Murder

3.2K 244 80
                                    



Lo Siento

.

.

.

Murder

.

.

.

Haehyuk

.

.

.

BL/Action

.

.

.

Tubuh itu membentur kursi setelah pukulan telak menghantamnya. Heechul mencengkram kerah baju yang kini berlumuran darah di depannya. Mengangkat laki-laki yang kini lemas tak berdaya untuk kembali berhadapan dengannya.

"Ini kesempatan terakhir, katakan!"

Kediaman tahanan itu membuat Heechul tak punya pilihan selain memukul wajah itu tanpa belas kasihan. Membuat tahannan itu kini terkapar dilantai tak sadarkan diri. Yesung yang sedari tadi duduk menghadap laptopnya hanya diam membiarkannya. Ia sudah duga bahwa proses interogasi ini akan berakhir seperti ini.

Tanpa banyak bicara Heechul keluar dari ruang khusus interogasi itu, menyuruh rekannya untuk membereskan sisanya. Mata kucingnya segera menemukan Leeteuk yang sedari tadi melihat proses interogasi lewat kaca satu arah disebuah ruangan lain untuk mengamati proses interogasi yang terjadi. Bahkan terlihat layar dan beberapa tombol di sana sedang aktif menandakan seluruh proses interogasi sudah terekam sempurna.

"Bagaimana menurutmu?" Heechul mengeluarkan sapu tangannya lalu mengusap darah yang mengotori tangannya.

"Tidak ada yang bisa kukatakan." Ucapan itu mengundang umpatan Heechul.

"Butuh satu kompi pasukan kepolisian untuk menangkap mafia seperti itu dan kau bahkan tak mendapatkan apapun? Yang benar saja!"

"Satu hal yang bisa kupastikan, dugaanmu benar. Para mafia itu tak saling menyerang, bukan salah satu dari mereka pelakunya."

Heechul urung menyahut ucapan itu saat seorang bawahannya masuk ke dalam ruangan itu.

"Captain Kim, ada pemberitahuan dari pusat. Komisaris besar ingin bertemu denganmu."

Dahi Heechul mengernyit mendengarnya. Merasa keheranan akan hal itu termasuk Leeteuk.

"Untuk apa komisaris memanggilmu?"

"Entahlah, orang tua tak berguna itu memang tidak punya pekerjaan."

"Kau akan dapat masalah jika ada yang mendengarmu."

"Aku tidak peduli, semua orang pasti setuju padaku. Yang orang tua itu bisa lakukan hanya duduk di meja kantornya tanpa melakukan apapun. Benar-benar tak berguna."

Leeteuk hanya tersenyum mendengarnya. Keduanya lalu keluar dari ruangan itu, berjalan menelusuri lorong panjang kantor polisi pusat kota tempat mereka bekerja.

"Mungkinkah komisaris akan bertanya tentang kasus ini? Kurasa kita sudah terlalu lama menanganinya tanpa melaporkan apapun."Heechul berdecak mendengar Leeteuk.

"Orang tua itu pikir segalanya mudah seperti saat ia menandatangani surat-surat bodoh di mejanya. Dia pikir menangkap orang-orang bejat itu semudah menyeduh ramen instan, apa?!"

Lo Siento (END)Where stories live. Discover now