Donghae

1.6K 213 77
                                    


Lo Siento

.

.

.

Donghae

.

.

.

Haehyuk

.

.

.

BL/Action

.

.

.

Dengan langkah tergesa ia berlari menaiki tangga darurat, menunggu lif disituasi genting sekarang terlalu lama untuknya. Saking terburu-burunya ia hanya melewati rekan-rekannya begitu saja.

"Donghae, captain mencarimu!"

"Aku tahu!"

Bahkan ia menjawab seruan itu sambil lalu karena langkahnya semakin cepat menuju tempat tujuannya. Langkahnya berhenti tepat di departemen IT kepolisian. Ia menempelkan tanda pengenalnya pada kunci digital membuat pintu kaca itu terbuka. Kontan saja semua mata disana mengarah padanya. Terutama laki-laki paruh baya yang terlihat sangat kesal di sana.

"Lee Donghae! Kau-"

"Ara ara captain. Aku tahu aku sudah sangat terlambat, kau bisa menghukumku nanti."

Derngan cepat Donghae menuju mejanya, tempat kendali utama. Ada tiga layar monitor di depannya, dengan salah satu layar yang tersambung langsung dengan layar utama yang begitu besar di depan sana. Donghae melihat rekannya.

"Apa situasinya?"

"Percobaan manusia ilegal. Ilmuan gila. Dan mereka sedang mencoba kabur sekarang."

Satu foto seorang laki-laki paruh bayar lengkap dengan data diri muncul di satu layar monitor meja Donghae. Disusul dengan data pelaku yang lain.

"Posisi?"

"Itulah gunamu disini! Cepat temukan posisi mereka!"Sautan itu bukan dari rekannya melainkan Captain Seo sembari melotot tajam.

"Istrinya memarahinya ditelephone tadi pagi."Bisikan rekannya itu membuat Donghae harus menahan tawanya.

"Itu menjelaskan moodnya hari ini."

Sejenak melirik captainnya, Donghae lalu memakai headset di kepalanya. Membuat seluruh komunikasi radio petugas polisi yang terlibat terdengar bersautan disana. Donghae membuka jalur komunikasi dua arah.

"Panggilan untuk siapa pun ditempat pengejaran, dimana kalian kehilangan mereka?"

"Kami kehilangan mereka saat keluar dari pengejaran di hutan."

Dengan cepat Donghae melihat peta digital di layarnya, sama dengan yang ada di layar besar di depan sana. Menandai semua jalur dan jalan yang kemungkinan menjadi jalan kabur para pelaku dengan rasio lebih luas dari sebelumnya. Jemarinya bergerak cepat menghantam keyboard menyadap seluruh saluran CCTV yang aktif disana. Dalam sekejap layar besar itu terbagi menjadi 16 bagian dengan masing-masing sorotan tiap CCTV utama.

Dengan tenang iris cokelat itu mengamati tiap layar. Layar 1, layar 2, layar 3, layar 4, hingga layar ke 16, pasti ada salah satu yang menangkap gambar pelaku. Donghae sangat yakin. Tepat saat itu, layar ke 9 memerah menandakan sistem mengenali salah satu pelaku. Senyum itu terukir diwajah tampannya.

Lo Siento (END)Where stories live. Discover now