Hari ini seperti biasanya Althar berada di perpustakaan. Althar memang terkenal dengan sifat introvertnya. Althar sangat tertutup sehingga tak punya teman disekolahnnya. Kini Althar duduk dibangku XII. Althar sering mendapat makian dan cacian karna dianggap tak tahu diri. Althar cowok nerd yang datar dan aneh selalu membuat pembully tertantang, begitulah nasib Althar setiap harinya selalu dijauhi oleh teman-temanya.
Hari ini di kelas Althar kedatangan teman baru yakni seorang gadis.
"Anak-anak kenalkan ini teman baru kalian! Nah silakan kenalkan namamu!"
Seru guru tersebut."Hai semua namaku Rhalia
Alyra. Senang bertemu kalian." ucap sang gadis."Baiklah silakan duduk!" sahut guru itu.
Matanya kini menyapu keseluruh penjuru kelas hingga matanya menemukan bangku kosong yang disebelahnya terdapat cowok nerd yang menatapnya datar. Rhalia pun segera menuju bangku tersebut namun banyak yang melihat kearahnya dengan tatapan aneh mereka. Seolah mata mereka bicara 'jangan duduk di sana' tapi Rhalia mengabaikan itu semua hingga akhirnya ia sampai ke bangku tersebut ia tersenyum begitu manis.
"Ekhem..... Hai...aku Rhalia, kau siapa?" sambil mengulurkan tangannya kepada nerdboy yang duduk disebelahnya. Namun si nerdboy tersebut hanya menoleh sekilas tanpa membalas uluran tangan Rhalia. Rhalia pun segera menarik tangannya kemudian berdehem untuk menetralkan suasana canggung.
★★★
"Huss sana pergi! Ngapain sih ngikutin mulu. Pergi gak!" seru Althar dengan raut kesal pada gadis itu.
"Geer deh! aku tuh gak ngikutin kamu boy, aku emang searah aja sama kamu." balas sang gadis yang bernama Rhalia.
"Heh..siapa boy? Saya itu bukan boy, minggir saya mau ke kelas jangan ngikutin lagi!" ucap Althar masih dengan raut kesal.
"Salah sendiri diajak kenalan malah cuek ya jadi aku manggil kamu boy, kamu kan cowok jadi gak salah dong!" balas Rhalia tak kalah kesal.
Sudah seminggu lebih sejak perkenalan itu, kemana pun Althar pergi Rhalia selalu mengekorinya.
Althar dibuat heran dengan gadis dengan senyum manis itu selalu gencar mendekatinya. Meskipun begitu Althar diam-diam menaruh curiga pada gadis itu, ia curiga kalau Rhalia berusaha mendekatinya untuk dijadikan objek taruhan. Meskipun sering menemukan hal tersebut Althar selalu bisa langsung menebak, namun dengan gadis ini Althar merasa ada yang berbeda. Seolah-olah gadis itu memang tulus untuk mendekatinya tidak seperti orang-orang munafik diluar sana."Tuhkan ngikutin lagi! Sana gak ngapain ngikutin mulu gak cape apa?" ketus Althar setelah sampai dikelas.
"Siapa yang ngikutin kamu? Ini kan kelasku juga ya wajar dong kalau aku kesini boy..!" balas Rhalia.
Althar sangat kesal terhadap gadis yang merupakan teman sebangkunya itu. Althar terus mendengus setiap gadis itu memancingnya untuk lebih banyak bicara dengan cara mengajukan pertanyaan yang mungkin anak SD pun bisa menjawabnya. Ya, Althar akui semenjak gadis itu duduk sebangku dengannya Althar lebih sering menunjukan emosinya, Althar juga lebih banyak bicara. Memang Rhalia itu berbeda, Althar tau Rhalia itu pintar dan aktif, kalau Rhalia mau ia bisa mendapatkan banyak teman. Namun Althar melihat jelas bahwa Rhalia tidak tertarik punya banyak teman. Yang Althar tahu Rhalia hanya dekat dengan beberapa orang saja.
"Oh ya boy tadi kamu sweet banget deh jadi tambah gemes.." ucap Rhalia yang membuat Althar mengerutkan dahi.
"Kok kamu tambah aneh sih, sweet kenapa? Emang saya ngelakuin apa ke kamu, sampai kamu gemes sama saya?" sahut Althar dengan wajah datar.
"Ihhh...boy emang ya kamu tuh gak peka. Kamu sadar gak sih tadi itu kamu perhatian sama aku, boy kamu takutkan kalau aku kecapean gara...." ucapan Rhalia terpotong karena mendengar suara tawa renyah dan kecil walaupun begitu, tetapi terasa mengalun indah membuat Rhalia mengulum senyum sendiri.
"Hahaha.. Kamu tuh kegeeran tau! Hus udah, jangan kebanyakan ngayal kamu." sahut Althar yang melihat Rhalia dengan wajah yang menggemaskan sedang menatap kearahnya.
"Kenapa berhenti ketawanya. Padahal ganteng lho. Boy sering-sering ketawa ya biar aku tambah suka!" seru Rhalia tiba-tiba membuat Althar terpaku.
"Ya udah aku kekantin dulu ya boy. See you!" ucap Rhalia dengan wajah berbinar seperti telah mendapatkan hadiah. Membuat Althar tak bergeming menatap punggung itu melegang.
Semenjak itu Althar menjadi tidak fokus, pikirannya selalu tertuju pada gadis itu.
Rhalia...batinnya.
Gadis satu-satunya yang mau berteman dengannya, yang gencar mendekatinya, yang tak malu mendapat kritikan orang-orang. Althar mulai tertarik terhadap gadis itu, Althar harus segera mencari tahu tentang si gadis. Althar benar-benar penasaran seperti apa Rhalia sebenarnya.
____________★★★__________
Hahahaha story absurd ya.... Maaf ya saya gak pandai rangkai kata. Tapi saya tetep mau nyalurin hobby saya yaitu Reading and writing. Semoga pada suka, mohon bantu aja kalau gak ngerti silakan coment yang banyak biar lebih baik. Oke thanks sudah singgah dicerita Absurd ini jangan lupa Vote ya see you....😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR❤RHALIA
Romance"Rhalia... Kau begitu tulus tidak seperti mereka yang munafik. Kau..obsesiku, cintaku, hidupku, segalanya bagiku, dan yan terpenting kau milikku. Hanya milikku. Tak akan pernah ku lepaskan dirmu... Rhalia!" Althar Ryan Nicholas "Entah mengapa aku ja...