Chapt*3

251 12 0
                                    

Author Note : Budayakan vote (klik ⭐) sebelum membaca ya reader, biar Author semakin semangat nulisnya😊

Makasih.. Happy reading and happy enjoy..
Maaf typo bertebaran dimana-mana🙏

⭐⭐⭐🍃🍃🍃⭐⭐⭐

Kini sudah saatnya pulang sekolah, setelah apel siang tadi, aku langsung mengambil motorku yang terparkir dimana aku tempatkan. Aku terkejut... Ternyata----- dii motorku terdapat banyak tumpukan daun kering.

Apa-apaan nih, sapa yang taro ini daun sembarangan. Shit

Aku mengumpat, karna kekesalanku. Apa coba maksudnya orang yang udah ngerendahin aku dengan cara ini.

Dasar pengecut! Beraninya cuma main di belakang

Aku membersihkan daun-daun kering itu, ternyata bukan cuma daun, ada tanah setengah kering yang gembur di simpan di atas motorku yang membuat motorku menjadi kotor, aku benar-benar muak. Orang-orang hanya melihatku saja tanpa berniat membantuku.

"Haaah" aku menarik nafas dan menghembuskannya secara kasar setelah selesai membersihkan kotoran ini. Siswa lainnya sudah pada pulang kerumah masing-masing.

"Siapa sih yang tega giniin aku?!" gumamku

"Gue" kata seseorang di belakangku, akupun menengok kebelakang mau tau siapa orang yang telah berani berbuat seperti ini kepadaku

Aku melihat 3 orang gadis cantik yang melipat kedua tangannya di bawah dada dan berbadan bagaikan seorang model. Tapi tatapan bengisnya menutupi kecantikannya dan itu mengundang nafsuku untuk mencakar muka mereka satu persatu. Mataku tertuju pada lambang yang ada di sebelah kiri mereka, ada angka romawi yang tersusun di lambang itu, yaitu XII. Dan saat itu juga aku tau kalau mereka ini adalah kakak senior.

"Ini sih belum seberapa, nanti lo akan dapat kejutan-kejutan yang lebih istimewa dari pada ini, kalo lo masih berani deket-deket dengan adek gue" kata gadis yang di tengah, barisannya lebih depan satu langkah dari pada kedua temannya, rambutnya panjang, ujung-ujungnya di sosis. Dan aku yakin, pasti dia ketua dari geng ini.

Aku tetap terus menatapnya, aku tidak takut sama sekali. Emang aku deketin adiknya?! Adiknya sendiri saja aku tidak tau.

"Dekat? Sama adik Anda? Siapa? Anda kira saya takut dengan ancaman Anda?" kataku sambil menunjukan senyuman sungging di ujung bibirku

Aku lihat dia sedikit geram.
"Awas aja sampe lo deketin adik gue Kevin, lo akan berhadapan dengan gue" katanya lalu pergi dari hadapanku

Kevin?! Dia kakaknya Kevin?!

"Haaaaah" untuk kesekian kalinya aku menghela nafasku secara kasar.

Baru saja dapat teman akrab, sekarang harus di jauhin lagi. Ayolah, mendapatkan teman sepertinya itu tidak mudah. Apalagi sekarang jabatan kami seorang ketua dan wakil, otomatis sering dekat dan harus kompak. Gimana caranya aku menjauhinya dengan kedudukanku ini?!

Malas memikirkan itu, aku berniat pulang karna sekarang sudah pukul 16:08 waktu setempat.

Saat menaiki motorku, aku merasakan aneh dengan kendaraan yang ku naiki ini, tapi aku tidak menghiraukannya. Aku mulai menstater dan menarik gas. Baru beberapa meter maju, ban motorku terasa goyang. Aku turun untuk mengeceknya, dan untuk kesekian kalinya. Sial itu menimpaku. Banku bocor.

"Shit" umpatku kesal.

Aku mendorong motor dengan hati yang di penuhi rasa kesal dan amarah.

Adiknya yang mendekatiku, kenapa aku yang di buat sengsara?! Dasar gadis gila!

KORBAN 'Cinta Tak di Restui'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang