***
Author POV
Seorang gadis terlihat begerak dalam tidurnya. Tangannya meraba apa yang ada di sekitarnya. Tangan itu menyentuh sesuatu berambut. Mengelusnya dengan perlahan.
Hinata POV
"Emh, apa ini?"
Aku mengarahkan pandanganku kesamping, kulihat seseorang tertidur di sebelahku. Seorang laki-laki berambut kuning. Tengah tertidur lelap, duduk dikursi dengan kepalanya bersandar di kasur.
"Siapa dia? Ugh kepalaku pusing!"
Tak kusangka orang itu terbangun dari tidurnya dan menatapku dengan tatapan yang aneh.
Naruto POV
'Sepertinya aku ketiduran, em... dia mengelus kepalaku, tangannya lembut dan hangat'
Aku mengangkat kepalaku, memandangi wajah bingungnya.
Naruhina POV end
"Sudah bangun?" tanya Naruto pada Hinata.
"Siapa kau? Mau apa kau disini?" tanya Hinata.
"Aku yang membawamu kesini, tadi kau pingsan di depan pintu."
"Oh, kalau begitu terimakasih. Tapi sepertinya kau belum menjawab pertanyaanku?"
"Aku Naruto," jawab Naruto singkat.
"Itu saja?" tanya Hinata lagi.
"Kau kan hanya menanyakan namaku."
"Terserah, kalau tidak ada yang ingin dibicarakan silahkan pergi dari rumahku!" usir Hinata.
"Rumah? Aku kira ini kandang hewan, dari luar terlihat seperti itu." ejek Naruto.
Hinata yang merasa dihina mengusir Naruto keluar dari rumahnya.
"Pergi kau, jangan pernah kesini lagi!" teriak Hinata.
"Itu tidak mungkin, bagaimana kalau aku merindukanmu?" tanya Naruto.
"Amit-amit!" jawab Hinata lantang.
Hinata menutup pintu rumahnya dengan keras. Ia terduduk di balik pintu. Sedangkan Naruto kembali kerumahnya.
Hinata POV
Pipiku merona mendengar ucapannya, "Kenapa dia itu? Merindukanku? Memangnya kita saling kenal apa? Kenapa juga aku merasa nyaman didekatnya?"
Aku berjalan memasuki kamar, kulihat sebuah bungkusan berisi obat dan sebuah coklat. Tunggu sebuah coklat? Coklat siapa ini? Dan ada secarik kertas dibawahnya.
Untuk Hinata
Semoga kau cepat sembuh, jangan lupa minum obatmu ya...
Love U
Naruto"Dasar sinting!" sambil merobek kertas tersebut menjadi ukuran super kecil.
Aku berjalan menuju kotak sampah, hendak membuang coklat itu. "Sayang sekali kalau di buang, lebih baik aku makan."
Kuletakkan coklat darinya di atas nakas. Kemudian meminun obatku.
"Huh, sepertinya aku sudah baikkan, besok aku akan masuk kerja."
Dilain tempat
Naruto POV
"Seharusnya dia tidak mengusirku, aku kan sudah berbaik hati merawatnya, dasar wanita aneh! Tapi kenapa aku suka ya?" tanyaku pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari alfamart
FanfictionNaruto bertemu dengan Hinata di alfamart. Dari pertemuan itu cinta mulai tumbuh pada Naruto, pria tampan namun dingin. Dengan Hinata, gadis cantik namun jutek. Sejak pertemuannya dengan Hinata, sikapnya yang semula dingin menjadi lebih hangat. Baga...