Jimin namaku. Aku tak pernah diinginkan sejak kecil , aku hanya diinginkan saat para dokter membutuhkan darah , aku lah kantung darah atau lebih tepatnya kelebihan darah. Jika mereka mengambil darah ku otomatis badanku langsung lelah , tapi setelah beberapa jam atau menit aku langsung merasa bugar.Pernah saat aku kecil , aku tertabrak oleh kendaraan dan membuat ku kehilangan banyak darah , mungkin aku dibawa oleh seseorang yang baik hati , aku ingat wajahnya seperti apa bahwa dia mempunyai rahang yang tegas, hidung nya mancung , rambut berwarna coklat , dan mata yang tajam. Saat aku di bawa kerumah sakit disaat itu lah dokter dan aku mengetahui bahwa aku itu mesin pembuat darah .
Sekarang aku sudah remaja , aku lupa bagaimana rupa orang tua ku , lebih tepat nya ibuku meninggal setelah melahirkan ku dan ayah ku membuang ku . Aku sekarang hidup mandiri , aku diberi uang bulanan oleh ayahku , meski dia membuang ku tapi dia tetap memberiku uang bulanan.
Aku akan masuk sekolah SMA terdekat , kudengar disekolah itu lebih banyak lelaki dari pada wanita. Aku mengambil sekolah itu karena dekat dengan posisi penginapan ku , ya aku tinggal di sebuah apartemen yang kecil , hanya terdapat 1 ruangan besar dan 1 kamar mandi , yang ruangan besar aku letakan kasur , tv , meja kecil untuk makan , dan kompor listrik dipojok untuk memasak ramen, sisanya barang kebutuhan yang lain.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari pertama aku masuk ke sekolah baru itu , aku masuk di pertengahan semester awal jadi ketinggalan pelajaran ku tidak terlalu jauh.
Aku berjalan di lorong dan aku mencari ruang kesiswaan dan ketemu , aku dan guru kesiswaan sedang mengklaim surat surat kepindahanku lebih dahulu agar tidak ada yang ketinggalan lagi , setelah itu aku disuruh mencari guru yang bernama Leeteuk yaitu wali kelas ku .
Aku masuk ke ruang guru " permisi.."
" Kamu siapa , kurasa kami tak pernah melihat wajah mu yang imut itu " ucap guru wanita yang rupanya cantik tapi yahh .
" Oh nde , perkenalkan nama saya park Jimin , murid pindahan " kenalku pada semua guru disitu.
" Oh kamu park Jimin mari masuk kelas , dan satu lagi saya wali kelas kamu " dia guru Lee , ganteng...
Bel belum berbunyi , jadi saat aku berjalan bersama guru Lee , para siswa yang lain menyapa ku dan ada juga yang menatapku seperti tak suka , aku tak masalah aku hanya butuh belajar dan masuk perguruan tinggi.
Aku masuk keruangan kelas bersama guru Lee , aku melihat semua orang yang akan menjadi teman sekelas ku , tapi ada seorang yang tidak menatap ku dia duduk di pojok dekat jendela.
Setelah aku memperkenalkan diri aku disuruh untuk duduk disebelah anak tadi . Saat aku duduk dia menatapku dengan tatapan dinginnya , kulitnya pucat , aku menyentuh kulit tangannya dengan jari telunjuk ku.
" Kau dingin .. perkenalkan nama ku Jimin " aku memperkenalkan diri.
" Jungkook " dia hanya melihat ku dan sepertinya dia tidak menghiraukan tanganku yang menyentuh nya. Jadi aku menggenggam tangannya , dia masih tidak menghiraukan ku . Jadi aku tetap menggenggam tangannya selama pelajaran berlangsung.
Bel istirahat berbunyi.
Tapi Jungkook tiba tiba pingsan. Aku panik dia sangat pucat , aku ingin membawanya ke UKS tapi teman yang lain bilang
" Biarkan saja nanti dia akan bangun sendiri , itu kebiasaannya "
Aku tak bisa membiarkannya begini jadi aku menggendong nya di punggungku dan membawanya ke UKS .
Aku membuka pintu UKS dengan kaki ku , dan tak ada penjaga UKS yang menunggu , aku tidurkan Jungkook di kasur , dia sungguh berat demi apapun , dia makan apa sih .
" Kulitmu pucat , mata mu lesu , kau itu kenapa? " Celetuk ku.
" Heuummm " dia bangun dan menatap ku seperti takut.
" Aku belum makan" dia berbicara.
" Aku belikan roti " aku ingin dia cepat sembuh .
" Tolong berikan darah mu " aku terkejut.
" Yaaaaakkk! Kau kanibal kah? Vampir? Drakula? Manusia serigala ?" Aku terkejut dia meminta darah begitu saja , ya kalau aku sih tak apa.
" Aku vampir " DENGAN POLOS NYA DIA BERBICARA.
" YA AMPUN " aku menunduk sejenak mencerna apa yang dia katakan.
" Cepat lah sebelum aku pingsan lagi " dia dengan polos nya mempercepat proses pemikiran ku ini.
" Perlihatkan taring mu " aku mencoba untuk membuat bukti.
" Apa sudah terlihat?" Dia menyeramkan tuhan.
" Gigit lah sebelah sini " aku menunjukan tanganku , yang biasa para dokter gunakan untuk mengambil darah ku.
" Baiklah" dia menancapkan taringnya kedalam kulit tangan ku ohhh itu sangat menyakitkan.
" Pelan pelan bodoh " aku menyentil rambutnya, sangat halus . Aku terus memainkan rambutnya , membuat mood ku kembali naik.
" Sudah , terima kasih darah mu manis aku suka , jadilah makanan ku , aku tahu bahwa kau mempunyai kelainan akan darah " darimana dia tahu ?
" Dari mana kamu tahu bahwa aku mempunyai kelainan darah? " Aku bertanya sambil membersihkan sisa darah di tanganku.
Jungkook membalikanku dan membuat ku tertidur di atas kasur , oke sekarang suasana berubah , aku mohon penjaga cepat lah datang.
" Aku vampir , jadi jangan bodoh sayang " dia mengusap bibirku.
" Apa kau bisa terbang?" Aku sangat penasaran .
" Bisa , cuppp " dengan singkatnya dan....
Demi apa Jungkook mencium bibirku , bibir nya hangat , aku tak bisa menolak , Jungkook tenaganya terlalu besar , kelinci gila .
" ..... "
" Kenapa? Suka? Jimin kau orang pertama yang berbicara sebanyak ini dengan ku " Jungkook tersenyum.
Cumi pov
Mereka berdua sekarang sudah memasuki kelas , mereka berjanji tak akan bilang siapa siapa tentang ini.
" Jimin .. boleh kah kita bertukar nomor? " Jungkook memulai duluan.
" Tentu boleh " mereka berdua bertukar nomor hp , hanya nomor hp karena keduanya tak memiliki sosial media yang lain
" Aku suka kamu "
"..."
Menarik ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC || km
Cerita Pendekyang satu kelebihan darah dan yang satu haus akan darah .- kookmin area. ga jamin 18+