1

1.5K 118 0
                                    

.
.

Malam hari adalah waktu yang tepat untuk beristirahat, tapi tidak dengan kim sohyun yang dimana dirinya harus melewatkan waktu istirahat untuk bekerja part time di sebuah minimarket yang buka selama 24 jam.

Bukan tanpa alasan jika dirinya harus memilih shift pada malam hari, ia pun terpaksa karena pagi harinya ia gunakan untuk bersekolah dan sepulangnya dari sekolah ia langsung bekerja part time.

"Oke udah siap, sekarang kita berangkat! Semangat Sohyun!!" ujar Sohyun menyemangati dirinya di depan cermin.

Sohyun menuruni anak tangga satu-persatu seraya netranya sibuk mencari keberadaan seseorang, siapa lagi kalau bukan eommanya. Seorang perempuan paruh baya yang telah merawat dirinya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang, Sohyun menatap kearah wanita paruh baya yang tengah sibuk merapikan pakaian anak-anak panti.

"Eomma beristirahatlah, jangan terlalu memaksakan diri. Kesehatan eomma jauh lebih penting, aku tidak ingin jika eomma sampai sakit" ujar Sohyun seraya berjalan mendekat kearah eommanya lalu duduk di sampingnya.

"Eomma mianhae, karena aku belum bisa balas kebaikan eomma. Terimakasih karena sudah mau merawat ku seperti anak mu sendiri, aku berjanji akan bantu mengurangi beban eomma dan mendapat uang banyak agar kita dan anak-anak lain yang udah Sohyun anggap seperti adik sendiri bisa hidup dengan layak" lanjutnya lalu air mata mulai turun membasahi pipinya.

"Aniyo Sohyun-ah, seharusnya eomma yang minta maaf karna tidak bisa berbuat apa-apa untuk membuat hidupmu dan yang lainnya bahagia seperti anak lain di luar sana" ucap eomma seraya tersenyum lalu memeluk Sohyun dengan erat.

"Kata siapa eomma tidak berbuat apa-apa dalam kehidupanku? Justru eomma sangat berperan banyak dalam kehidupanku, jika saja dulu eomma tidak menyelamatkanku, aku tidak tau seperti apa jadinya aku sekarang"

"Jadi berhentilah mengatakan jika eomma tidak melakukan apapun untuk hidupku, sekarang sudah waktunya eomma beristirahat dan biarkan aku yang bekerja" melihat Sohyun yang begitu menyayanginya membuat dirinya merasa seperti wanita yang paling beruntung di dunia dan bersyukur karena sudah di pertemukan oleh malaikat kecilnya itu.

Sohyun bukanlah anak kandungnya, tapi Miran begitu menyayangi seperti anaknya sendiri. Pertemuannya dengan Sohyun begitu menyayat hatinya, Miran bertemu dengan Sohyun saat usia gadis itu baru menginjak 5 tahun.

Malam itu tengah turun hujan yang sangat deras, ia melihat ada seorang gadis kecil yang tengah menangis di tepi jalanan yang sepi. Miran berjalan menghampiri gadis kecil itu, kondisinya sangat memprihatinkan lalu tanpa berpikir panjang lagi Miran membawa gadis kecil itu untuk pulang bersamanya dan merawatnya hingga sekarang.

"Adik-adik, nunna akan pergi untuk bekerja. Nunna berharap tidak ada lagi yang bertengkar seperti kemarin! Lalu setelah selesai bermain jangan lupa untuk merapihkan mainan kalian! Setelah itu pergi untuk tidur, arasseo?" ujar Sohyun seraya berjalan kearah adik-adiknya dan tersenyum hangat. Senyuman yang tidak pernah orang lain lihat, senyuman tulus itu hanya Sohyun perlihatkan saat bersama orang yang di sayanginya.

"Ndee nunna, nunna fighting! Kami berjanji akan jadi anak yang baik" Sohyun mencubit gemas pipi Hyuno, Sohyun masih mengingat jelas saat dirinya menemukan Hyuno di depan pintu panti asuhan. Sepertinya Hyuno memang sengaja di buang oleh orangtuanya ketika baru saja lahir, setelah tertawa kecil bersama adik-adiknya itu, Sohyun akhirnya pergi untuk bekerja karena dirinya sudah hampir terlambat.

****

"Yoora eonni... apakah aku terlambat??" tanya Sohyun dengan nafas terengah-engah, yoora menggeleng lalu melepas rompi yang bertuliskan landmarket di belakangnya kemudian memberikannya kepada Sohyun.

MR. DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang