Happy Reading 🌹
🍭🍭🍭
Bus sekolah
Suasana di dalam bus masih sepi. Daerah rumah Alen memang daerah pertama yang dilalui bus sekolah. Pada saat Alen memasuki bus, Alen hanya melihat Theresa, sahabatnya. Alen langsung menghampiri Theresa yang menggunakan earphone, sedang melamun sambil melihat ke luar kaca.
"Hey!" Alen menepuk bahu Resa.
"Ehh lo Len," jawab Resa terkejut.
Resa terkejut bukan main karena Alen menepuknya keras sampai earphone yang ia pakai terlepas.
"Lo kenapa bengong mulu?" tanya Alen.
"Lo mikirin mantan lo yang bangsat itu, hah?" suara Alen naik.
Resa hanya menatap Alen dengan muka sedih.
"Lo belum move on dari dia?"
"Lo sedih - sedih gini sedangkan dia malah seneng - seneng di luar sana sama yang baru? Lo harus lupain dia, kubur kenangan lo sama dia dalem - dalem. Nggak ada gunanya lo kek gini terus, Res." cerocos Alen dengan nada suara lebih tinggi.
"Lo..." cerocos Alen terpotong.
"Lo diem dulu napa Len, kalau lo terus ngomong gimana gue mau jawab semua pertanyaan lo?" Resa memotong perkataan Alen.
"Hehe," Alen tersenyum melihatkan giginya yang putih.
"Gak usah senyum kek gitu p*psod*nt mahal," ledek Resa.
Haha oke gak lucu 😳 - Author
"Ya abisnya gue greget banget kalau liat lo mikirin mantan lo yang kek bangsat itu, gue gak mau liat sahabat gue galau terus gara - gara laki - laki bangsat kek dia." Alen cemberut.
"Ululuu sahabat gue tercayang, ter - ter - ter muter pokoknya paling the best lah. Makasih pengertiannya." Resa membalas cerocosan Alen dengan kata - kata alaynya sambil memeluk dan mengelus - elus kepala Alen.
"Idihhh lo kira gue kucing apa? Pake dielus - elus kek gitu segala." Alen masih cemberut.
"Kecilin napa volume suara lo, ini bukan hutan kali Len. Kuping gue sampe sakit denger cerocosan lo." ledek Resa.
"Iya, iya elah lo gitu amat," Alen kesal.
"Oke, gue bakal ceritain semuanya." Resa.
"Jadi, gue tuh bukan sedih gara - gara si bangsat itu, ngapain juga gue masih mikirin dia," jelas Resa.
"Gue sedih gara - gara papa gue ada kontrak kerja di Dubai selama 2 tahun, dan malam ini dia bakal pergi kesana. Gue masih pengen disayang, dimanja, dan masih banyak lagi sama papa gue secara langsung. Gue takut semua hal itu akan hilang, Len." jelas Resa.
Wajah Resa mulai memerah dan matanya mengeluarkan air.
Alen hanya menjawab semua pernyataan panjang Resa dengan pelukannya.
"Gue ngerti perasaan lo Res. Gue bener - bener paham gimana rasanya. Sekarang lo tenang, jangan pikirin semua ini dulu," ucap Alen menenangkan Resa sambil memeluk.
- hening -
"Gue tau rasanya kek gimana Res, bahkan gue tau rasa sakit yang lebih besar daripada masalah lo. Bahkan lo masih beruntung dibanding gue, sebab papa lo akan tetep sayang dan perhatian sama lo walaupun dia jauh banget dari lo. Mama lo selalu ada buat lo, abang lo selalu sayang dan selalu bantuin lo saat lo lagi susah, saat lo lagi sedih dia ngehibur lo. Lo beruntung banget Res. Hati gue lebih sakit daripada sakit yang lo rasain. Tapi gue harus tetep senyum seakan - akan gue gak pernah ngalamin ini, senyum ini bisa bikin gue lebih baik." jeritan di dalam hati Alen.
Alen dan Resa melepaskan pelukan mereka. Mereka duduk dan mengobrol sambil menunggu bus sampai di sekolah.
Tak terasa semua kursi bus sekolah mulai terpenuhi oleh siswa lain pada saat kami mengobrol.
"Thanks Len lo udah bikin gue sedikit lebih lega dari sebelumnya," Resa berterima kasih.
"Santai aja kali Res, lo itu sahabat gue, jadi udah kewajiban gue buat selalu ada saat lo lagi ada masalah," balas Alen.
"Papa lo setiap hari pasti akan ngasih kabar ke lo, Res." Alen menenangkan.
"Gue percaya dan gue yakin papa lo bukan type orang yang akan dengan mudah lupain keluarganya."
"Nggak kayak papa gue.." ucap Alen di dalam hati.
"Dengan papa lo selalu ngabarin lo setiap hari, nanti lo akan mulai terbiasa dengan keadaan itu. Jadi lo gak usah sedih - sedih kek gitu ahh, nanti kalau lo sedih terus - terusan gue gak bisa bayangin gimana muka jelek lo." Alen menghibur.
"Ahh lo bisa aja Len," ucap Resa.
Senyuman indah dari bibir kecil yang manis itu kembali menghiasi wajah Resa.
"Lo masih punya mama lo yang selalu ada dalam keadan apapun buat lo, lo masih punya abang lo yang gans pake banget itu buat bantuin dan hibur lo pas lagi lo ada masalah, Res." tambah Alen.
"Iya iya, sekarang gue janji ke lo gue gak akan sedih - sedih lagi." Resa tersenyum dan menatap Alen.
"Thanks Len buat semuanya. Gue tau lo lebih rapuh dibanding gue, lo pura - pura bahagia dan nutupin semua sakit lo dengan senyuman manis lo. Gue salut sama lo Len. Lo menginspirasi gue Len. Gue beruntung banget punya sahabat kek lo. Lo langka, gue sayang banget sama lo sebagai sahabat lo. Gue janji gue akan selalu ada buat lo, Len." ucap Resa di dalam hati sambil menatap Alen yang sedang tersenyum.
Permasalahan Resa sudah selesai. Resa bisa ceria lagi seperti Resa yang dikenal Alen.
Sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.30 tapi bus sekolah yang kami naiki masih belum sampai karena jalanan sangat macet.
Maklum lah hari senin 🙄 - Author.
"Ehh Len perasaan gue dari tadi belum liat si Clarista, Jesslyn, Jeane, and para curut - curutnya ya?" tanya Resa.
Curut - curutnya pada ganteng lho masih sempet aja manggil curut 😝 - Author.
"Mungkin mereka pada janjian naik motor kali, sekarang kan hari senin pasti macet parah banget. Tau kan mereka kalau kejebak macet kek gimana? Mereka gak akan pernah berhenti nyerocos alay plus kagak bisa diem." jawab Alen sambil memutar kedua matanya.
"Dasar ya mereka, mentang - mentang pada couple - couple an kek sepasang sepatu mereka gak ajak - ajak kita. Ya apa daya kita Len yang jomblo akut ini. Kagak ada yang bisa anter - jemput, kagak ada yang perhatian dan apalah itu," cerocos Resa.
"Sepasang sepatu? Jadi keinget bang Tulus gue, haha." ucap Alen.
"Ehh sorry ya apa tadi lo bilang? Jomblo akut? Gue ini single oii asal lo tau," tambah Alen so polos.
"Nahh ini nii efek kelamaan ngejomblo jadi ya ini akibatnya. Serasa lo single, hahaha." timbal Resa.
Alen hanya membalas perkataan sahabatnya itu dengan senyuman terpaksa dan memperlihatkan lagi gigi putihnya. Dan itu membuat Resa tertawa gemas melihat wajah cute Alen.
Di sekolah
Akhirnya bus sekolah yang kami naiki sampai di sekolah. Rasanya seperti perjalanan yang panjang, tetapi tidak terasa membosankan menurutku dan Resa karena kita asyik sekali berbincang.
Saat Alen dan Resa sedang berjalan akan menuju kelas dan sedang asyik bercanda, mereka melewati parkiran dan benar saja mereka berdua melihat dengan sinis 3 couple yang tak lain adalah sahabat mereka juga, ketiga couple itu sedang memarkirkan motor sport milik para curut - curutnya.
🍭🍭🍭
Vote and comment jangan lupa ya! 🙏😄
Aku sayang kalian readers 😘
Thanks udh nyempetin baca 🙏😍
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me... Alena
Random"Thanks god, gue bisa kenal makhluk kek mereka." - Alena "Gue harap, anak broken home kek gue ini bisa nemuin sahabat kek mereka. Terlebih, bisa nemuin orang kek dia..." - Alena 🍁🍁🍁 Alena, seorang gadis cantik yang terkadang iri melihat teman - t...
