Chapter 3

2K 84 7
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Mohon koreksi Typo dan ejaan:)

~Happy Reading~
Jangan lupa Vote

~·~·~·~·~·~·~·~·~♥~·~·~·~·~·~·~·~·~


اَلرَّحْمٰنُ

"(Allah) Yang Maha Pengasih,"

Tes

عَلَّمَ الْقُرْاٰنَ

"Yang telah mengajarkan Al-Qur'an."

خَلَقَ الْاِنْسَانَ

"Dia menciptakan manusia,"

عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

"mengajarnya pandai berbicara."

اَلشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

"Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan,"

Sedari tadi air mataku tidak bisa berhenti mengalir, seolah hanyut dalam lantunan indah surah yang dibaca olehnya. Aku sampai tidak sadar bahwa surah yang dibacanya sudah selesai.

"Bismillahirahmanirrahim... Ananda Daveian Rayyan Athalla, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Annyasava Lashira Pahlevi dengan mahar hafalan surah Ar-Rahman dan seperangkat Alat sholat dibayar tunai." Ucap Adhitama dengan tegas

Deg!

Tak terasa hari ini pernikahan Rayyan dan Annya akan segera dilaksanakan. Semua persiapan telah selesai tinggal menunggu waktu akadnya saja.

Ya memang Akad dan resepsi digabung dalam satu hari. Hanya saja waktunya yang berbeda, Pagi untuk akad dan malam harinya untuk resepsi.

Rayyan tak percaya ini. Ia akan segera menjadi seorang suami dari gadis itu. Padahal, rasanya baru kemarin mereka dipertemukan dan sialnya gadis itu meminta mahar yang berat menurutnya.

Namun itu sudah berlalu, Rayyan mampu menghafal surah Ar-Rahman itu dengan lancar dan fasih. Tak sia -sia perjuangan dan pengorbanannya selama sebulan full ini.

Bagaimana tidak? Dengan ide cemerlangnya ia meminta bantuan Om Zaky, teman ayahnya yang merupakan seorang ustad. Ia selalu menyempatkan pulang lebih awal bahkan sangat awal dari biasanya untuk berlatih membaca Al-quran, di kantor, kamar, mobil pun ia selalu mendengerkan murottal Al-quran.

"Saya terima nikah dan kawinnya Annyasava Lashira Pahlevi putri bungsu bapak dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Ucap Ray tegas.

"Bagaimana para saksi," Tanya Pak penghulu.

"SAH?"

"SAH"

"Alhamdulillah" Jawab para tamu undangan dengan serempak.

Tap,
tap,
tap

Suarah langkah kaki terdengar dari arah tangga, secara refleks semua orang termasuk Ray mengalihkan pandangannya ke asal suara.

Terlihat Anyya berjalan dengan sangat anggun diiringi oleh Bundanya disebelah kanan dan Kakak Iparnya disebelah kiri, sedangkan di belakang terdapat dua sahabatnya. Decak kagum dari para tamu undangan terus terdengar melihat kecantikan Annya. Tak dapat di pungkiri, Rayyan pun mengakui keindahan ciptaan tuhan itu.

Deg,
Deg,
Deg,

"Masyaa Allah, sungguh indah karya ciptaMu ya Allah" -batin Ray bersuara

Rayyan hanya terus terpaku melihat kecantikan istrinya itu. Hingga tak terasa Annya sudah sampai disamping Rayyan, namun Rayyan malah masih terus menatap Annya tanpa mengalihkan pandangannya, hingga suara sang mama mengintrupsi "Liat tuh syah, Rayyan sampai terpesona banget sama anakmu. Sampai ngga mau nglepasin pandangannya gitu," ucap orlin sambil terkekeh pelan

Ray tersentak salah tingkah akibat ucapan mamanya itu, lalu dengan secepat kilat ia merubah raut mukanya menjadi biasa saja.

"Kepada kedua mempelai dipersilahkan untuk bertukar memasangkan cincinya," ucap pak penghulu mengintrupsi

Keduanya sama sama terdiam cukup lama hingga Orlin menyuruh putranya untuk memasangkan cincin ke menantunya begitupun sebaliknya.

Setelah selesai, dengan ragu Annya mulai mengambil tangan seorang yang kini telah menjadi suaminya lalu  menciumnya dengan sangat hidmat. Ia tidak bisa menahan rasa haru bahagianya ketika mencium tangan suaminya itu.

Rayyan terus memandang Annya yang sedang mencium tangannya, ia merasa ada getaran aneh yang dirasakan dihati saat Annya mencium punggung tangannya Gua kenapa lagi ni duh. Kenapa gua deg degan banget si -batin Ray 

Ketika Annya selesai mencium punggung tangan Ray. Entah mendapat dorongan dari mana Ray langsung mencium kening Annya seraya memejamkan matanya.

Tak dapat di pungkiri lagi. Annya sungguh bahagia saat ini, ia tidak dapat menahan air mata bahagia yang lolos begitu saja dari matanya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa sekarang ia sudah menjadi seorang istri.

Bahkan tamu undangan dan para orangtua pun ikut menitihkan air mata keharuan saat melihat momen itu.

Acara telah usai sejak beberapa menit yang lalu, Ray sedang berada di kamar Annya, mengamati setiap inci dari ruangan ini.

Ceklek

Ray menoleh ke pintu kamar mandi yang baru saja dibuka oleh Annya,  "Emm... Mas, jika ingin mandi Ann sudah siapkan, nanti Ann akan siapkan baju mas di walk in closet" ucap Annya gugup

Lucu. -Batin Ray

Ray hanya mengangguk lalu melenggang pergi ke kamar mandi.

Annya segera manyiapkan pakaian Rayyan lalu ia bawa ke walk in closet. Ann lalu membaringkan tubuhnya dikasur. Ia merasa sangat lelah hari ini, ahh rasanya. Padahal ini baru akad, belum resepsi saja sudah lelah. Apalagi nanti saat resepsi? Tanpa terasa, Ann sudah terlelap dalam tidurnya.

Tak berapa lama kemudian, Ray sudah selesai dengan acara mandinya ia melihat Annya sudah terlelap di ranjang. Tanpa ragu sedikitpun Ray menghampiri sebelah Annya yang kosong dan menyenderkan bahunya di kepala ranjang.

Ia menatap lekat wajah Annya yang damai saat tidur.

Cantik -batinnya

Ah ia jadi teringat kejadian tadi saat Annya memanggilnya dengan sebutan "mas" Apakah dia baru saja mendapat panggilan baru?

Ray tersenyum simpul mengingat kejadian tadi, dimana muka istrinya itu sangat lucu dan menggemaskan ditambah panggilan barunya itu. Ray mengubah posisi yang semula bersandar menjadi terlentang, tak lama Ray mulai memejamkan mata ikut larut ke alam mimpi.
.
.
.
.

Bersambung...

Assalamu'alaikum temen temen. Alhamdulillah hari ini bisa post😂 Maaf kalo gajee soalnya saya bingung harus gimana cara ngrangkai katanya😂 maklum masih noob hehe.. semoga makin banyak yang baca:)) Aamiin.. jangan lupa Vote and Comment yaw😗

PURBALINGGA, 4 NOV 2018

MEILANINS

Dear ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang