Kisah Nabi Muhammad SAW
(bagian 7)Surat Nabi Kepada 1
SURAT NABI KEPADA AL-MUNDZIR BIN SAWA
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menulis surat kepada Al-Mundzir bin Sawa, pemimpin Bahrain, berisi seruan agar dia masuk Islam. Beliau mengutus Al-Ala’ bin Hadharni untuk menghantarkannya.
Setelah menerima dan membaca surat beliau, Al-Mundzir menulis balasannya sebagai berikut:
“Amma ba’d. Wahai Rasulullah, saya sudah membaca surat tuan yang tertuju kepada rakyat Bahrain. Di antara mereka ada yang menyukai Islam dan kagum keapdanya lalu memeluknya, dan di antara mereka ada pula yang tidak menyukainya. Sementara di negeriku ada orang-orang Majusi dan Yahudi. Maka tulislah lagi surat kepadaku yang bisa menjelaskan urusan tuan.”
Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menulis surat lagi:
“Bismillahirrahmanirrahim.
Dari Muhammad Rasul Allah kepada Al-Mundzir bin Sawa. Kesejahteraan bagi dirimu. Aku memuji bagimu kepada Allah yang tiada Illah selain-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, amma ba’d. Aku mengingatkanmu terhadap Allah Azza wa Jalla. Barangsiapa yang memberi nasihat kepada dirinya sendiri, dan siapa yang menaati utusan-utusanku dan mengikuti mereka, berarti dia telah menaatiku. Barang siapa memberi nasihat kepada mereka, berarti dia telah memberi nasihat karena aku. Aku telah memberi syafaat kepadamu tentang kaummu. Biarkanlah orang-orang muslim karena mereka telah masuk Islam, kumaafkan orang-orang yang telah berbuat kesalahan dan terimalah mereka. Selagi engkau tetap berbuat baik, maka kami tidak akan menurunkanmu dari kekuasaanmu. Sapa yang ingin melindungi orang-orang Majusi atau Yahudi, maka dia harus membayar jizyah.”
Surat Nabi Kepada 2
SURAT NABI KEPADA HAUDZAN BIN ALI AL-HANAFI, PEMIMPIN YAMAMAH
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menulis surat kepada Haudzan bin Ali pemimpin Yamamah sebagai berikut:
Bismillahir rahmanir rahim.
Dari Muhammad Rasul Allah kepada Haudzan bin Ali. Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk. Ketahuilah bahwa agamaku akan dipeluk orang yang kaya maupun orang yang miskin. Masuklah Islam, niscaya tuan akan selamat dan akan kuserahkan apa yang ada di tangan tuan saat ini.”
Kurir yang menyampaikan surat ini adalah Salith bin Al-Amiri. Saat Salith sudah tiba di hadapannya, Haudzan menyambut kedatangannya dengan ramah tamah dan menyuruhnya masuk ke rumah. Kemudian Haudzan membaca surat beliau dan sesekali memberi komentar. Dia menulis balasan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
“Sungguh bagus dan baik apa yang tuan serukan. Sementara itu banyak orang-orang Arab yang takut terhadap kekuasaanku. Jika tuan mau memberikan sebagian urusan kepadaku, tentu aku mau mengikuti tuan.”
Haudzan memberikan hadiah yang melimpah dan memberinya kain tenun yang bagus. Semua hadiah ini diserahkan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan apa yang dialaminya. Beliau membaca surat balasan dari Haudzan, lalu bersabda, “Jika dia meminta sepetak tanah kepadaku, maka aku tidak akan memberinya. Cukup, cukup apa yang dimilikinya saat ini.”
Namun setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kembali dari penaklukan Mekah, Jibril mengabarkan kepada beliau bahwa Haudzan sudah meninggal dunia. Untuk itu beliau bersabda, “Dari Yamamah ini, akan muncul seorang pendusta yang membual sebagai nabi. Dia akan menjadi pembunuh sepeninggalku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Rasulullah [COMPLETED]
AdventureSejarah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam