Zahra membawaku pergi ketempat sepi, tak ada siapapun, namun saat aku melihat dari kejauhan aku mendapatkan dua orang beda gender sedang beradu mulut.
Ya Tuhan, apa lagi ini?
Aku berjalan mendekati mereka, dan mereka tidak menyadari keberadaanku disini.
"Hey, kalian kenapa sih, bertengkar seperti ini huh?" kataku dengan nada yang sedikit tinggi kepada kedua orang ini
"Rin?" ucap mereka bersamaan
"Jawab pertanyaanku!" kataku dingin
"Gue cuma mau ngebela lo Rin, gue tau. Yang bikin mood lo buruk dia kan?!" kata Syafani sambil menunjuk orang yang berdebat dengannya tadi.
"Aku gak suka, cuman gara² aku. Kalian jadi ribut begini"
"Maafin gue Rin, gue yang salah" kata Kevin sambil menunduk
Aku mempersempit jarak di antara kita, sedangkan Zahra cuma menyaksikan kami bertiga.
Aku memegang pundak kanan Fani dan pundak kiri Kevin.
"kalian berdua gak salah. Disini aku yang salah, masih terlalu kekanak²an untuk menghadapi masalah, aku minta maaf" kataku sambil menunduk"Gak Rin, gue juga salah. Gue minta maaf" kata Fani mendekatkan kepala kami hingga saling bertemu dan tangan kiri Fani merangkul pinggangku.
"Gue juga minta maaf sama kalian berdua" Kevin pun ikut²an mau merangkul aku dan Fani, tapi naas. Nasib Kevin tak seindah ekspetasinya.
Pletak pletak
Dua jitakan mulus mendarat ke permukaan kepala Kevin.
"Awwww" ringis Kevin
"Sakit tau" rengeknya lagi sambil mengelus² kepalanya yang sakit
"Makanya, jangan macem²" kata Fani melototkan matanya ke arah Kevin
"Iya, jangan macam². Mau dapat jitakan lagi?" ancamku mengulurkan tanganku hendak menjitak kepalanya lagi.
Dia melambai²kan tangannya di depan dada "ih ih ogah² gak. Gue gak macem² kok"
"Nah ginikan enak dilihatnya, akur" teriak Zahra dari arah belakangku. Aku menghadap ke arahnya dan segera merangkul pundak Fani, kami berjalan menghampiri Zahra serta merangkulnya.
Aku, Zahra, Fani, dan Kevin berjalan ke kelas diiringi canda dan tawa yang selalu dibuat oleh Kevin.
Aku sampai tak sempat memikirkan bagaimana jadinya jika aku ketahuan nenek lampir itu kalau aku sedang bergaul sama adiknya. Karna yang ku fikirkan saat ini, aku bahagia bisa berteman bersama mereka.
•
PingNotifikasi masuk di hpku. Aku yang baru saja habis mandi hendak ganti baju langsung mengambil ponselku.
"Hari ini jadi kan?" - chat dari Fani
"Iya jadi"
Ping
"Mau di jemput?" - chat dari Kevin"Ngga usah, aku bawa motor sendiri"
Kemudian akupun ganti baju dan segera berrias diri. Penampilan yang cukup sederhana yang ku kenakan saat ini.
"Maa, Rin mau pamit keluar boleh? Udah janji sama temen² juga" pamitku kepada mama yang tengah asik memotong² sayuran di dapur.
"Gak mau sarapan dulu?"
"Ngga ma, nanti makan di luar sama teman²"
KAMU SEDANG MEMBACA
KORBAN 'Cinta Tak di Restui'
RomanceSeorang Gadis dan lelaki yang baru masuk di siklus-siklus masa remajanya. Dua insan yang awalnya tak saling mencintai. Gadis itu menaruh simpati kepada lelaki yang awalnya tak pernah dekat dengannya. Tapi gadis itu harus mendapatkan masa-masa sulit...