forever • Lai Guanlin

5 - Pengakuan

Voment juseyo yeorobun :(

Shira tersenyum lebar ketika melihat Guanlin yang berdiri di depan mobilnya sambil melihat sekeliling. Dia benar-benar tidak percaya bahwa hari ini Guanlin menemuinya. Mata mereka berdua bertemu hingga menimbulkan senyuman lebar di masing-masing wajah mereka.

Shira lalu berlari ke arah Guanlin dan langsung memeluknya erat. Guanlin membalas hal yang sama. Bahkan lebih erat.

"Aku kangen kamu, Lin." ucap Shira dalam pelukan Guanlin. Matanya sudah mengeluarkan air mata karena bahagia.

"Aku juga kangen kamu, Ra." balas Guanlin.

Shira melepaskan pelukannya, lalu menatap Guanlin sambil tersenyum. Wajah Guanlin pun terlihat senang, senyumannya yang lebar membuat matanya menghilang. Guanlin lalu mencubit kedua pipi Shira hingga membuatnya meringis.

"Sakit Guanlin!" Shira memukul tangan Guanlin yang mencubit pipinya.

"Gemes tau gak?" Guanlin melepaskan tangannya, "kamu gak berubah ya, masih gemesin kayak dulu."

"Mau temenin aku jalan-jalan hari ini?" tanya Guanlin.

"Mau dong."

Guanlin lalu menuntun Shira untuk masuk ke dalam mobilnya, lalu membukakan pintunya. Setelah Shira masuk, Guanlin pun ikut masuk.

"Ini mobil baru?" tanya Shira ketika Guanlin sudah menjalankan mobilnya.

"Hehe"

"Udah berapa kali ganti? Kayaknya di ig aku liat, kamu setiap pacar baru mobil baru juga."

Guanlin menggaruk tengkuknya, "itu... Anu... Aku... Lima kali."

"Waw."

"Kamu? Udah berapa lama sama cowok kamu?"

Shira langsung menatap sinis Guanlin, "aku udah 2 tahun."

"Jadi?"

"Iya. 2 tahun temenan sama dia karena aku gak bisa lupain kamu."

Guanlin tersenyum tetapi matanya tetap fokus ke jalanan, "aku kira aku aja yang gagal move on. Ternyata mantanku juga."

"Iya, mantan."

Shira lalu menatap keluar jendela. Kembali kepada kenyataan bahwa Guanlin hanya sebatas mantan.

"Jadi,"

Shira menoleh ke arah Guanlin.

"Apa kabar?" tanya Guanlin.

"Baik. Kamu?"

"Baik."

Shira lalu diam kembali, merasa canggung sejak pembicaraan sebelumnya.

"Ra."

"Iya?"

"Balikan yuk?"

"Hah?!"

"Balikan. Kita berdua. Pacaran lagi."

"Tapi bukannya kamu... "

"Balik lagi ke Singapura? Enggak. Aku gak balik lagi. Aku bakalan tinggal disini lagi. Selama lama lama lamanya."

"Yaudah."

"Yaudah apa?"

"Kita pacaran lagi."

Guanlin tiba-tiba langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan mendapatkan klakson panjang dari pengendara di belakangnya yang hampir saja menabrak mobil Guanlin yang tiba-tiba menepi tanpa memberi tanda.

"Serius?!"

"Kamu bisa gak pelan-pelan bawa mobilnya?! Aku kaget tau gak tiba-tiba berenti gitu?!"

"Kita seriusan? Pacaran lagi?!"

"Astaga... Jadi kamu berenti tiba-tiba itu gara-gara kaget?! Kamu tau gak sih betapa jantungannya aku sekarang? Gimana kalo kamu nabrak? Atau ada orang di belakang yang nab--"

Guanlin langsung deketin badannya dan nyium bibir Shira beberapa detik sebelum akhirnya melepaskan bibirnya yang bisa dibilang hanya nempel.

"Muka kamu merah banget." ucap Guanlin di depan wajah Shira.

Shira langsung mendorong tubuh Guanlin hingga menyentuh pintu mobilnya, "IHH GUANLIN!!!!"

Guanlin terkekeh pelan lalu menjalankan kembali mobilnya. Sedangkan Shira berusaha mengontrol detak jantungnya yang tak karuan dan berusaha menghilangkan warna merah pada wajahnya.

"Ini kenapa panas banget sih?!" omel Shira yang lalu menambah temperatur ac mobil Guanlin.

Guanlin yang melihat tingkah lucu Shira hanya tertawa.

Lucas berkali menegur Mark yang selalu saja melamun.

"Sumpah ya, lo kalo kesurupan jangan sampe lo ajak-ajak gua." omel Lucas lalu melanjutkan makan bakso merconnya.

"Makan tuh mie ayam keburu medok tolol." omel Lucas lagi yang lalu meminum es jeruknya karena kepedesan.

Mark lalu memakan mie ayamnya tanpa semangat. Sejak pukul 10 hingga sekarang ini pukul 2 siang, Shira tak kunjung kembali. Dan Mark pikir dia pasti jalan-jalan bersama mantannya itu.

Dan sejak itu pula, hatinya resah.

Semakin cepat kalian apresiasi, semakin cepat pula diri ini ingin update :(