Sepeninggal enam orang yang di panggil ke ruang BK tadi, kelas kembali riuh dengan aktivitas mereka masing-masing.
"Gel" panggil Zio
"Hm"
"Gel, dua hari lagi kita akan UN, berarti kesempatan kita buat tertawa dan duduk berdua kayak gini akan segera berakhir" ucap Zio sambil meletakkan tangannya di atas punggung tangan Gelia yang di letakkannya di atas meja tangan Gelia
"Kok ngomongnya gitu?" Kini Gelia yang meletakkan tangannya di punggung tangan Zio
"Kamu katanya mau kuliah di London kan" jawab Zio dengan nada yang terdengar sedih
"Oh, karena itu, London sama Indonesia emang jauh, tapi kita cuma pisah raga doang kan, aku harap hati kamu tetap buat aku" ucap Gelia lalu tersenyum menatap Zio
"Aku janji, aku akan nunggu kamu sampai kamu kembali lagi ke Indonesia" Zio menyelipkan anak rambut Gelia ke belakang telinganya lalu tersenyum
Kring....
Kring....Suara bel yang menggema di seluruh penjuru sekolah, bel tanda jam pelajaran hari ini berakhir.
"Udah bel, pulang yok, pulang sama aku ya" Zio mengambil tasnya lalu menyandangnya di punggung laku menyelipkan jarinya di antara jari tangan Gelia.
Mereka berjalan bersama menuju parkiran
"Eh,Yo, kamu liat trio cebong sama trio kodok gak?" Tanya Gelia pada Zio yang membuatnya bingung
"Hah, trio cebong sama trio Kodok?" Bingung Zio
"Maksudnya enam orang ya g biasanya suka berantem tapi sekarang kompak ngilang" ucap Gelia mencoba menjelaskan
"Oh, mungkin kena hukum" Jawa Zio yang akhirnya mengerti dengan ucapan Gelia.
"GILA GUE PEGEL CUY" suara teriakan orang dari belakang mengalihkan perhatian Zio dan Gelia
"Kenapa sih Queen, teriak-teriak?" Tanya Gelia yang melihat Queen berteriak
"Kita di suruh bersihin toilet se-sekolahan, gimana gue gak ngeluh" rutuk Queen lalu duduk di atas salah satu motor di parkiran
"Eh, minggir Lo, gue mau pulang" Rieno menyingkirkan Queen yang ternyata duduk di atas motornya
Melihat Rieno yang mengeluarkan kunci motornya akal bulus Queen muncul, ia bergelayut manja di lengan Rieno"Rien, anterin gue pulang dong, tadi mama gue kirim pesan, dia gak bisa jemput, kalau gue naik angkot, bisa ancur badan gue sampe rumah" rengenya pada Rieno
"Gue mau, tapi Lo jadi pacar gue dulu" ucap Rieno, membuat Queen spontan melepaskan tangannya dari lengan Rieno
"Anjir, ogah gue"
"Gel, pulang yok"Zio membantu Gelia mengenakan helmnya
"Inget yang jomblo merasa semakin terasing bang" goda Aqsha
Zio dan Gelia sudah berada diatas motor hendak segera pulang
"Gaes, kita duluan ya" pamit Gelia pada semua temannya.
Di perjalanan hanya ada keheningan, Zio fokus pada jalanan sementara Gelia terlihat menikmati angin siang menjelang sore yang berhembus sepoi-sepoi.
Tiba-tiba Zio meminggirkan motornya di tepi jalan, padahal ini bukan lampu merah atau ada kambing nyebrang, ayam lagi pesta di jalan, atau sapi lagi pacaran.
Gelia melepaskan pelukannya dari pinggang Zio "kenapa berhenti?" Tanyanya
"Kita jalan dulu, sebelum aku antar pulang mau gak?" Tawarnya pada Gelia sambil melihat kebelakang
Gelia sempat berpikir sebentar "hm..., Boleh, kemana?"
"Oke, tapi tempatnya kejutan"
Zio kembali melajukan motornya bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya yang cukup ramai.
*****
Zio menghentikan motornya di depan sebuah rumah yang cukup besar.
Zio membuka helmnya "yok turun" katanya pada Gelia
"Ini rumah kamu kan?" Tanya Gelia sambil menunjuk ke arah ruang yang ada di depan mereka, Zio mengangguk antusias
"Yok masuk" Zio menggandeng tangan Gelia untuk masuk, namun Gelia tak bergerak dari pijakannya "kenapa?, Yok masuk" ulang Zio tapi Gelia tetap diam
"Yo, antar aku pulang aja ya" pintanya
"Kamu kenapa sih, sayang, orang rumah aku gak ada yang gigit kok" Zio berusaha mencairkan suasana
"Aku gak siap ketemu sama orang tua kamu" jujur Gelia, Zio terkekeh geli melihat tingkah Gelia, karena baru ini kekasihnya itu tampak gugup
"Gel, mama aku tuh ngefans sama Deddy kamu loh, jadi gak mungkin dia nolak kamu datang kerumahnya, apalagi sebagai calon mantunya"ucap Zio meyakinkan Gelia
"Tapi aku grogi" jujur Gelia
"Gak papa, yok masuk" Zio langsung menarik lembut tangan Gelia mengajaknya masuk kerumahnya
Sesampainya di ruang tamu, terlihat Dea. Mama Zio. Sedang memabca majalah seperti biasa
"Assalamualaikum mah" sapa Zio pada mama
"Waalaikumsalam udah pulang" jawab Dea
Zio kembali menarik tangan Gelia untuk duduk di sofa,di depan Dea
"Loh, ini kan___" ucap Dea terpotong dan tampak berpikir
"Saya Gelia Tante" potong Gelia lalu bersalaman dengan Dea
"Ya, Gelia, kamu anaknya pak Bintang Sriwijaya kan?" Terka Dea antusias
"I-iya Tan" gugup Gelia
"Mah, aku mau kenalin Gelia sebagai pacar aku" ucap Zio berhasil membuat Dea kaget
"Pa-pacar?" Ucap Dea terdengar terkejut
Gelia tampak sangat gugup saat berhadapan dengan Dea.
"Yaudah mamah kedalam dulu, kalian ngobrol berdua ya"Dea meninggalkan Zio dan Gelia
Zio mendekat ke Gelia dan menyenggol lengan Gelia "gimana mamah aku gak gigit kan" godanya
"Iya sih, tapi__" ucap Gelia terpotong
"Tapi apa?"
"Tapi, kayaknya dia gak suka sama aku" ucap Gelia sedikit gusar
Zio menggenggam tangan Gelia dan meletakkan di atas pahanya "Gel, aku ngajak kamu kesini biar kamu bisa kenal lebih dekat sama mama aku, karena aku takut kalau__"
"kenapa?" Tanya Gelia
"Aku___"
"Tante....".
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy Girl [COMPLETED]
Teen Fictionapa jadinya jika seorang cewek cantik, pintar, seorang anak orang ternama menjadi pembuat masalah nomor satu di sekolahnya. Lalu bagaimana pula ia menghadapi kesehariannya yang meskipun berkecukupan namun kekurangan kasih sayang orang tuanya karena...