Percaya ... tepatnya sebuah kepercayaan.
Kita hanya butuh itu.
Setelah itu, semuanya tidak akan tinggal kenangan.
Semuanya akan baik baik saja.
Lalu aku dan kamu akan berada ditakdir yang sama ...
Menjadi kita ... yang dipertemukan Tuhan untuk bersatu dan selalu bersama.
************
Rio menghela nafas dengan kasar. Melihat adiknya yang selalu menghindarinya sejak dua hari kemarin. Adiknya itu sama sekali tidak ingin berbicara dengan dia dan sama sekali tidak mau menatap ke arahnya.
Padahal dia sangat ingin memberitahukan bahwa dia mulai menemukan bukti tentang foto yang membuat dirinya dan tunangannya menjadi retak seperti ini. Tapi melihat Ray yang terus saja bersikap acuh kepadanya membuatnya membatalkan rencananya untuk menceritakan kepada adiknya.
Rio harus berusaha sendiri. Walaupun tubuhnya masih terlalu lemah akibat dari sakit yang menyerangnya kemarin yang membuatnya tubuhnya benar benar tidak berdaya dan tidak berguna karena tidak bisa melakukan aktivitasnya yang seperti biasa.
Rio harus berusaha untuk membuat gadis itu kembali percaya dengannya. Walaupun kemarin gadis itu sudah mengatakan jika dia sudah memaafkannya, tetapi tetap saja Rio harus meyakinkan gadis itu untuk selalu percaya dengannya.
"Riko. Loe bener bener cari mati sama gue." Desisnya dengan nada marah.
Riko. Pemuda itu yang Rio curigai pertama kali. Karena para sahabatnya menemukan sebuah kalung yang ia yakini itu milik Riko. Dan para sahabatnya mengatakan hal yang sama. Membuat Rio ingin menghajar pemuda itu yang telah membuat hubungannya bersama Ify menjadi renggang seperti ini.
"Loe harus merasakan apa yang gue rasakan. Gue akan mencari loe dimanapun loe berada Riko. Gue gak akan membiarkan loe lepas begitu aja dari tangan gue setelah gue menemukan loe." Desis Rio –lagi-.
Pemuda ini sepertinya benar benar marah sekarang. Dia akan meminta bantuan kepada para sahabatnya untuk mencari Riko. Dia yakin, Riko masih berada di sekitar mereka. Dan dia yakin, Riko tidak akan menghilang seperti Shilla, gadis yang masih berstatus sebagai kekasihnya, tapi juga yang tega melukai hatinya.
**************
Pemuda tampan yang bernama Cakka ini sedang duduk di bawah pohon. Masih berada dikampus tentunya. Teringat jelas dalam otaknya tentang kejadian sebelum dia berhasil memutar kenop pintu di ruang senat. Seorang gadis yang tiba tiba muncul membuat tubuh pemuda ini panas dingin.
Gadis itu, seorang gadis manis dengan gayanya yang khas membuat Cakka begitu tergila gila. Bukan hanya dari segi fisik saja yang menarik dari gadis itu, tapi darisegi kesopanan dan dari segi kemampuan, gadis itu tidak bisa diremehkan, hal itu yang membuatnya lebih menarik di mata seorang Cakka.
Namanya Agni. Agni Nubuwati. Gadis itu satu tingkat di bawah Cakka. Lebih tepatnya seangkatan dengan Prissil dan Sivia, kekasih kedua sahabatnya. Dari awal melihat gadis itu, Cakka sudah tertarik. Entah karena apa. Dan karena rasa ketertarikan itulah seorang Cakka sekarang sudah menghafal gadis itu luar dalam.
Sekali lagi, ucapan ucapan gadis itu masih membekas di ingatanya. Membuat dirinya ingin cepat cepat meyakinkan gadis itu untuk segera mempercayainya. Ingin sekali rasanya melihat gadis itu percaya kepadanya. Tapi, sampai sekarang pun gadis itu masih tak mau melihat dirinya sebagai seorang laki laki biasa.
FLASHBACK!!!
Pada saat Cakka ingin membuka pintu, sudah ada tangan yang lebih dahulu memutar kenop pintu tersebut sampai terbuka sempurna dan menampakkan sosok gadis yang sangat penting bagi hatinya sekarang. Pemuda tampan ini hanya diam berdiri ditempatnya dengan matanya yang tak bisa lepas dari gadis dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Love (COMPLETED)
Fiksi Penggemar"Menikah?" "Rio, Kamu harus mau." "Tapi mah, Rio masih umur 20 tahun. Gak mungkin Rio nikah sekarang." "Mama gak bilang kamu nikah sekarang Rio. Satu minggu lagi kamu tunangan dulu sama dia. Satu tahun lagi mama akan melaksanakan pernikahan kalian."...