Part 1

8K 308 2
                                    


Haiii haii..
Selamat Datang di Sequel Kedua dari Cerita " My Angel ".

Semoga kalian suka cerita ini ^^

Jangan Lupa Vote n Comment ya , hehehe.. Thank You..

Happy Reading^^

-

Sean Kusuma - salah satu pewaris dari Rumah Sakit Harapan, yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di kota ini. Setelah kelulusannya Sean mengambil jurusan bisnis di salah satu universitas ternama. Sean di gadang-gadang akan mengambil alih management rumah sakit, mengingat saudara satu-satunya – Arnold Kusuma berprofesi sebagai dokter dan tidak tertarik dalam management rumah sakit.
Sean cukup terkenal nakal dan bandel, tetapi dia memiliki kecerdasan yang luar biasa. Di tahun ketiganya, Sean sudah hampir menyelesaikan kuliahnya. Kini dirinya hanya perlu menyusun skripsi sebelum menyandang gelar sarjananya.

“Sean, ayok makan..” Teriak Arnold dari ruang makan.

Sean melangkah keluar dari kamarnya, dia menatap tak suka ke arah meja makan. Bukan karena tidak menyukai kakaknya, tapi dia tidak menyukai wanita yang duduk di sebelah kakaknya. Nadia-istri Arnold yang menurut Sean sama sekali tidak pantas berada di sisi kakaknya. Ini kali pertamanya Sean menolak hubungan kakaknya, tetapi Arnold, kedua orangtua mereka, bahkan Angel pun menyukai Nadia. Nadia memang berparas cantik, dia juga bersikap sangat sopan dan ramah tetapi Sean tetap tidak menyukainya. Sean berharap kakaknya bisa menikahi seorang gadis yang berasal dari keluarga yang sepadan dengan mereka, seperti Bram-sepupunya yang menikahi Kayla yang berasal dari keluarga terpandang.

Nadia berasal dari keluarga sederhana, untuk biaya kuliah pun Nadia tidak sanggup. Dia beruntung bisa melanjutkan kuliah karena mendapatkan beasiswa, sehari-hari Nadia memenuhi kebutuhannya dengan bekerja dari siang hingga malam setelah ia selesai kuliah. Nadia hanyalah seorang anak yatim piatu, dia kehilangan ibunya setahun lalu sebelum mengenal Arnold. Sedangkan ayah kandungnya sudah meninggalkan Nadia dan ibunya sejak Nadia masih kecil. Ibunya menikah lagi, dan sayangnya ayah tiri Nadia sangatlah jahat. Setelah kematian ibu Nadia, ayah tirinya semakin bersikap semena-mena. Nadia disiksa dan hampir saja dijual kepada pria mata keranjang, untungnya semua itu dapat dicegah. Orang yang mencegah itu adalah Arnold, sehingga mereka bisa saling mengenal dan akhirnya saling mencintai.

Pernikahan mereka baru saja berjalan sebulan, dan hingga kini Sean masih belum mengerti apa kelebihan Nadia sehingga membuat semua orang menyukainya bahkan tidak memandang statusnya sama sekali.

“Aku harap kamu menyukai makanan ini.” Ujar Nadia setelah Sean bergabung bersama mereka.

Sean tampak tidak ingin menjawab apapun, Arnold memberikan peringatan pada Sean melalui tatapannya.
“Ya.” Kata Sean dengan terpaksa.

Nadia berusaha memasang senyuman pada Arnold. Arnold sangat tau jika adiknya ini belum sepenuhnya menerima Nadia sebagai kakak ipar, tapi Arnold tidak ingin menyalahkan Sean atas sikapnya. Bukan karena Arnold tidak mampu memarahi Sean  atau tidak mampu memperlakukan Nadia dengan baik, tapi dia hanya tidak ingin memperlakukan Sean dengan cara yang berbeda setelah dia menikah. Mendapatkan persetujuan menikah dari Sean sudah menjadi kebahagian berlimpah bagi Arnold. Meskipun Sean masih belum terlalu yakin dengan Nadia, tapi Sean masih mau hadir dan memberikan restu untuk mereka. Terlebih lagi Sean masih mau tinggal bersama Arnold, jadi Arnold tidak ingin membuat Sean merasa tidak nyaman dan memilih pergi dari apartement mereka.

Setidaknya memperlakukan Sean dan Nadia secara adil, cara terbaik saat ini. Arnold yakin suatu saat adiknya ini akan tau mengapa dia sangat menyukai Nadia.

“Sudah sejauh mana perkembangan skripsi elo?” Tanya Arnold di sela-sela makan mereka.
“Tinggal bab terakhir, setelah itu gue daftar ujian.” Jawab Sean.
“Oh, baguslah. Oya, sesekali mampir ke rs. Paling enggak elo bisa melihat lingkungan tempat kerja elo nantinya.”
“Iya, gue akan meluangkan waktu untuk ke sana.”

“Sean, tolong anterin Nadia ya. Dia mau ke rumah Angel siang ini, sementara gue enggak bisa nganterin. Gue ada jadwal operasi.”

Belum sempat Sean menjawab, Nadia sudah berbicara. “Aku bisa naik taksi kok.” Kata Nadia, dia terlihat enggan untuk merepotkan adik iparnya.

“Gue akan anter.” Ujar Sean dingin.

Arnold hanya menghela nafas pelan, dia tau istrinya pasti akan sangat canggung nanti di mobil. Tapi dia terpaksa, karena sangat takut membiarkan Nadia berada di luar pengawasannya. Mengingat apa yang pernah terjadi pada Nadia sebelumnya, ia tidak ingin sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi.

-

“Gue nganterin elo karena kak Arnold, gue enggak ingin kakak gue khawatir karena istrinya akan pergi tanpa pengawasan siapapun.” Kata Sean saat mereka sedang dalam perjalanan.

“Iya, aku ngerti.” Ujar Nadia.
“Jam berapa elo mau di jemput?”
“Arnold yang akan jemput nanti.”
Oke, yang penting jangan menyuruh Angel mengantar. Dia sangat sibuk mengurus Azka dan Austin.”

“Tentu saja, aku tidak akan merepotkan Angel. Jangan khawatir.”
Angel tetap menjadi prioritas utama bagi Sean, Arnold dan Bram sekalipun Angel sudah menikah dan memiliki bayi kembar. Nadia ataupun Kayla sama sekali tidak pernah keberatan atas sikap suami mereka yang terlalu overprotektif pada Angel. Sean berharap kelak pasangannya juga bisa mengerti seperti Nadia dan Kayla.

***

21- 04 - 2018

SELAMAT HARI KARTINI!!!!

Hello Brondong! ( SUDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY BOOKS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang