Hijrah

2.8K 96 12
                                    

"Jangan marah, maka bagimu surga"
(HR. Thabrani)
.
.
.
Author pov

Hari ini adalah hari baru bagi Aisya, ya hari pertama dia berhijrah dan bertekad untuk menjadi lebih baik. Mulai hari ini Aisya ingin mengubah semuanya, mulai dari penampilan hingga akhlaknya. Orangtua serta kakaknya sangat mendukung keputusannya ini sebab keluarganya memang keluarga yang paham akan agama. Aisya memang telah lama ingin berhijrah hanya saja keraguan terus menghantuinya, namun berkat dorongan dari umi, abi, dan juga kakaknya Aisya berhasil memutuskan pilihannya tersebut.
Pagi ini dengan senyum yang terlukis indah diwajahnya Aisya mengawali harinya dengan. Aisya memang gadis periang, bisa dikatakan kesedihan hampir terlihat tidak pernah menghampirinya.
Ketika Aisya tengah bersiap untuk turun kebawah panggilan kakaknya telah menggema diluar kamarnya.

"Aisyaaa!!! Cepet bangun, kalo lo belum bangun ntar gingsul lo nambah atu"  Afifah berteriak membangunkan adiknya dengan sedikit gurauan. Ya Aisya memang gingsul.

"Iya kaa, gapapa kok kalo nambah setidaknya gingsul Aisya itu anugerah yang bikin aku manis, daripada kaka punya kelainan di pipi hahahaa" sahut Aisya dari dalam kamar, tak mau kalah Aisya balik mengejek lesung pipi yang ada pada pipi kakaknya itu

"Halahh, lesung pipi gue lebih manis daripada gingsul lo yang bikin gigi maju hahahaa" sahut Afifah

Aisya sudah selesai dan langsung membuka pintu kamarnya agar dia dapat melakukan serangan fisik kepada kakaknya yang satu itu. Dan satu cubitan berhasil Aisya berikan kepada kakaknya itu, namun Afifah tidak membalasnya dia hanya kembali meneriaki telinga Aisya.

"Aisyaaaa!!!" teriak sang kakak

"Iyaa kak Afi sayangg" sahut Aisya dengan menggemaskan

"Lo mau durhaka sama kakak sendiri hah!?" teriak Afifah lagi

Aisya hanya berjalan dengan santainya sambil berkata

"Kak Afi sayang, Aisya duluan yaa Aisya udah laper. Habis ini Aisya masih harus sekolah kalo ngeladenin kaka bisa bisa Aisya ditutupin pager sama babang satpamm hahaha"

Afifah yang melihat tingkah laku adiknya ini hanya geleng geleng kepala. Dia tidak pernah bosan bersenda gurau dengan adiknya ini begitu juga dengan Aisya.

Setelah Aisya dan Afifah selesai sarapan mereka langsung pamit kepada umi dan abinya untuk ke sekolah.

"Abi umi, Aisya sama ka Afi berangkat kesekolah yaa assalamualaikum" ujar Aisya sambil mencium tangan kedua orngtuanya diikuti oleh Afifah

"Iya nak, hati hati" sahut umi

"Afi kamu jagain adik kamu ya bawa motornya hati hati dan Ai kamu juga jagain kakak kamu" ujar abi mengingatkan

"InsyaAllah abi umi" jawab Afifah dan Aisya bersamaan
...

Ketika Afifah telah sampai di sekolah Aisya, Afifah segera berangkat ke selolahnya yaitu di Madrasah Aliyah
Sebelum itu Afifah tidak lupa mengingatkan Aisya agar tidak telat makan

"Sya, ka Afi berangkat dulu yaa. Inget kamu jangan lupa makan nanti siang, nanti magh kamu kambuh. Jangan ngerepotin ka Afi terus dehh, lagipula makan ga bikin gingsul kamu nambah hahaha" ujar Afifah mengingatkan sang adik dengam sedikit guyonannya

"Iyaa ka Afi sayang, Ai juga berangkat dulu yaa" sahut Aisya

"Yaudah ka Afi berangkat, cepet gih masuk udah ditungguin babang satpm tuh hahaha, assalamualaikum" kata Afifah lagi

"Waalaikumsayang" sahut Aisya dengan senyum meledek khasnya.
...

Ketika sampai didepan kelas Aisya langsung dihampiri oleh Adel

Aku Ingin Menjadi SholehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang