Part 2 (Black Day 2)

207 15 1
                                    


Di dunia ini manusia - manusia ditakdirkan memiliki kehidupan yang bermacam macam, beberapa diantara mereka ada yang memiliki kehidupan penuh dengan kesialan sejak dia dilahirkan. Tidak ada yang benar benar mengerti kenapa suatu bencana itu terjadi, atau nasib sial itu berangsur angsur datang. Dan berfikir jika dia tidak akan menemui kematian. Tetapi pada suatu saat kebahagiaan dan kesialan itu bertukar 360 derajat.

Paju 15 Desember 2012

Jalanan di pedesaan dipenuhi dengan salju malam itu, rumah rumah tertutup rapi dengan atap yang dipenuhi dengan salju. penghangat dinyalakan disetiap rumah dengan kayu bakar yang terletak diperapian yang dibuat seperti gaya rumah di eropa atau barat. anak anak SMP dari seoul yang pada saat itu melakukan studi wisata ke Paju terhenti dibandara dan tidak diberangkatkan sementara karena cuaca buruk. mereka tidak bisa keluar dari bandara untuk kelokasi, atau kehotel yang sudah dipesan. Jaehyun sibuk menenangkan teman - temannya sebagai ketua kelas. Anak - anak gaduh dan mengeluh karena masih terasa dingin meski sudah banyak terasang penghangat ruangan dibandara. 

Seokjin menghampiri jaehyun, "yak... ikut aku", "eodiga?", Seokjin menggandeng tangan jaehyun pergi menjauhi rombongan. "Waeyo?" tanya jaehyun sedikit kesal karena dari tadi Seokjin menarik tangannya dan terus berjalan. Mereka tiba disuatu tempat keluar dari bandara, ada beberapa sekelompok orang yang Jaehyun tidak asing dengan orang orang itu, mereka membawa jaehyun ke van hitam yang jendelanya hitam pekat. Mereka membawa Jaehyun pergi kesebuah gedung kosong, gedung bekas pabrik yang sudah lama tidak ditempati, udaranya lembab dan ada umut lumut yang tumbuh disana, pabrik itu sangat luas terdiri dari bangunan - bangunan dengan beberapa bangunan tinggi seperti kaantor, dan bangunan bangunan besar satu dan dua lantai lainnya yang luas seperti bekas rumah produksi, orang orang itu membawa jaehyun masuk kedalam, tangan dan kaki jaehyun terikat dengan mulut yang diplester dengan lakban.

Mereka meninggalkan Jaehyun didalam bangunan yang terdiri dari 8 lantai dengan lift yang sudah tidak berfungsi, mereka meninggaljkan jaehyun sendiri terikat dikursi di lantai 5, ruangan yang gelap, dingin lembab dan sangat sepi. 7 jam kemudian di paju salju mulai mereda meskipun bendara masih terisolasi tidak ada pesawat yang melakukan penerbangan. Anak - anak dari SMP Seoul itu memasuki bus satu persatu, saat guru mengabsen muridnya satu persatu, ketika memanggil nama jaehyun dan tidak ada yang menjawab, Taera songsaenim guru wali kelas Jaehyun berlari ke ryang informasi untuk mencari jaehyun, semua guru yang ikut berusaha melakukan pencarian. semua guru dan murid - murid panik, mengingat appa jaehyun merupakan komisaris SMP Seoul, bagaimana jika dia tau anaknya hilang.

Sementara itu jaehyun mulai sadar, da melihat kesekeliling ruangan dan tidak melihat siapapun dsana, udara ditempat itu jadi sangat dingin dan gelap, ada sedikit cahaya masuk kesela sela gorden lusuh yang menutupi sebagian jendela, bibir jaehyun mulai membiru. Beberapa menit kemudian terdengar langkah kaki mendekat, Jaehyun ketakutan tetapi dia tidak bisa mengekspresikan sambilmenahan dinginnya hawa di ruangan itu. jaehyun sekuat tenaga berteriak dalam bungkam agar orang itu mau menolong jaehyun, tetapi orang itu hanya melewati pintu ruangan jaehyun begitu saja. jaehyun mulai membiru karena semakin dinginnya hawa ketika hari mulai menjadi gelap. Jaehyun sudah merasa jika ini akan menjadi kematian keduanya.

Kegiatan studi wisata berhenti ketika kabar jaehyun menghilang, polisi belum juga melakukan pencarian karena belum 1 kali 24 jam. diseoul atasan atasan pengurus SMP Seoul kebingungan. Bagaimana jika Jaehyun tidak ditemukan, bagaimana cara bicara pada appa jaehyun, sementara itu di paju cuaca sangat ekstreem. Seokjin ketakutan karena dia yang membuat jaehyun dalam masalah seperti ini, para guru yang ikut terus terusan bertanya pda seokjin karena dia yang terakhir kali bersama jaehyun. Hari sudah berganti malam kembali... Jaehyun yang masih terikat digedung tua itu sudah tidak tahan dengan dinginnya gedung itu, dalam gelap Jaehyun mengigau memanggil manggil eommanya, "eomma... eomma.." dia kehilangan kesadaran. Sementara itu polisi mulai melakukan pencarian Jaehyun. Beberapa psikolog mencari tahu ketarangan agar seokjin mau bercerita tapi dia diam dan ketakutan. pagipun tiba, polisi dan tim sar belum juga menemukan jaehyun, Seokjin juga masih ketakutan untuk memberika keterangan yang jelas.

Diseoul para atasan pengurus SMP memutuskan untuk memberiatahukan berita ini kepda appa jaehyun. Di kantor Jeong Group sedang terjadi keributan juga pada saat itu, beberapa demonstran dari paju yang meminta kesejahteraan atas hak hak mereka setelah pabrik terbesar di paju itu ditutup 7 tahun yang lalu, saat ini limbah yang dihasilkan dulu mengakibatkan masalah pada pertanian sekitar. Seseorang perwakilan disuru menghadap kepada pimpinan yang mana adalah appa jaehyun, "Baklah apa sekarang yang kalian minta, semua hakmu muai dari pesangon dan gaji sudah kupenuhi, masalah limbah karena pembuangan yang rusak tujuh tahun lalu itu bukan salah kami", "mwo! jika kau masih bersikeras kau tau apa yang terjadi dengan anak itu". Appa jaehyun segera memerintahkan bawahannya untuk mencari Jaehyun di paju dilokasi bekas pabrik dan perusahaan itu dulu begitu menyadari anaknya juga berlibur ke paju. 

Los Angles 16 Desember 2012

Gadis cantik dengan memeluk selimutnya berjalan dengan wanita paruh baya berjalan menuju bandara. "Chaeyoung ah... hanya kau yang satu - satunya yang mau menemani halmoni di korea... gomawo...", gadis kecil itu tersenyum menatap neneknya. Wanita paruh baya itu mendarita demensia yang cukup parah sehingga sulit bagi dirinya untuk tinggal sendirian sementara semua keluargganya berada d luar negri, sementara gadis kecil itu ingin meraih cita citanya untuk menjadi penyanyi, dia mendapatkan tawaran untuk masuk disebuah agency besar, semua keluarganya menentangnya tetai gadis itu berdalih ingin manjaga wanita paruh baya yang dia sayangi untuk dapat tinggal di korea selatan.

gadis itu membawa gitar yang ukurannya lebih besar daripada tubuhnya. Dipesawat da sibuk melihat idol idol korea selatan yang mulai mendunia, dan mulai mencari tentang perusahaan yang katanya merupakan perusahaan hiburan raksasa di korea, "omona... kau benar benar ingin menjadi idol rupanya chaeyoungah... halmoni juga ingin melihatmu bersinar seperti mereka ditelevisi", waknita paruh baya itu tersernyun.

3 Hari kemudian.....

Chaeyoung telah menjalani tes bakat setelah sampai di korea, hari ini dia akan menjalani tes kesehatan di rumah sakit dengan beberapa calon trainee yang lain, dia belum begitu mengerti dengan bahasa korea karena dia keturunan korea yang selama in tinggal d LA. Dia melihat lihat sekitar RS sambil menunggu antrean panjang dirinya dipanggil, ditaman RS Chaeyoung melihat anak yang seumurannya bermain HP sendirian dengan selang infus dtanggannya dan baju rumah sakit, seseorang dengan setelan jas rapi berwarna hitam yang terlihat seperti bodyguard  berdiri disamping anak itu. Chaeyoung mendekat agar lebih jelas melihat wajah anak tu, tetapi laki laki yang terlihat seperti bodyguardnya melarang chaeyoung mendekat dan mengangkat telunjuk dibibir yang artinya chaeyoung juga tidak boleh berisik karena anak itu tidak mau diganggu. Tetapi chaeyung bukananak yang mudah menyerah di berpura pura duduk dibeberpa bangku setelah bangku yang diduduki anak itu dan melihat wajahnya.


To be continue.......... :)


Black Shadow of Mr JeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang