H-1 ( Rabu, 11 April 2018 )

94 9 1
                                    

Pagi berikutnya setelah tragedi yang menimpa Richie, aku bangun lebih pagi karena perjanjian kami akan belanja untuk kemah besok. Aku mulai beranjak dari kamar tidur lalu mandi dengan cepat agar tidak telat dengan perjanjuan yang kami buat. Lalu aku sarapan pagi dengan telor gorang dan susu saja, karena aku tidak mau terlalu ribet dengan pagi ini.

Kemudian, aku berganti pakaian dengan style untuk keluar rumah. Setelah itu, aku mengeluarkan motor dari garasi rumah dan memanaskannya agar mesinnya tidak rusak. Setelah itu, aku memakai kaos kaki dan sepatu, dan aku berpamitan dengan orang tuaku lalu berangkat ke sekolahan tempat perjanjian kami berkumpul.

Saat tiba di sekolah, aku bertemu dengan Nikolas. Dia menunggu dari lima belas menit yang lalu, dan terus menunggu di dalam mobilnya. Akupun menghampirinya dan bertanya kepadanya.

"Yang lain bagaimana ? Sudah ada yang datang belum ?" Tanyaku dengan nafas yang terengah-engah.

"Belum, aku saja datang paling awal, baru kamu saja yang dateng." Jawab Nikolas dengan memegang kunci mobil miliknya.

Lalu kami menunggu anggota yang lain sambil duduk di tangga sekolahan. Saat menunggu, kami melihat mulai banyak anggota dari Sangga putri berdatangan ke sekolah dengan barang bawaan mereka yang akan dititip di sekolah dan besok akan di bawa ke perkemahan. Aku mulai bertanya-tanya kemana anggota sanggaku, karena waktu yang di perjanjian sudah melewati batas waktu.

Tidak lama kemudian, datanglah satu persatu anggota sangga ku. Dari Nikodemus, Rovan, dan Joting. Tetapi, aku tidak nyaman karena Bryan dan Richie mengirim pesan bahwa mereka akan datang terlambat. Bryan datang terlambat karena baru bangun tidur, sedangakan Richie datang terlambat karena ia mengambil kompor dahulu di dekat Universitas Bandar Lampung.

Akupun bertemu dengan Michelle, dan ia menanyaiku karena aku mondar-mandir di lantai satu sekolahan.

"Ngapain Cha." Tanyanya.

"Lagi nunggu si Richie sama Bryan." Jawabku.

"Emang mau kemana, kok ramean." Tanyanya lagi.

"Mau belanja untuk kemah besok." Jawabku. "Kamu ngapain coba ?" Tanyaku.

"Naruh barang yang mau dibawa besok, coba lihat geh, banyak tidak barang bawaan kami ?" Jawab dan ajaknya dia kepadaku.

"Wow, banyak juga barangnya. tapi wajar saja sih kalau putri, banyak yang dibutuhin." Kataku.

Setelah itu, Bryan datang ke sekolah. Sementara itu Richie masih belum datang ke sekolahan. Aku mulai gelisah karena waktu semakin siang dan keadaan bisa berubah sewaktu-waktu.

Sementara menunggu Richie, Demus menawar harga bendera kepada konveksi tempat regu putri memesan bendera sangga. Demus terus berbincang melalui chat dan bertanya saran kepada Yuke. Ia menawar pembuatan bendera secara darurat dan itu harus jadi besok pagi.

Tidak lama setelah tawar-menawar yang dilakukan Demus, ia mendapatkan persetujuan dari konveksi bahwa bendera akan dibuat dengan bayaran lebih. Lalu, Richie datang dengan membawa kompor serta selang untuk kompor gas tersebut. Kemudian kami berunding akan kemana tim satu dengan tim dua.

Setelah rundingan selesai, tim satu yang terdiri dari Nikolas, Rovan, dan Joting pergi ke supermarket untuk membeli barang yang tidak ada di pasar. Lalu tim dua yang terdiri dari aku dan Bryan pergi ke pasar bersama supirnya Bryan. Kemudian Richie mencari barang di rumahnya dan harus dibawa ke sekolah agar besok membawanya mudah. Sementara Nikodemus, pergi bersama Yuke untuk ke konveksi untuk membayar bendera regu dan dia mencari celana training yang akan dipakai di sana nantinya.

***Saat semua sudah kembali ke sekolah***

Saat sudah di sekolah semua, kami mulai berunding lagi akan diapakan bahan makanan yang lebih itu. Setelah itu, Joting, Bryan, dan Nikolas pulang terlebih dahulu. Sementara aku, Richie, dan Rovan harus mencari Terpal dan membawa bambu dari rumahku ke sekolah. Kami mendapatkan terpal di toko bangunan. terpal tersebut nantinya akan digunakan untuk alas tikar dan karpet karet kami.

Setelh semua siap dan disusun di sekolah, kami juga pulang ke rumah. Aku beristirahat panjang untuk menjaga stamina kami agar besok dapat melakukan kemah dengan kuat. Lalu di rumah masing-masing, kami menyiapkan barang yang akan kami bawa besok. Barang yang akan kami bawa adalah peralatan kemah, peralatan masak, dan juga peralatan pribadi. Aku menyiapkan semuanya sampai pendataan yang detail dibutuhkan agar tidak tertinggal satu barangpun nantinya. Semua itu butuh persiapan yang sangat matang dan benar-benar sudah dipikirkan secara keseluruhan.

***Next Part***

***Hari Pertama ( Kamis, 12 April 2018 )***

Kemah PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang