Prolog

75 4 0
                                    

"Amar,"

Amara menutup kedua telinganya kuat, tidak ingin mendengar nama itu saat ini. Baginya cukup dimasa lalu saja dia selalu mendengar panggilan itu, tidak untuk sekarang.

"Gue.. kembali cuma buat lo."

Bullshit! Orang yang benar-benar sayang tidak akan pernah pergi disaat orang yang dia sayang sedang rapuh. Setidaknya itu menurutnya saat ini.

"Amara, gue sayang sama lo."

Bohong! Kalau dia benar-benar sayang dia gak bakal pergi disaat semua orang menyalahkannya.

Amara menghirup udara kasar saat merasakan pernafasannya mulai tersumbat, cewek itu menatap sinis seorang cowok yang berada disampingnya dengan ekor mata.

"Jangan deketin gue lagi! Gue gak suka," kata Amara sambil berjalan cepat meninggalkan cowok disampingnya itu.

"GUE AKAN TETEP BERUSAHA SUPAYA LO PERCAYA LAGI SAMA GUE, AMAR."

💋💋💋

Nyatanya semua akan tetap berakhir sama. Tetap asing dan mencekam. Tak ada kehangatan yang didapatkan sama seperti awal. Tak ada yang lebih menyakitkan dari semua kata-kata manis yang ternyata hanya omong kosong!

Hanya sebuah kalimat penenang saat kau dalam keadaan tak terkendali.

Yah, bukankah tak ada yang benar-benar peduli pada dirimu sendiri selain dia. Sayangnya dia pergi karna Tuhan lebih menyayanginya dari pada rasa sayangmu padanya.

Amara ZamoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang