Pertemuan

1.1K 103 14
                                    

Cerita ini dibuat untuk memeriahkan event #NHFD9/2018. Terimakasih untuk NunaFWZ atas tema yang di berikan.
Thanks all and Enjoy the Story.
😊😊

***

"Naruto, ayah akan mewariskan perusahaan ini untukmu, aku beri waktu satu bulan untuk bersiap." kata Minato selaku ayah dari Naruto.

"Baiklah." jawab Naruto.

Setelah mengatakan itu, Naruto keluar dari gedung perusahaan yang terkenal dengan kejayaannya itu. Apa lagi kalau bukan Namikaze Crop. Perusahaan besar yang memiliki saham di mana-mana.

Aku sebagai penerus satu-satunya akan memegang perusahaan itu menggantikan ayahku. Ya, aku adalah Namikaze Naruto. Seorang pemuda jenius, kaya, dan pastinya tampan. Dan diumurku yang ke-25, aku akan memegang perusahaan besar milik ayahku, luar biasa bukan?

Tapi untunglah aku diberikan waktu satu bulan untuk bersiap. Sejujurnya aku tidak ingin cepat-cepat menjadi pria kantoran, tapi apa boleh buat jalan hidupku sudah di tentukan.

Naruto berjalan menuju keluar gedung. "Hari ini panas sekali, mungkin karena musim kemarau," sambil mengibaskan kedua tangannya.

"Panas gini bikin haus, aku beli minum di sana sajalah," berjalan menuju daerah pertokoan. Ia melihat ke kanan dan ke kiri terus seperti itu dalam beberapa menit.

"Yang mana ya? Alfa? Indo? Alfa? Indo?, alfa aja deh." berjalan memasuki minimarket bernama alfamart.

"Selamat datang di alfamart." sapa seorang pegawai berambut indigo.

"Hm," hanya gumaman yang keluar dari mulut pria berambut kuning itu. Bahkan ia tak menengok sama sekali.

Naruto memang terkenal dingin kepada orang yang tidak dikenalnya. Meskipun ada yang menyapanya ia tak akan mengubrisnya.

Naruto mengelilingi setiap rak yang ada di dalam alfamart tersebut. Berjalan menuju kulkas yang berisi minuman dingin. Melihat-lihat yang ada di dalam kulkas itu. Ia mengambil sebuah minuman dingin yang ada di dalam kulkas. Kemudian tanpa berlama-lama ia langsung berjalan menuju kasir untuk membayar minuman tersebut.

"Ini saja mas?" kata pegawai berambut indigo itu sambil mengecek harga minuman. "Harganya 10.000."

Naruto menyodorkan uang seharga 10.000 kepada pegawai tersebut. Pegawai itu menerima uang yang telah diberikan sambil menawarkan barang yang sedang mendapatkan promo. "Pulsanya sekalian? Biskuitnya sedang promo beli 2 gratis 1." tawar pegawai itu.

"Gak usah mbak itu saja." jawabku sambil memandangi pegawai itu. 'Cantiknya' batinku.

Setelah itu, Naruto berjalan keluar dari tempat itu. Berjalan kembali menuju rumahnya. Namun ia tidak fokus sama sekali diperjalanan. Ia terus memikirkan pegawai toko yang menarik perhatiannya. Membuatnya memikirkan sebuah ide gila.

Sesampainya di rumah, Naruto langsung memasuki kamarnya. Ia berjalan menuju meja kerjanya, kemudian membuka laptopnya. Ya, ia berencana melamar pekerjaan di tempat itu. Apa lagi kalau bukan untuk bisa lebih dekat dengan pegawai itu. Mungkin itu yang di sebut dengan 'cinta pada pandangan pertama'.

Naruto sedang membuat laporan lamaran kerja. Ia bahkan tidak memikirkan bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat. Apa yang akan dikatakan orangtuanya kalau ia mencoba melamar pekerjaan di tempat lain?

"Hah, selesai juga," sambil melirik jam dinding di depannya, "Aku akan melamar pekerjaan besok."

Tekad Naruto begitu kuat, ia sangat ingin mengetahui apapun tentang wanita itu. Bekerja di tempat yang sama akan memudahkan untuk mencari informasi, begitulah pikirnya.

***

Pagi hari yang cerah telah tiba. hari ini adalah hari dimana Naruto akan mencoba melamar pekerjaan di minimarket. Dia akan melamar pekerjaan di tempat bernama alfamart. Tempat dimana ia bertemu dengan wanita yang menarik perhatiannya.

