3. Awal Bertemu

10 3 0
                                    

"Saling memaafkan itu baik, karna dengan begitu dapat mempererat tali persaudaraan".

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Setelah keluar dari ruangan itu akupun mencari bunda untuk memberitahu kalau aku sudah diterima dan besok aku sudah bisa memulai pekerjaanku.

Bruk

"Aduh maaf Pak, maaf saya enggak sengaja, maaf Pak saya kurang hati-hati saat berjalan, maaf Pak saya kurang waspada akhirnya saya ..." ucapanku terpotong atas ucapannya.

"Lain kali kalau jalan pakek mata dan lihat kedepan jangan nunduk!!" ucapnya dengan kasar.

"Maaf Pak saya salah maaf," ucapku sambil menundukkan kepala karena takut mau melihatnya.

"Kalau diajak bicara jangan nunduk itu namanya gak sopan dan kalau mau minta maaf juga jangan nunduk emang muka saya ada dibawah?!" ucapnya tambah kasar.

"I ... iya Pak. Maafkan saya Pak," Akhirnya akupun memberanikan diri untuk menatap bapak yang ada di depanku dengan gugup.

"Cantik tapi aneh."

"Pak Pak Bapak kok nglamun," kataku sambil melambaikan tangan didepan wajahnya.

"Hm."

"Ma ... maafkan saya ya Pak," ucapku dengan terbata-bata.

"Iya, lain kali hati-hati," jawabnya dengan datar.

"Iya Pak. Terima kasih Pak," ucapku sambil tersenyum.

"Oh sial kenapa senyumannya manis sekali, makin cantik saja."

"Pak Bapak ada apa?" tanyaku saat mendengar gumamnya yang lirih dan gak jelas di pendengaranku.

"Kamu kenapa bisa ada dikantor saya?" tanyanya dengan wajah datar.

"Astaufirullah ... ditanya kok balik tanya ya," batinku.

"Saya disini melamar pekerjaan Pak," jawabku dengan sopan.

"Terus diterima?" tanyanya dengan wajah meremehkan.

"Diterima Pak," jawabku dengan percaya diri.

"Apa? Diterima? Sebagai apa?" tanyanya dengan wajah terkejut.

"Sebagai OB Pak," jawabku sambil tersenyum.

"Oh pantesan," ucapnya dengan nada meremehkan.

"Bapak jangan meremehkan pekerjaan OB ya tanpa ada OB kantor ini akan jadi kumuh dan tidak akan ada kopi bagi karyawan maupun atasan jadi tolong pak hargai setiap pekerjaan itu apalagi pekerjaan itu halal," tuturku panjang kali lebar. "Astaufirullah ... Humaira kontrol amarah, kamu gak boleh marah Humaira," ucapku dalam hati.

"Kamu tu ya, berani ya sama saya!" ucapnya sambil menunjuk ke arahku." Kamu mau saya pecat sekarang juga!" ucapnya lagi dan lebih kasar lagi.

"Ma ... maaf Pak maksut saya bukan begitu, maaf saya tersulut amarah, dan saya mohon jangan pecat saya Pak karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini," ucapku dengan sangat memohon agar tidak jadi dipecat.

"Oke saya tidak akan pecat kamu asalkan setiap saat aku mau kopi maka yang buat itu kamu bukan yang lain. Oh ya ... ini berlaku dimanapun saya berada, jadi jika saya saat di rumah mau kopi maka kamu harus datang kerumah saya dan langsung buatin kopinya. Gimana? Setuju? Jika tidak maka terpaksa saya akan pecat kamu sekarang juga," ucapnya panjang kali lebar.

"Tapi saya tidak tahu alamat rumah bapak," ucapku sambil melihatnya sekilas.

"Itu gampang nanti saya akan berikan alamat saya," jawabnya dengan suara agak lembutan.

"Iya pak. Saya setuju," ucapku sambil menundukkan kepala.

"Sip. Gadis pintar. Oh ya saya sudah maafkan kesalahan kamu," katanya lalu pergi.

"Iya pak. Terima kasih."

Astaufirullah aku sampai melupakan blunda. Akupun melanjutkan mencari bunda, setelah ketemu bunda akupun memberi tahukan kalau aku sudah diterima kerja dan aku bekerja sebagai OB awalnya sih aku takut dengan perkataanku sendiri, ya aku takut jika bunda sedih setelah bunda tahu kalau aku bekerja sebagai OB tapi semuanya tidak sesuai dengan apa yang aku fikirkan, bunda malah senang dan bilang, "Kita harus tetap bersyukur atas apa yang kita dapat" saat mendengar ucapan bunda seketika itu aku senyum dan pastinya bersyukur karna mempunyai orang tua dan keluarga yang sangat mendukung aku dan selalu mengajarkanku kebaikan.

*Assalamualaikum semua..jumpa lagi dengan saya yang pasti dipart baru😅.

Silahkan dibaca dan oh ya yang belum baca langsung ikut gabung baca aja biar tahu ceritanya. Hhehe...dan aku sarankan bacanya dari awal aja biar ngena dihati.😂
Modusnya si author😂😂✌

Udah dulu ya tunggu saya eh maksutnya tunggu lanjutan ceritanya di part selanjutnya ya.😍😘

Oh ya lupa. KOMEN & VOTENYA jangan lupa ya.😅

Suamiku Seorang MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang