Shira baru saja keluar dari kelas ketika Mark yang sudah berdiri di samping pintu kelasnya. Shira cukup kaget karena kehadiran Mark.
"Ra." Panggil Mark.
"Ada apa, Mark?" tanya Shira.
"Temenin gue cari buku referensi mau gak?"
"Boleh. Sekarang?"
"Iya, sekarang."
Shira hanya mengangguk, lalu meminta izin untuk menemui Somi yang masih di dalam kelas. Seteleh mengatakan pada Somi bahwa dia tidak jadi pulang bareng dan akan pergi bersama Mark, Shira langsung kembali menghampiri Mark yang masih di tempat yang sama.
Mereka berdua pergi ke toko buku yang ada di sebuah Mall, kata Mark sekalian jalan-jalan bosen kuliah mulu. Jadi, Shira hanya mengiyakan saja, siapa tau ada barang-barang yang menarik perhatiannya untuk dibeli.
Mark mendapatkan buku-buku yang dia cari, ada 5 buku yang dia beli sebagai referensinya. Yang Shira tau, 2 dari buku yang dia beli itu adalah novel dengan Bahasa Inggris.
"Mark, lo ngerti kalo baca novel Bahasa Inggris gitu?" tanya Shira ketika mereka berdua berada di kasir.
Mark mengangguk, "ngerti kok. Kalo ada kata yang gue tau artinya, gue garis bawahi terus gue cari deh artinya. Hobi sambil belajar sih ini Namanya."
"Pantes aja lo berani ngambil jurusan Sastra Inggris."
Mark hanya tersenyum lebar, lalu menyerahkan beberapa lembar uang kepada petugas kasir dan mengambil plastic berisi buku-bukunya.
"Mark, makan yuk?" ajak Shira yang memang sudah dari tadi menahan rasa laparnya.
"Mau makan apa?" tanya Mark. Mereka berdua keluar dari toko buku lalu menaiki escalator menuju lantai selanjutnya.
"Burger king aja kali ya?" usul Shira.
"Boleh."
Mark dan Shira lalu berjalan menuju restoran cepat saji yang berada di lantai yang baru saja mereka pijaki hingga seseorang menyentuh lengan Shira dan membuatnya berhenti.
"Guanlin?!" Shira cukup yakin kalau orang yang memegangnya saat ini adalah Guanlin.
"Ternyata bener lo Shira. Gue pikir gue salah orang."
Shira tidak dapat berkata-kata lagi. Air mata bahagianya ingin sekali keluar, lalu memeluk erat Guanlin.
"Kamu beneran Guanlin? Kapan sampe sini? Kok gak ngabarin?" tanya Shira bertubi-tubi, banyak sekali pertanyaan yang ingin Shira tanyakan pada Guanlin, terutama tentang perasaannya.
"Tadinya gue mau kasih surprise ke lo. Tapi, kayaknya gak jadi deh, takut cowok lo marah." Jawab Guanlin yang lalu melirik sekilas ke arah Mark yang sama sekali tidak tau apapun yang sedang terjadi.
"Maksud kamu apa sih Lin?"
"Guanlin! Kamu aku cari ternyata disini..." Ucap seorang cewek yang Shira kira seumuran dengannya, menghampiri Guanlin. Cewek itu lalu melihat ke arah Shira dan Mark bergantian dengan tatapan bingung dan hanya berpikir bahwa mereka berdua teman lama Guanlin.
"Gue duluan ya. Gue sama Nancy mau balik." Ucap Guanlin yang lalu pergi begitu saja bersama cewek bernama Nancy itu.
Shira hanya menatap punggung Guanlin yang kian menjauh. Ternyata benar dugaannya. Memang Guanlin sudah berubah, apa yang dia lakukan selama ini, menanyai kabarnya melalui Somi, ataupun mengirim foto-foto kegiatannya pada Somi hanyalah omong kosong yang tak seharusnya Shira percayai bahwa Guanlin masih memiliki perasaan padanya. Nyatanya, apa yang dia duga selama ini, benar-benar memperlihatkan Guanlin yang sekarang, yang baru saja menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
forever • Lai Guanlin
Fanfiction2nd Book "Karena perasaan gua ini selamanya" - Guanlin. [ALUR DAN BAHASA ABSURD] [DALAM NIAT INGIN DI REVISI] start: 08/04/2018 finish: 02/01/2019 2018©nywongg