I Remember

22 3 0
                                    

"Tanpa pamit tanpa maaf"

---000---

Tidak terasa ternyata Indah sudah sampai di depan halte sejak tadi. Ternyata dari tadi ia melamun, lamunannya terhenti begitu melihat beberapa siswa yang menaiki bus saat bus tiba di depan mereka.

Indah memasuki bus kemudian menengok kanan kiri mencari tempat yang kosong.

Tak lama ia melihat ternyata ada satu kursi kosong di bagian pojok kanan belakang, tempat kesukaan Indah ketika menaiki bus.

Indah memutuskan untuk berjalan dan duduk disana sambil mengeluarkan handphone dari sakunya.

Ketika sudah duduk, Indah mengambil earphone dari dalam tas dan mulai memasangkannya ke telinga. Seperti biasa, bus ini akan berhenti cukup lama untuk menunggu siswa yang lain. Seperti biasa pula Indah akan memejamkan mata sambil menikmati alunan musik di kedua telinganya.

"Anak Merpati juga?"

Kegiatannya terhenti saat ia mendengar suara seorang cowok berdiri tepat di sampingnya.

"E-eh? Iya" Indah tersenyum kikuk menjawab pertanyaan cowok tersebut sambil mendongakkan kepalanya. Ternyata cowok di sampingnya ini juga menggunakan seragam yang sama dengannya.

'yaiyalah, naiknya di halte depan sekolah' pikirnya.

"Boleh duduk di sini gak?" Refleks Indah menoleh ke sekitar, berfikir kenapa cowok ini ingin duduk di sini padahal masih banyak tempat duduk yang kosong.

Tapi yang membuatnya terkejut  adalah wajah cowok ini. Indah merasa ia mengenalnya, wajahnya tidak asing.

Cukup lama ia terdiam, Indah meneliti  hingga akhirnya Ia menyadari sesuatu.

"R-rino? Lo-??" Indah agak ragu mengatakannya.

Yang dipandang hanya tersenyum simpul melihat reaksi perempuan di sampingnya.

"Lo Rino? Xaviera Zefrino??" Indah sudah melepaskan earphone nya paksa. Ia begitu tidak percaya melihat cowok itu.

"Hai.."

Singkat.

Hanya satu kata yang pertama kali terlontar dari mulutnya.

Kedua sudut bibirnya juga terangkat membuat dua lesung pipi terlihat jelas di wajahnya. Masih sama, manis.

Indah menggeleng. Ia kembali tersadar walau lidahnya mendadak kelu. Matanya sedikit berkaca melihat cowok ini berada tepat di sampingnya.

"Iya gue Rino, Xaviera Zefrino." Ucap Rino meyakinkan.

"Dan lo adalah Ravindah Aurora."

"Gimana kabar lo? Long time no see  yaa." Rino mengulurkan tangannya pada Indah.

Tapi Indah semakin menggeleng lantas berdiri dan keluar dari dalam bus dengan tergesa.

Rino yang melihat itu mencoba mengejar hingga akhirnya ia berhasil menangkap pergelangan tangan Indah.

"Kenapa lo pergi? Kenapa lo ngejauh?" Yang ditanya tetap dalam posisinya, tidak membalikkan badan.

"Sorry, gue gak kenal lo. Mungkin lo salah orang." Indah berucap dengan nada datar.

"Bullshit" Rino membalikkan tubuh Indah paksa membuat mereka saling berhadapan saat ini.

"Apa?" Dengan santainya Indah bertanya membuat Rino menghela nafas lelah.

"Lo kenapa? " Ia bertanya dengan perlahan sambil memegang kedua lengannya. Suasana sekolah yang masih ramai membuat beberapa orang yang hendak pulang memerhatikan mereka.

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang