Love Story V

16 1 0
                                    

Ternyata wanita itu adalah Dae Hwa sepupunya sendiri.

Dae hwa terlihat memakai rok diatas lutut, baju yang sexy, memakai sepatu high heels dan make up yang sangat mencolok.

Sora segera menghampiri Dae Hwa dan menarik tangannya agar tidak berdiri di depan gedung tempat kerjanya seperti itu, dan ternyata dari atas Hyun Sik melihat Sora yang menyeret Dae Hwa.

   "Kenapa kau memakai pakaian seperti itu? Dan juga darimana kau tau aku bekerja disini?" Tanya Sora pada Dae hwa.

   "Ini styleku jadi bukan urusanmu! juga aku kesini bukan mencarimu, aku kesini untuk mencari pacarku!" Kata Dae Wha.

   "Pacar?" Tanya Sora terkejut.

    "Apa ibumu tahu kalau kau punya pacar disini?" Tanya Sora lagi.

    "Jangan sekali-kali kau berani memberitahu dia! Jika nanti kau dapat telpon darinya bilang saja aku disini untuk bekerja!" Kata Dae Hwa dengan nada mengancam.

   "Aku tidak mau menutupi kebohonganmu lagi!" Seru Sora yang tidak kalah dengan wajah galaknya.

Tiba-tiba datang seorang pria menghampiri Dae Hwa.

   "Hay, kau disini?" Tanya pria itu pada Dae Hwa.

   "Hay, honey kau dari mana saja?" Kata Dae Wha pada pria itu.

   "Maaf membuatmu menunggu lama," kata pria itu sambil memeluk Dae Hwa.

   "Ini adalah pacarku!" Kata Dae Hwa memberitahu Sora.

   "Dia pemilik gedung ini jadi dia sangat kaya! kau jangan khawatir, aku akan pindah ke rumahnya besok!" Kata Dae Hwa lagi.

   "Kau juga seharusnya kalau sudah di seoul cari dong cowok yang tajir seperti pacarku ini!" Kata Dae Hwa yang tersenyum meledek Sora.

Lalu Dae Hwa pergi dengan pria itu dan memasuki sebuah mobil yang berwarna merah, sebelum pergi pria itu melihat Sora dengan tatapan nafsu tanpa sepengetahuan Dae Hwa lalu mereka pergi.
Sora terlihat mencurigai pria itu tetapi dia tidak bisa menghentikan sepupunya dan hanya bisa menggelengkan kepalanya dan merasa kecewa dengan tingkah sepupunya yang semakin buruk.

Sora kembali ke kantor dan bertemu dengan Jin Woo.

    "Ada apa dengan wajahmu itu?" Tanya Jin Woo sambil meledek Sora.

   "Tidak apa!" Kata Sora judes.

   "Akhir-akhir ini kau seperti merahasiakan sesuatu pada oppa?" Kata Jin Woo kepada Sora dengan memperlihatkan tampang cemberut.

   "Aniyo, aku tidak merahasiakan apapun pada oppa!" Jawab Sora.

   "Sudah ya oppa, aku akan kembali bekerja dulu," kata Sora lagi lalu pergi meninggalkan Jin Woo.

   "Heyyy, aku kan belum selesai ngomong," kata Jin Woo sedikit berteriak.

Bukannya bekerja ternyata Sora pergi ke atap, dia terlihat menarik napas dan melihat pemandangan kota di seoul.

   "Kau tidak bekerja?" Tanya seseorang pada Sora.

Terlihat dari sebelah kanan Sora, Hyun Sik yang juga ada disana memperhatikan Sora.

   "Oh, maaf pak saya akan kembali bekerja sekarang!" Kata Sora pada Hyun Sik yang ingin beranjak pergi tapi dihentikan oleh Hyun Sik.

   "Tidak apa, kau boleh duduk disini sebentar!" Kata Hyun Sik pada Sora.

    "Ne," kata Sora lemah, wajahnya terlihat suram.

   "Apa terjadi sesuatu?" Tanya Hyun Sik pada Sora.

Sora terlihat diam dan memandang kosong kedepan, sehingga Hyun Sik yang mengerti perasaan Sora melangkah pergi.

   "Saya tidak mengerti kenapa dengan diri saya sekarang, tetapi saya merasa sedih dengan ucapannya! Kenapa dia sangat membenci saya? Padahal kita adalah keluarga dan teman masa kecil saya tetapi dia bersikap seperti benci pada saya sekarang," ujar Sora panjang dan tanpa sengaja air matanya keluar yang membuat Hyun Sik menghentikan langkahnya.

   "Aku tau perasaanmu, karena aku juga merasakannya! Ketika orang yang berharga bagiku berubah memusuhiku." Kata Hyun Sik yang juga mengungkapkan isi hatinya pada Sora.

Lalu Hyun Sik mengeluarkan saputangan dari saku jasnya, dia memberikannya pada Sora.

   "Pakai ini!" Kata Hyun Sik pada Sora.

   "Kamsahamnida," kata Sora pada Hyun Sik.

Sebelum pergi Hyun Sik menepuk pundak Sora menenangkan, lalu melangkah pergi meninggalkan Sora.
Sora terkejut tapi dia hanya berpikir kalau Hyun Sik hanya ingin menenangkannya saja.

Sora baru sadar kalau dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya dan buru-buru turun dari atap.

Di rumahnya Sora belum melihat tanda-tanda kedatangan Dae Hwa, dia yang khawatir berusaha menghubungi sepupunya tetapi hanya suara operator yang terdengar.
Ada yang memencet bel rumah Sora, dia yang penasaran segera menuju pintu dan membukakan pintu dan ternyata Hyun Sik yang mengantar Dae Hwa yang sedang mabuk ke rumahnya.

   "Kenapa kau mabuk begini?" Tanya Sora pada Dae Hwa.

   "Aku melihat dia menangis di jalan lalu aku mengantarnya kesini, aku tau dia orang yang kau kenal karena saat dia berdiri di depan kantor kau datang menariknya." Kata Hyun Sik menjelaskan.

   "Maaf pak sudah merepotkan anda! Dia adalah sepupu saya!" Kata Sora pada Hyun Sik sambil mengenalkan Dae Hwa.

   "Dan terimakasih sudah mengantarkan dia kepada saya," kata Sora lagi.

   "Aku benci dia, ternyata dia menipuku! Dia tidak kaya dan juga dia bukanlah pemilik gedung itu," kata Dae Hwa dalam mabuknya sambil menangis.

   "Kau cepatlah antarkan dia ke dalam! Dia terlihat sangat mabuk." Kata Hyun Sik pada Sora.

   "Arayo, kamsahamnida!" Seru Sora lagi sambil membungkukkan badannya kepada Hyun Sik.

Hyun Sik hanya mengangguk lalu pergi dari rumah Sora.

Sora menidurkan Dae Hwa di tempat tidurnya dan menyelimutinya, dia juga terlihat mengelus sayang kepala sepupu yang merupakan temannya itu lalu sora tidur di bawah.

Pagi harinya Sora mempersiapkan makanan pereda mabuk untuk Dae Hwa.

   "Kenapa kau tidak membenciku saat aku bersikap kasar padamu? Kenapa kau sangat baik sampai-sampai aku muak melihatnya?" Tanya Dae Wha tiba-tiba pada Sora sambil menangis.

   "Aku tidak bisa marah pada temanku, walaupun kau jahat dan ingin membunuhku sekalipun tapi aku tidak bisa membecimu karena kau adalah satu-satunya temanku yang membelaku disaat aku dibully dan mengajakku disaat aku tidak memiliki teman, bagiku kau adalah temanku yang benar-benar menganggapku temanmu." Kata Sora menjelaskan perasaannya selama ini pada Dae Hwa.

   "Bisakah kau kembali seperti dulu! Seperti temanku yang aku kenal dulu?" Tanya Sora lagi pada Dae Hwa.

   "Terlintas olehku perasaan muak karena kepolosanmu tapi kau memang benar-benar baik aku mengakuinya, jujur saja aku iri padamu pada keluargamu yang selalu mendukungmu sedangkan aku, orang tuaku tidak pernah sekalipun mengakui kehebatanku mereka hanya memujimu dan aku anaknya dianggap bodoh dan tidak bisa apa-apa." Kata Dae Hwa panjang lebar yang mencurahkan isi hatinya kepada Sora dan air matanya mengalir di pipinya dia menangis sesegukan di depan Sora.

   "Maafkan aku yang selama ini tidak tau tentang apa yang kau rasakan, maafkan aku karena sudah menjadi teman yang tidak tahu apa-apa," kata Sora yang juga ikut menangis.

   "Aniyo, seharusnya aku yang meminta maaf padamu karena bersikap egois dan tidak memikirkan perasaanmu, maafkan aku!" Seru Dae Hwa pada Sora.

Sora yang juga tau perasaan Dae Hwa selama ini yang tenyata terluka olehnya memeluk Dae Hwa erat, mereka menangis bersama seperti orang yang mencurahkan emosi mereka dengan tangisan.

Wahh, aku jadi rindu teman-temanku nih, hehhe..

Mohon kritik dan sarannya kk" yang membaca!
Gumawo:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

사랑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang