu ya...
Assalammualaikum.

Waalaikumsalam.

Vidya dan Fiqri masuk ke dalam mobilnya masing-masing. Di sepanjang perjalanan Vidya tersenyum bahagia sambil sesekali melihat kotak kado pemberian Fiqri. Vidya tidak sabar lagi segera tiba di rumah dan membuka kado tersebut.

Sesampainya di rumah, Vidya segera mengucapkan salam pada kedua kakak kembarnya, berlari masuk ke dalam kamarnya, membuka kado dan berteriak...

Aaa...



Cinta Si Raja Tega (1-12 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang