10 Mei 2011- Dear Diary,
Ujianku sudah lewat diaryku, sekarang aku akan mulai memperhatikanmu lagi. Tadi Adelita bahwa Ia akan mengambil kuliah di Jerman jurusan kedokteran. Aku tau pasti ayah dan ibu akan pindah kesana juga. Jangan tanya aku alasannya kenapa, karena jawabannya akan menyakitkan hatiku. Adelita menanyakanku juga, aku mau kuliah dimana. "Kurasa aku akan di Indonesia saja, dan mengambil juruan sastra atau seni. Sepertinya aku terlahir untuk itu".22 Juni 2011- Dear Diary,
Baiklah sekarang ucapkan selamat padaku..... Aku diterima di UI jurusan satra prancis. Ibu dan Adelita sudah mengucapkan selamat kepadaku. Sebenarnya hari ini aku tak begitu senang, Keluargaku akan pindah ke Jerman satu minggu lagi. Pasti Adelita mendapatkan pengobatan yang layak disana. Aku ingin memberikan buku diary agar Ia dapat bercerita tentang harinya di sana bersamaku. Dulu aku sering bertengkar dengannya dan dia yang selalu mengalah, sekarang aku tak akan pernah bertengkar lagi karena tak ada lagi yang kuperebutkan dengannya. Dah Lita, aku akan selalu merindukanmu.25 Juni 2011- Dear Diary,
Kau harus tarik nafas dulu sebelum kuceritakan. Rian akan kuliah di Jerman. Habislah harapanku untuk dijemput dia setiap pulang kuliah. Lagi pula memang Ia mau menjemputmu. Kau pikir kau siapa Adelia...12 Agustus 2011- Dear Diary,
Hari ini semua tak terduga. Rio, musuhku waktu SMA yang suka menaruh sambal dalam mangkok buburku sekarang satu kampus denganku.GILA... Dan yang lebih tak terduga lagi Adelitha tidak kuliah ditahun ini karena penyakitnya tambah parah. Ia akan dirawat selama 6 bulan untuk pemulihan. Sekarang Ia hanya terbaring lemah dan tak bisa apa-apa. Dokter bilang Ia membutuhkan donor sum-sum tulang belakang. Aku tak mengerti apa yang Ia maksud. Seandainya aku di sana, Ia pasti terhibur. Maafkan aku ya, Tapi liburan nanti aku akan kesana.5 Sepetember 2011- Dear Diary,
Hari ini aku pingsan dan hidungku berdarah. Tapi aku jujur aku tidak berkelahi kali ini. Saat aku sadar aku sudah di rumah sakit dan Rio ada di sana. Dia membawakan aku makanan dan mengatarku pulang. Hahahaha.... Dia pikir aku tak tau, kalau dia seperti ini dia pasti punya maksud tertentu. Tapi tenang saja aku sudah mengucapkan terima kasih padanya, biar bagaimanapun dia yang menyelamatkanku hari ini. Yang aku anehkan dari Dia adalah, mukanya tampak khawatir dengan keadaanku. Dia bilang aku harus lapor pada orang tuaku. Aku hanya tertawa menanggapinya.15 September 2011- Dear Diary,
Semenjak aku pingsan waktu itu, Rio berubah 360 derajat. Dia selalu mengawasi cara makanku, menyuruhku istirahat teratur, dan mengantarku pulang (aku sudah berusaha menolak mati-matian tapi Ia malah memarkirkan motor di tengah jalan lalu turun dan mengikuti aku naik angkot). Ia sering datang malam-malam belakangan ini hanya untuk memberikan susu, buah, dan sayuran dan aku harus makan itu semua di depan dia.
Aku sudah berusaha menolak, dan kalian tau apa yang dia lakukan. Ia tetap di rumahku sampai pagi. Dia lebih gila dariku, tapi aku tau maksudnya baik.9 Oktober 2011- Dear Diary,
Hari ini aku dirawat. Hanya Rio yang menemaniku. Sekarang Ia tak pernah memaksaku untuk bilang pada ayah dan ibu kalau aku sakit, karena aku sudah menceritakan sedikit bagaimana keluargaku. Kata dokter kepalaku harus di rotgen. Kepalaku memang sakit sekali. Aku bingung memikirkan uang untuk rotgenku, biaya aku dirawat, dan biaya-biaya rumah sakit lainnya. Aku hanya punya untuk membayar semesteranku, selain itu hanya ada 2 juta di tabunganku. Semoga tuhan melindungiku, Adelita, ayah dan Ibu.11 Oktober 2011- Dear Diary,
Adelita koma. Aku mengidap kanker otak stadium lanjut. Aku tak tau kau punya rencana apa tuhan, tapi semoga rencanamu indah. Aku memang sering merasa sakit kepala, tapi sakitnya bertambah belakangan ini. Aku tak akan memberitahukan kepada orang tuaku. Tuhan, tak apa jika engkau memberikan aku sakit, tapiku mohon angkatlah penyakit Adelita. Pasti penyakitnya sudah parah sekali, karena Ia tak pernah koma selama ini. Setidaknya hari ini aku harus berterima kasih karena Rio telah melunasi semua administrasiku di rumah sakit ini. Ia terpukul sekali mendengar penyakitku. Karena Ia begitu sedih aku berusaha menghiburnya. Aneh sekali, seharusnya Ia yang menghiburku.15 Oktober 2011- Dear Diary
Semalam setelah aku sholat dan menceritakan semuanya pada tuhan. Dan saat tidur aku memimpikan Adelita. Di dalam mimpiku, Ia tak berbicara, hanya menangis. Aku tak tau apa maksudnya, tapi yang kusimpulkan adalah Ia sedih mungkin karena menahan sakitnya, atau karena hal lain. Tadi pagi saat aku jalan-jalan aku menceritakan penyakit yang Adelita derita selama ini kepada dokter Sita. Ia dokter yang merawatku selama ini. Kata dokter Sita aku dapat mendonorkan sum-sum tulang belakangku. Tapi keadaanku sedang tidak sehat. Aku harus berusaha membujuknya agar Ia mau mebantuku mendonorkan sum-sum tulang belakangku pada saudaraku. Lebih cepat lebih baik.22 Oktober 2011- Dear Diary,
Tuhan terima kasih. Hari ini aku dapat kabar gembira, Dokter Sita dan beberapa dokter ahli yang lain akan membantuku dalam operasi donor sum-sum tulang belakang kepada Adelita. Aku meminta mereka merahasiakan identitasku, karena aku inging memberikan kejutan untuknya. Beberapa dokter disini sudah mulai melakukan kontak dan pengecekan dengan dokter Adelita di Jerman. Aku juga menceritakan hal ini pada Rio. Tapi mukanya tampak pucat. Ia memelukku lama, seolah-olah Ia tak bisa memelukku lagi. Ia pasti sangat menyayangiku sampai Ia sekhawatir ini. Aku rasa aku juga khawatir jika aku tak bisa menemuinya lagi.25 Oktober 2011- Dear Diary,
Sebelum berangkat ke Jerman aku harus melalui beberapa pengecekan. Aku memberikan brownis coklat kepada orang-orang dirumah sakit saat aku sudah diijinkan untuk berangkat. Ayah & ibu menelponku siang dan malam, dia bilang aku harus menemuni Adeita karena ia akan segera melakukan transpalantasi tulang belakang. Aku hanya tertawa mendengar suara mereka dari sini. Aku tak ingin bilang kalau aku lah orangnya. Ini kejutan untuk mereka. Kanapa aku tak memikirkan Transpalantasi untuk adelita dari dulu ya....28 Oktober 2011- Dear Diary,
Hari ini adalah waktunya sekarang pukul 5 pagi dan operasinya mulai pukul 10 pagi nanti. Tuhan selamatkan kami berdua. Ijinkan aku mengajaknya jalan-jalan lagi seperti dulu. Entah apa yang ada di pikiranku saat ini, tapi aku merasa aku akan meninggal hari ini. Tuhan apapun pilihanmu pasti itu yang terbaik. Aku tau itu. Jika aku tak diijinkan merasakan hangatnya sinar matahari lagi aku mohon ijinkan Adelita merasakannya.-----
Tulisannya hanya berhenti sampai di situ. Aku menutup buku diarynya. Air mata terus mengalir walaupun aku berusaha menahannya. Terimaksih tuhan, kau telah menjadikan Adelia adikku. Kami kembar identik dan hanya berbeda 12 menit. Biarpun Ia adikku, Ia selalu seperti kakak bagiku. Sekarang kamar ini akan kosong untuk selamanya. Tapi harum tubuhnya masih terasa hangat, seolah olah Ia belum lama pergi dari kamar ini. Mataku memandang foto kecil kami.Adelia aku tau kau pasti mendengarku di surga. Dengarkan ini....
Terima Kasih
Terima Kasih untuk semua yang kau berikan padaku
Aku ingin kau selalu tersenyum disana dan
Selalu menemaniku saat aku mulai menyambut hangatnya sinar matahari
Kau akan jadi matahari untuk ku
Karena semua yang ada di tubuhku adalah milikmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Twin (Completed)
Short StoryAyah menamparku "kau mau saudaramu mati" itu yang ayah ucapkan. Ibu & Adelita hanya menangis melihatku dimarahi. Adelita berusaha membelaku tapi yang terjadi adalah aku di usir ayah keluar dan tak boleh mendekati adelita lagi. Harusnya Ia sadar bahw...