Chapter 1

1.8K 84 0
                                    

Mohon koreksi Typo dan ejaan:)

~Happy Reading~
Jangan lupa Vote

~·~·~·~·~·~·~·~·~♥~·~·~·~·~·~·~·~·~

07.15 pm

Seorang gadis cantik duduk termenung di pinggir ranjang, ia sedang menari-nari dalam fikirannya. Ya, dia Annya. Malam ini adalah malam ke-3 sejak abinya mengatakan hal itu yang berarti pada malam ini ia harus siap bertemu dengan keluaraga om Irawan dan harus siap untuk memberikan jawaban mengenai perjodohan itu. Selama tiga hari ini ia memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mencari tahu tentang pria yang akan dijodohkan kepadanya, tak lupa pula selama tiga hari itu ia selalu sholat istiqarah untuk meminta petunjuk kepada sang Khalik.

Sejujurnya dia bingung, kenapa abinya terlihat sangat menginginkan perjodohan ini terjadi. Ia benar-benar bingung, semenjak ia sudah mendapat informasi tentang pria itu dari sahabatnya yang kebetulan kerja diperusahaan yang pria itu pimpin, ia selalu bertanya pada abinya "apa abi tidak salah pilih menjodohkan Ann dengan mas Rayyan?" abinya selalu menjawab "abi tidak salah pilih Ann, abi tau yang terbaik untuk kamu," ia jadi teringat ucapan Bella, sahabatnya yang bekerja di Athalla Corp.

"Nih ya gue kasih tau sama lo, Pak Rayyan itu orangnya gantengnya Subahanallah, tapi dia itu bener-bener dingin, cuek, matanya kayak mata elang tajemnya Masya Allah, ceweknya beuhh Astaghfirullah, cewek tu banyak bangetttt yang nempel sama dia tapi dia keliatan risi gitu. Gua denger-denger dia masih perjaka lhoo jadi, lo tetep aman kalo lo terima perjodohan ini. Lo nggak bakal dapet bekasan orang deh gua jamin hahaha." Ann hanya memutar bola matanya jengah ketika mendengar kata-kata Bella yang terakhr itu. Sahabatnya itu memang, ah sudahlah. "canda gue elah,"

"Ann, melamunkan apa kamu nak?" Ann terperanjat kaget saat menemukan uminya yang kini mengusap kepala Ann yang tertutup khimar dengan sayang.

"Ada apa umi?" tanya Ann lembut.

"Tamunya sudah datang Ann, dari tadi umi ketok pintu kamar kamu tapi tidak ada sahutan jadi umi masuk saja, sedang melamun apa si?"

"Maafkan Ann umi, Ann tidak melamunkan apa-apa kok." Aisyah tersenyum menanggapi, dia tau bahwa putrinya ini sedang memikirkan sesuatu tapi yasudahlah dia tidak mau bertanya suatu saat Ann juga akan bercerita padanya.

"Yasudah, kita keluar yuk. Kasihan tamunya sudah nunggu lama." Ann hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sepanjang Ann menuruni anak tangga dia tak henti-hentinya berdoa dalam hati 'Ya Allah jika memang mas Rayyan telah ditakdirkan untuk hamba, hamba ikhlas menerimanya Ya Allah. Aamiin.'
Tanpa sadar dia dan uminya sudah berada di ruang tamu, disana terlihat ada abi, bang Andrian--kakaknya--, kak Nafisah--kakak iparnya--, sepasang suami-istri yang di perkirakan seumuran dengan umi-abinya, dan seorang pria yang tengah menundukkan kepalanya, itu pasti mas Rayyan pikir Ann.

Setelah bersalaman dengan Orlin dan tak lupa pula ia menangkupkan kedua tangan di depan dada kepada Irawan dan Rayyan, Ann duduk di sofa dengan diapit oleh umi dan abinya yang berhadapan dengan sofa yang diduduki oleh Irawan dan keluarganya, disofa sebelah kiri uminya terdapat Andrian dan Nafisah. Setelah cukup lama hening, akhirnya Irawan mulai membuka suara.

"Annya," panggil Irawan pada Ann. Ann mendongakkan kepalanya untuk menatap Irawan sebentar "I..iya om" jawab Ann gugup. Irawan tersenyum menyadari tingkah Ann yang terlihat gugup "Annya, mungkin kamu sudah mengetahui maksud kedatangan om sekeluarga kesini, jadi bagaimana? apakah Ann menerima perjodohan ini?" tanya Irawan penuh harap.

Irawan benar benar sangat berharap Annya akan menerima perjodohan ini, ia sangat menghapkan Annya. Entah mengapa Irawan merasa bahwa Annya dapat merubah sikap Rayyan dan dapat menghapus jejak masalalu dari putranya itu.
Ann mendongakan kepalanya "emm.. om apakah mas Rayyan menerima perjodohan ini?" tanya Ann hati-hati. Ray langsung menatap Ann yang tengah menunduk "saya menerimanya," kata Ray tegas

"Jadi bagaimana Annya, apa kamu juga menerimanya?" Orlin yang sedari tadi diam mulai tidak sabaran dan akhirnya memutuskan untuk betanya pada Ann. Ann menatap orlin dan umi-abinya sebentar lalu menghembuskan nafas pelan.


Xixi. Hallo selamat malam.
Mulai up lagi:' gatau deh bakal dibaca orang apa tidak wkwk semoga pada baca Aamiin. Kalo ada yang baca jangan lupa di vomment yaaa

Rabu, 27 Juni 2018

Salam
Meilani NS.

Dear ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang