Memories

90 8 1
                                    

" Abidzar suka merokok, rizky anti.
Abidzar suka membolos, rizky tidak pernah.
Abidzar bodoh dalam segala jenis mata pelajaran, rizky sebaliknya.

Kesamaan rizky dan abidzar hanya ada satu hal. Futsal "

🍭      🍭     🍭      🍭

Pertandingan futsal telah usai.
Pertandingan terakhir yang menjadi penentu itu sudah berakhir sejak 5 menit lalu.

Dan seperti tahun sebelumnya, kelas 11 isos 3 keluar sebagai juara.

Lapangan sudah sepi, penonton sudah mulai meninggalkan lapangan.
hanya menyisakan para pemain yang duduk gelesotan di pinggir lapangan, kelelahan.

"Gilak, tadi ando bandot mainnya resek, nyenggol kaki mulu "

Abidzar masih saja menggerutu soal ando sang kakak kelas yang bermain secara kasar.

Sementara Rizky hanya tertawa, sesekali mengelap keringat di dahi dengan menggunakan handuk kecil yang terselempang di lehernya.

Rizky sudah tidak heraan, itu sudah menjadi rahasia umum.
Abidzar sangat piawai dalam bermain futsal, dan kedudukanya sebagai adik kelas sering membuat para senior berbuat semena-mena kepadanya.

"Hei"
Rizky dan abidzar mendongak secara bersamaan.

Kini, tepat di hadapan mereka, berdiri seorang gadis berkucir kuda yang tengah melemparkan senyum ke arah mereka,  membawa sebotol air mineral di tangannya.

"Akhirnya dateng juga cewek peka, dari tadi teriak 'abirzar-abidzar' tapi nggak ada yang ngasih minum. Sini GPL, Ronaldo haus"
Abidzar meraih secara paksa sebotol air mineral itu.
Dan karna kalah lincah, gadis itu tidak bisa mempertahankan sebotol air mineral miliknya itu.

Rizky kembali tertawa.
Sementara sang gadis mulai memanyunkan bibirnya, sebal.

"Makasih ya anisa, kacung kesangannya bidzar "

"Dasar nggak tau malu, itu kan buat rizky, bukan kamu! "

"Oh, buat dia? Yaudah nih"
Bidzar menyerahkan botol itu kepada rizky, botol kosong yang mungkin hanya menyisakan satu sampai dua tetes air di dalamnya.

Hal itu tentu saja mebuat anisa geram setengah mati, terlebih saat melihat ekspresi abidzar yang santai, seperti tidak memiliki dosa.
Manusia satu itu memang tidak pernah mempunyai rasa bersalah.

"Kenapa kok liatin gue nya gitu? Ah lo jatuh cinta sama gue ya nis! Duh bidzar belum boleh pacaran sama mama "
Abidzar mengdipkan sebelah alisnya, tersenyum-senyum seperti orang sinting, menurut anisa.

Dan seperti yang selalu terjadi di hari-hari sebelumnya, perkejaran antara tom dan jerry itu tidak bisa terhindarkan.

Dan sama seperti biasanya pula, rizky hanya bisa menyaksikan, terkekeh dengan keras.

Setelah beberapa kali mengitari lapangan, anisa menyerah.
Gadis itu kembali dengan nafas yang terenggah-enggah.

"Capek? "
Anisa mengangguk.
Rizky pun segera menyodorkan sebotol air mineral dingin kepada anisa.

"Dapat darimana? "
Rizky menunjuk dua orang gadis yang berdiri lumayan jauh dari belakang mereka, seperti bersembunyi.

"Siapa? "
"Temen "

Hurt From YouWhere stories live. Discover now