1 Minggu kemudian...
Saat jam makan siang di kantin perusahaan, Jingga makan siang bersama seorang pria. Jordan tidak bisa berbuat apa-apa karena pria tersebut adalah anak pemilik perusahaan. Jordan hanya bisa melihat Jingga dari kejauhan dengan sangat kesal apalagi saat melihat Jingga tertawa dan tersenyum bahagia bersama sang pewaris tahta.
Jordan menunggu Jingga di depan pintu ruang kerja mereka. Saat Jingga mendekat ke ruang kerja, Jordan langsung menggenggam tangan kanan Jingga mengajak Jingga ke tangga darurat secara paksa.
Jordan, lepasin tangan loe...
Ngapain loe narik-narik tangan gue sih? Tangan gue sakit...Sorry...
Gue nggak maksud nyakitin tangan loe...Ucap Jordan melepaskan genggaman tangannya pada Jingga. Jingga pun berkata...
Loe ngapain ngajakin gue kemari sih? Apa loe udah nungguin gue dari tadi? Apa ada hal penting yang ingin loe omongin sama gue?
Iya, gue udah nungguin loe dari tadi sejak loe ada di kantin, makan berdua dengan pak Kevin. Loe jangan dekat-dekat lagi sama pak Kevin atau pun dengan pria manapun, gue nggak suka. Apalagi lihat loe tertawa dan tersenyum seperti tadi.
Gue harap loe nggak mencampuri kehidupan pribadi gue lagi, Jo. Loe bukan siapa-siapa gue lagi. Loe nggak ada hubungan apa-apa lagi sama gue. Loe nggak berhak ngatur-ngatur hidup gue lagi. Ngerti loe?
Gue tahu gue nggak bukan siapa-siapa loe dan nggak ada hubungan apa-apa lagi sama loe. Gue memang nggak berhak campurin hidup loe dan ngatur-ngatur hidup loe lagi. Tapi please Ga, gue mohon loe mau kan jadi manten gue lagi? Meskipun dulu kita berdua jadi manten, jadi mantan, gue harap kita berdua bisa jadi manten lagi. Nggak ada kata loe gue lagi hanya ada kata aku, kamu dan kita.
Ucap Jordan sambil memegang kedua lengan Jingga. Jingga langsung melepaskan kedua tangan Jordan dan berkata...
Gue nggak bisa Jo dan loe tahu pasti alasannya.
Ucap Jingga meninggalkan tangga darurat tersebut.
Jingga tunggu, nggak ada lagi penghalang bagi hubungan kita berdua. Mama dan papa nggak akan memisahkan kita berdua lagi. Mereka berdua sudah merestui hubungan kita.
Udahlah Jo, biarlah semuanya jadi masa lalu kita berdua.
__________________Malam harinya...
Jordan pulang ke rumah orang tuanya dalam keadaan mabuk. Jordan berjalan sempoyongan masuk ke dalam rumah. Mama dan papanya Jordan berkata...
Jo, kenapa kamu pulang dalam keadaan mabuk seperti ini sih?
Kamu kenapa mabuk-mabukan lagi sih Jo?
Mama dan papa nggak berhak ngatur-ngatur hidup Joe. Hidup Joe hancur gara-gara mama dan papa. Jingga nggak mau balikkan lagi sama Jordan. Jingga udah dapatkan pria yang jauh lebih dari segala-galanya dari Jordan. Pria itu anak pemilik perusahaan tempat Jordan bekerja. Pria itu seorang pewaris tahta. Wajahnya juga lebih tampan dari Jordan. Bahkan dia dan keluarganya mau menerima Jingga apa adanya meskipun Jingga seorang janda dan kedua orang tua Jingga hanya orang biasa. Semua itu gara-gara mama dan papa.
Ucap Jordan berbicara sambil menangis tidak lama kemudian Jordan jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3M (1-12 End).
Romance- Jordan Abraham : Ga, loe mau nggak jadi 3M gue? - Jingga Handayani : 3M? Apaan? 3 Milyar?