Pagi-pagi sekali ia sudah bersiap, semua yang diperlukan telah berada ditangannya. Sekarang ia sedang berjalan menuju tempat tujuannya. Ia berjalan kaki bukan karena tidak punya kendaraan, tapi untuk membuatnya terlihat seperti orang biasa yang membutuhkan pekerjaan. Ia juga mengganti namanya menjadi Naruto Uzumaki untuk menyembunyikan identitasnya.

Naruto menemui pemilik dari tempat itu. Tapi sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya. Karena tempat itu sedang tidak membuka lowongan pekerjaan. Naruto merasa sangat kecewa, tak berapa lama ia melihat toko yang sejenis. Ia baru ingat kalau alfamart yang dituju berhadapan dengan toko sejenisnya yaitu indomart.

Dan ya, ia diterima di tempat itu. Tak apa tidak satu tempat asalkan masih bisa berdekatan. Lagi pula bisa sering bertemu setiap harinya, begitu pikirnya.

Harinya sebagai pegawai minimarket telah dimulai. Ia melakukan pekerjaannya dengan baik, setiap selesai bekerja ia selalu mampir ke minimarket di depannya. Ia selalu kesana tak lain untuk menemui gadis pujaannya. Dengan alasan sekedar membeli permen atau minuman dingin.

Seperti hari ini, ia datang untuk membeli sebatang coklat. Melihat sang gadis tidak berada di kasir ia pun bertanya. "Em, pegawai perempuan yang berambut indigo kemana?" tanyanya.

"Oh, maksudmu Hinata? Dia sedang sakit." jawab pria bertato di pipinya.

'Jadi namanya Hinata, nama yang bagus' pikirku. "Apa kau tau dimana alamatnya?"

"Aku tidak tau, meskipun tau aku tidak akan memberitahu orang yang tidak dikenal!"

"Huh yasudah, aku beli ini saja!" jawab Naruto sedikit kasar.

Naruto keluar dengan kecewa, padahal ia ingin memberikan coklat itu kepada Hinata. Tapi apa daya orang yang di cari tidak ada.

Naruto berjalan ke arah rumahnya sambil menunduk, ia tidak memperhatikan jalan di depannya. Terus melangkahkan kakinya dengan santai, tak sengaja ia menabrak seseorang.

"Aduh sakit tau, kalau jalan itu liat-liat dong! Memangnya jalan ini punya nenekmu?" protes wanita itu.

Wanita itu berjalan melewati Naruto. Naruto terkejut karena ini adalah pertama kalinya ada orang yang berani membentaknya. "Siapa wanita itu berani sekali dia!" ujar Naruto.

Naruto pun berbalik, memandangi punggung wanita itu. Entah mengapa kedua kakinya berjalan mengikuti wanita itu, dan berhenti tepat di depan toko bertuliskan apotek. Naruto yang tidak ingin ketahuan sedang mengikuti seseorang, bersembunyi di samping tembok.

Tak berapa lama wanita itu keluar dari apotek sambil membawa bungkusan berisi obat. Naruto masih setia mengikuti. Ia merasa bahwa wanita itu mirip dengan seseorang, meskipun belum melihat wajahnya secara langsung.

Naruto terus memperhatikannya, ia merasa ada yang aneh. Wanita itu berjalan menuju gang sempit dengan sampah yang berserakan di mana-mana. Naruto melihat bangunan seperti rumah kecil, namun penuh retakan. Ia melihat wanita itu berjalan sambil terhuyung. Dan masih teringat dengan jelas bagaimana wanita itu terjatuh di depan pintu.

Naruto yang panik langsung berlari mendekat, ia melihat kunci digenggaman wanita itu. Naruto menyadarinya, wanita yang diikutinya sejak tadi adalah orang yang dicarinya, Hinata. Naruto membuka pintu dan menggendong Hinata ke dalam. Kemudian menurunkannya di atas kasur.

Naruto memandangi wajah damai Hinata yang tertidur. Mengelus pucuk kepalanya dengan lembut. Naruto merasakan suhu tubuh Hinata yang sedikit panas. Ia mengambil handuk kecil di lemari, membasahinya dengan air, kemudian mengompres Hinata dengan handuk itu. Ini adalah pertama kalinya ia merawat orang sakit.

Naruto masih memandangi wajah damai Hinata. Hingga tak berapa lama ia pun ikut terlelap menuju alam mimpi.

***

To Be Continue...

Untuk NunaFWZ maaf ya belum ada yang manis-manis. Part ini baru permulaan, silahkan tunggu part depan. 😅

Silahkan beri kritik dan sarannya.

See you next part. 😊😄😆

Note:
Maafkan penulisan saya yang ancur. 🙏🙏🙏

Berawal dari alfamartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang