• trois

1.1K 203 25
                                    

Zayn Malik mencengkram lengan gadis di hadapanya kuat-kuat, menarik gadis itu menjauh dari jalan raya.

"Apa yang ada di dalam otakmu, idiot?" ucapnya kasar, mata pria itu bersinar oleh amarah.

Gadis di hadapannya menggigit bibir dengan ekspresi menantang, "Mungkin aku hanya ingin membuktikan padamu kalau aku bukan gadis kampungan yang bodoh seperti dulu, huh?"

Zayn terlihat bersusah payah menjaga agar suaranya tetap dalam nada rendah, ia bisa saja berteriak di depan gadis ini. "Look, Amy, everything that i said that night," Ia menghela nafas berat. "lets just forget it."

Amabelle tertawa sinis, "Easy for you to say, big boy." balasnya. "Kenapa? kau takut?"

Zayn kini bisa melihat sorot menantang di wajah Amabelle--Amy, Zayn selalu memanggilnya begitu. Gadis ini telah berubah jauh hanya dalam waktu beberapa minggu liburan musim panas.

Apakah Zayn takut? Takut akan rahasia kecilnya terbongkar? Tentu. Itu hanya rahasia kecil, namun berdampak besar. Zayn tidak mau capnya sebagai pria paling populer yang di puja para wanita sejak middle school dulu hilang begitu saja jika satu dunia mengetahui rahasianya.

Amabelle kemudian menjentikkan jemarinya di depan wajah Zayn, "Gotcha!" ucap gadis itu riang dan sesaat Zayn bisa melihat sosok Amabelle yang dulu, Amabelle sebenarnya yang tertutup di balik make up dan eyeliner tebal. Satu hal yang Zayn tau, senyumnya masih seperti dulu.

"Amy, dengar." Zayn memegang bahu gadis itu, memaksanya untuk menatap Zayn lurus-lurus. "Aku salah, aku tau. I was drunk, semua yang aku katakan itu hanya.. hanya spontanitas yang tak berakal." Zayn mengacak rambutnya frustasi.

Amabelle masih menatap Zayn lurus-lurus, emosi yang berkelebat di matanya benar-benar tak bisa di baca Zayn. "Spontanitas, huh?" tanya Amabelle sarkartis pada akhirnya.

"Amy," panggil Zayn, lebih lembut kali ini. "I'm sorry i've turned you into this kind of person. I didnt mean to." sambungnya lirih.

Amabelle tidak membalas perkataan Zayn. Ia hanya diam dan menatap Zayn. Mata gadis itu terasa panas namun ia mengabaikannya. "You could have saved me," gigi Amabelle gemeretak menahan amarah. "But you didn't."

Amabelle kemudian melemparkan puntung rokoknya ke jalan--hanya sepersekian senti lagi dari sepatu Zayn-- dan berlalu. Tak sekalipun menoleh kebelakang.

--(a/n)--

engga amabelle ga seganas hello kitty alias karin di chsi kok. zayn juga bukan bang rudolf yg doyan mukul. dan gaada mas bram juga:'3 makasih udah ikutin scavenger ya:3 feedback kalian mean a lot to me.

elsa.

scavenger 囧 znlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang